Kepala BPBD Aceh Timur Ashari memperlihatkan Bantuan Logistik Masa Panik, Selasa (4/1/2022) [Foto/Humpro] |
Habanusantara.net, BANDA ACEH – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Ashari, menyampaikan terima kasih atas respon cepat Pemerintah Aceh, terhadap bencana yang terjadi di daerah itu. Pemerintah melalui BPBA, kata dia telah mengirimkan bantuan logistik masa panik langsung kepada masyarakat terdampak.
“Terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada Bapak Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Ketua DPRA dan kepada jajaran Pemerintah Aceh secara umum atas respon terhadap bencana ini dengan memberi bantuan logistik masa darurat,” kata Ashari, Selasa, 4/1/2022.
Sebelum itu, Gubernur Aceh Nova Iriansyah, menyampaikan rasa kepeduliannya. Ia menyebutkan dirinya mengikuti perkembangan dan memantau situasi banjir yang terjadi di Aceh Timur dan beberapa kabupaten lainnya di Aceh. “Saya prihatin dan menaruh rasa kepedulian yang amat besar terhadap bencana ini,” ujar Nova.
Sebagai wujud tanggung jawab dan rasa kepedulian Pemerintah Aceh, Nova Iriansyah kemudian memerintahkan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas agar segera menyalurkan bantuan logistik bagi masyarakat yang terdampak bencana di kabupaten/kota tersebut, sesuai dengan standar dan norma pelayanan darurat bencana banjir.
Menindaklanjuti arahan Gubernur Aceh itu, Kalak BPBA, Ilyas, telah memerintahkan Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada unsur pelaksana BPBA, Fadmi Ridwan, agar segera menyalurkan bantuan untuk masyarakat terdampak bencana banjir utamanya untuk masyarakat terdampak di kabupaten/kota yang telah berstatus darurat bencana banjir.
Bantuan logistik untuk kabupaten Aceh Timur yang telah diserahterimakan kepada Kepala Pelaksana BPBD Aceh Timur, yaitu Beras 5.000 Kg, Minyak Goreng 500 Liter, Gula Pasir 250 Kg, Air Mineral dalam kemasan 400 kardus (6000 liter) dan Telur Ayam Buras 6000 Butir serta Mie Instan 500 Kardus.
“Harapan Pak Gubernur agar bantuan tersebut secepatnya didistribusikan kepada masyarakat terdampak secara berkeadilan dan tepat sasaran,” kata Ilyas.
Sebelum itu dilaporkan, banjir melanda beberapa kabupaten seperti Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa dan Aceh Utara. Dalam laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBA, disebutkan bahwa bencana banjir telah berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.
Di Aceh Tamiang, ada 12 kecamatan yang terdampak. Pusdalops BPBD Aceh Tamiang melaporkan, secara umum beberapa kecamatan di sana masih terendam banjir dan berpotensi meningkat jika intensitas curah hujan masih tinggi hingga 24 jam ke depan. Status bencana di sana adalah darurat bencana banjir.
Sementara itu, Kota Langsa tidak menetapkan banjir sebagai status darurat. Hanya ada 5 kecamatan yang terdampak banjir. Saat ini pun dilaporkan jika banjir mulai memperlihatkan kecenderungan surut, namun jika intensitas curah hujan meningkat hingga 24 jam ke depan, maka permukaan air berpotensi meningkat.
Selanjutnya adalah Kabupaten Aceh Timur. Banjir di sana terdampak ke 17 kecamatan. Pantauan terkini wilayah yang dilanda banjir mulai memperlihatkan surut. Namun masih berpotensi meningkat jika intensitas curah hujan masih tinggi hingga 24 jam ke depan.
Untuk Kabupaten Aceh Utara, ada 14 kabupaten yang terdampak. Dilaporkan bahwa ada satu korban yang meninggal dunia di Kecamatan Samudera. Pantauan Pusdalops BPBD Aceh Utara, dilaporkan bahwa banjir di sana mulai memperlihatkan tanda-tanda surut. Dengan catatan intensitas curah hujan tidak semakin meningkat dalam 24 jam ke depan. Status banjir di sana adalah darurat bencana banjir.