Habanusantara.net,, JAKARTA - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk berhati-hati dan tidak lengah menyusul kasus Covid-19 yang kembali meningkat. Dalam tiga pekan terakhir, kasus positif Covid-19kembali meningkat diikuti kasus aktif.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmitomengatakan, meskipun tak signifikan, namun kenaikan kasus Covid-19 pada gelombang yang telah dilalui sebelumnya sudah seharusnya menjadi pembelajaran bersama.
"Harus diwaspadai adanya kenaikan dalam jumlah yang sekecil apapun," kata Wiku dalam konferensi pers dikutip Kamis (9/4).
Wiku menjelaskan, dari grafik data per 5 Juni 2022 secara nasional, menunjukkan terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 atau 31 persen dibandingkan pada 22 Mei 2022. Yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Hal yang sama terjadi pada kasus aktif harian, kenaikannya bertambah 328 kasus atau 10 persen dibandingkan 2 Juni 2022. Dari 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
Meski demikian, kata Wiku, kenaikan kasus positif dan aktif tidak diikuti peningkatan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan. Tren kematian mingguan juga terus menunjukkan penurunan.
Bila melihat perkembangan tingkat provinsi, ada 5 provinsi menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir. Antara lain, DKI Jakarta naik 30 persen, Banten naik 38 persen, Jawa Barat naik 18 persen, DI Yogyakarta naik 45 persen, dan Jawa Timur naik 37 persen.
Jika mencermati letak geografisnya, kelima provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Wiku menduga, kenaikan kasus aktif dipicu aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal.
"Mohon dicermati bagi seluruh pemerintah daerah maupun masyarakat pada provinsi tersebut," tegas Wiku.
Namun ada kabar baiknya, angka kematian pada provinsi-provinsi tersebut cenderung menunjukkan penurunan. Persentase BOR masih terjaga di bawah 3 persen. Kecuali DI Yogyakarta, kematian mingguannya bertambah, dari 1 menjadi 3 dalam minggu terakhir.(Merdeka.com)
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmitomengatakan, meskipun tak signifikan, namun kenaikan kasus Covid-19 pada gelombang yang telah dilalui sebelumnya sudah seharusnya menjadi pembelajaran bersama.
"Harus diwaspadai adanya kenaikan dalam jumlah yang sekecil apapun," kata Wiku dalam konferensi pers dikutip Kamis (9/4).
Wiku menjelaskan, dari grafik data per 5 Juni 2022 secara nasional, menunjukkan terjadi kenaikan kasus positif mingguan, bertambah 571 atau 31 persen dibandingkan pada 22 Mei 2022. Yaitu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan.
Hal yang sama terjadi pada kasus aktif harian, kenaikannya bertambah 328 kasus atau 10 persen dibandingkan 2 Juni 2022. Dari 3.105 menjadi 3.433 kasus aktif harian.
Meski demikian, kata Wiku, kenaikan kasus positif dan aktif tidak diikuti peningkatan tren keterisian tempat tidur (BOR) isolasi harian di rumah sakit yang masih stagnan. Tren kematian mingguan juga terus menunjukkan penurunan.
Bila melihat perkembangan tingkat provinsi, ada 5 provinsi menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus aktif pada minggu terakhir. Antara lain, DKI Jakarta naik 30 persen, Banten naik 38 persen, Jawa Barat naik 18 persen, DI Yogyakarta naik 45 persen, dan Jawa Timur naik 37 persen.
Jika mencermati letak geografisnya, kelima provinsi tersebut memiliki jumlah penduduk yang cukup banyak dengan aktivitas masyarakat mulai kembali normal. Wiku menduga, kenaikan kasus aktif dipicu aktivitas masyarakat yang mulai kembali normal.
"Mohon dicermati bagi seluruh pemerintah daerah maupun masyarakat pada provinsi tersebut," tegas Wiku.
Namun ada kabar baiknya, angka kematian pada provinsi-provinsi tersebut cenderung menunjukkan penurunan. Persentase BOR masih terjaga di bawah 3 persen. Kecuali DI Yogyakarta, kematian mingguannya bertambah, dari 1 menjadi 3 dalam minggu terakhir.(Merdeka.com)