Habanusantara.net, Banda Aceh – Memasak Kuwah Beulangong atau kari khas kuliner Banda Aceh atau Aceh Besar sudah menjadi tradisi warga Gampong Lamteumen Timur, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh saat bulan puasa memperingati Nuzulul Quran. Warga secara bergotong royong memasak kuwah beulangong sebanyak 28 kuali secara bersamaan.
Kemudian setelah masak kuwah beulangong langsung dibagikan kepada seluruh warga secara merata terutama Fakir Miskin “Masak kuwah beulangong setiap bulan puasa untuk memperingati Nuzulul Quran sudah menjadi tradisi secara turun temun sejak dulu di gampong kami,” kata H. Ilmiza Saaduddin Djamal, MBA selaku Koordinator Pelaksana Kenduri Nuzulul Qur’an tahun 1442 H /, pada acara peringatan Nuzulul Quran tahun 1442 H / 2021 M yang dilaksanakan di Mesjid Baburrahmah Gp. Lamteumen Timur, Kec. Jaya Baru Kota Banda Aceh, Sabtu (1/5/2021).
Bulan Ramadhan kata H Ilmiza Saaduddin Djamal merupakan bulan yang penuh keistimewaan, penuh barokah dan ampunan, karena pada bulan inilah kitab suci Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Turun-nya Al-Qur’an menjadikan motivasi dan keyakinan Nabi Muhammad SAW dalam menjalankan tugas kerasulannya, menyebarkan agama tauhid kepada seluruh ummat manusia.
Peringatan Nuzulul Qur’an sebagai momentum memperbaiki diri. “Peringatan Nuzulul Qur’an Tahun 1442 H/ Tahun 2021 Masehi yang kita selenggarakan ini, hendaknya dapat dijadikan momentum untuk memperbaiki, meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan kita terhadap ajaran Al-Qur’an” kata H Ilmiza yang juga PJ Ketua Pemuda Gampong Lamtemen Timur itu.
Lebih lanjut kata H Ilmiza, hikmah yang utama dari Peringatan Nuzulul Qur’an adalah bagaimana seorang hamba yang terus berusaha dan berupaya menjadi orang yang la’allakum tattaqun, sudah barang tentu kita harus bisa mengambil hikmah positif dari peristiwa tersebut yang mana peristiwa Nuzulul Quran adalah sebuah momentum perubahan besar bagi ummat islam yang dulunya kita hidup tanpa aturan. dengan adanya Al-Qur’an menjadi pedoman kita dalam setiap aspek kehidupan. Sehingga dengan berpedoman dengan Al-qur’an In syaa Allah hidup kita akan lebih bermakna.
“Harapan saya, kita selalu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, dan petunjuk bagi kita. Teruslah membaca Al-Qur’an karena didalamnya dijelaskan secara detail dan comprehensive bagaimana kita menjalani kehidupan didunia ini. Hendaklah kita berjalan sesuai arah yang ditentukan Al-Qur’an, dengan mengedepankan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT” pungkas H. Ilmiza Saaduddin Djamal, MBA yang juga Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kota Banda Aceh dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
28 Kuali Kuah Beulangong
Kenduri Nuzulul Quran Ramadhan 2021, warga Gampong Lamtemen Timur memasak sebanyak 26 kuali "kuah beulangong" untuk dibagikan secara merata kepada seluruh masyarakat di Gampong tersebut.
Tradisi kenduri buka puasa bersama atau juga dikenal sebagai kenduri khatam Quran (peutamat daruh) merupakan agenda rutin tahunan di Gampong Lamtemen Timur. Namun tradisi ini sempat tidak terlaksana pada tahun 2020 lalu karena waktu itu berada di puncak pandemi Covid-19.
Hidangan aneka masakan, dan juga bermacam jenis kue tersajikan di atas talam yang diberi penutup (tutup saji) dari rumah warga dibawa ke masjid untuk santapan menu berbuka puasa bersama pada kenduri Nuzulul Quran di setiap Ramadhan.
“Alhamdulilllah panitia kali ini bisa menyiapkan sebanyak 28 Kuah Belangong . Ini bisa terealisasi berkat dukungan seluruh masyarakat Gp. Lamteumen Timur. Dan juga kepada para donator kami mengappresiasi semoga menjadi amal ibadah yang akan memperberat timbangan amal kebaikan kita di yaumil akhir kelak,“ kata H. Ilmiza Saaduddin Djamal, MBA
Pelaksanaan peringatan Nuzulul Qur’an yang dilaksanakan di Gp Lamteumen Timur ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan dengan mengundang sagoe-sagoe seperti Gampong Geuceu Meunara, Geuceu Iniem, Geuce kayee jatho, Lamteumen Barat, Empeerom, Bitai, Lamjamee, Ulee Pata, Punge Blang Cut serta Muspika Plus.
Selain hidangan menu kuah beulangong, tak sedikit pula warga menyumbakan makanan hasil olahan rumahan dengan mengantarnya langsung ke masjid ataupun mushalla tempat diadakannya tradisi kenduri Nuzulul Quran.
Kenduri Nuzulul Quran yang dilaksanakan warga Muslim di Aceh pada setiap pertengahan dan akhir Ramadhan merupakan salah satu kearifan lokal yang hingga kini masih dipertahankan.[Ismail]