-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Isi Seminar Penguatan Pendidikan Karakter di FLS2N, Kepala BNNP Aceh : Raihlah Prestasi Tanpa Narkoba

30 Agustus 2018 | Agustus 30, 2018 WIB | Last Updated 2018-08-30T13:35:45Z

HN-Banda Aceh, Kepala Badan Narkotika Nasional Propinsi (BNNP) Aceh Brigjen Pol Drs. Faisal Abdul Naser, MH paparkan sosialisasi bahaya narkoba kepada siswa-siswi peserta Festival Lomba dan Seni Siswa (FLS2N) di Grand Nanggroe Hotel, Banda Aceh, Kamis (30/8/2018).

Dihadapan peserta Faisal AN menjelaskan, narkoba adalah singkatan dari Narkotika dan Obat-obatan Berbahaya.

Narkoba secara etimologi berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti “kelenger”, hal yang bisa membuat seseorang tidak sadarkan diri (flay). Narkoba ini juga memiliki berbagai macam jenisnya, seperti ganja, shabu-shabu, heroin, beberapa waktu lalu kembali beredar yaitu pil pcc yang juga merupakan bagian dari Narkoba.

Tambahnya, Saat ini Indonesia sudah masuk kategori darurat narkoba termasuk di Propinsi Aceh, untuk itu, BNNP Aceh telah gencar-gencarnya menggalakan kampa¬nye bahaya narkoba dan ber-harap dapat membentengi ge¬nerasi muda Aceh khususnya dan Indonesia pada umumnya dari pengaruh bahaya narkotika.

Selama ini, BNNP Aceh sudah melakukan sosialisasi Pencegahan, Pem¬berantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), ke berbagai elemen, baik ke sekolah, pesantren, kampus-kampus, termasuk ke desa-desa.

Di hadapan siswa/siswa FLS2N Faisal AN juga menyampaikan, dirinya berupaya Aceh ini dapat memberantaskan narkoba hingga ke akar-akarnya, berbagai carapun akan dilakukan demi menyelamatkan generasi muda dari penyalahgunaan narkoba, untuk propinsi Aceh juga di lakukan dengan pemanfaatan kearifan lokal Aceh.

Melalui kearifan lokal ini, pencegahan narkoba ini dapat dilakukan dengan cara agama, budaya, sejarah. Melalui kegiatan keagamaan, BNN hadir melalui ceramah-ceramah agama, khutbah jumat, pesantren-pesantren dan sebagainya, dimana agama itu sakral bahwa narkoba itu haram hukumnya, baik itu tanaman, maupun industri. Dengan budaya, pihanya menangkat nilai-nilai budaya Aceh yang sangat tinggi historisnya. Dengan nilai budaya ini diharapkan masyarakat dapat menjauhi serta memerangi narkoba.
Bagi pengedar narkoba, Pelajar ini adalah sasaran empuk baginya, karena pelajar ini masih dalam masa transisi dan maunya mencoba hal-hal yang dianggap baru namun seringkali membahayakan. “Pelajar sebagai generasi muda, juga harus lebih aktif untuk sejak dini mengetahui bahaya narkoba baik melalui penyuluhan maupun dengan membaca-baca referensi tentang bahaya napza” ujar faisal.
“Banyak faktor yang menjadi penyebab penyalahgunaan narkoba, yang pertama adalah faktor diri yaitu diantaranya adalah rasa keingintahuan yang besar untuk mencoba, bersenang-senang serta agar bisa diterima dalam satu komunitas,” katanya.
Di Akhir paparannya, Faisal AN mengharapkan kepada peserta FLS2N agar dapat menjauhi Narkoba, jangan kan untuk mencoba, mendekati saja tidak, serta meminta kepada siswa-siswi untuk dapat terus berkarya, inovatif, kreatif dalam meraih prestasi dan yang paling penting adalah tanpa narkoba. “Raihlah Prestasi tanpa Narkoba,” Ujarnya dengan tegas.
Sementara itu, Kasubdid Kesiswaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI Sukharlan mengatakan, dengan adanya seminar dan sosialisasi bahaya narkoba ini siswa-siswi dapat memahami bahwa narkoba ini sangat berbahaya bagi kehidupannya. 

Pihaknya setiap ada event nasional, selalu melakukan sosialisasikan bahaya narkoba kepada peserta didik, dengan harapan bahwa generasi Jaman Now ini tidak terjerumus pada narkoba. “Kita ingin generasi muda akan datang, Generasi Jaman Now ini kritis, kreatif dan Anti Narkoba,” Harapnya[]
close