Habanusantara.net, Banda Aceh – Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional dan Daerah tahun 2021 yang jatuh pada tanggal 23 dan 29 Juli mendatang, Tim Penggerak PKK Aceh bersama Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) dan mitra kerja terkait menggelar rapat persiapan di Aula Rumah Dinas Wakil Gubernur Aceh, Senin (12/7/2021).
Tampak hadir secara langsung Kepala Dinas Sosial Aceh, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Aceh, perwakilan Dinas Pendidikan Aceh, perwakilan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh dan Kepala Bagian Protokol Setda Aceh.
Rapat yang berlangsung secara hybrid atau secara langsung dan online itu diselenggarakan guna menghimpun rekomendasi dan pendapat dari seluruh pihak terkait dalam rangka memeriahkan penyelenggaraan Hari Anak Nasional dan Daerah tahun 2021 di tengah pandemi.
Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Dyah Erti Idawati menyampaikan, peringatan Hari Anak Nasional dan Daerah di tahun ini lebih menitik fokuskan pada kampanye secara masif dan serentak tentang perlindungan terhadap anak, dengan tema yang diusung “Anak Terlindungi Aceh Maju”.
Nantinya dalam acara itu, juga akan melaunching sebuah Gerakan Masalah Perlindungan Anak atau disingkat (Gempa). Gerakan itu diharapkan mampu melindungi anak sehingga bisa tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Saya ingin momentum ini untuk bisa mengajak bersama pihak kabupaten dan kota untuk sama-sama komit dalam mengupayakan perlindungan anak,” kata Dyah.
Gerakan yang bersifat masal itu, bertujuan untuk mengajak semua pihak untuk saling melindungi hak-hak dasar anak yaitu, hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, hak untuk dilindungi, dan hak untuk berpartisipasi, dengan sasaran anak-anak muda.
Dengan cara membentuk kepedulian bersama terhadap segala bentuk kekerasan terhadap anak, menurut Dyah, akan membentuk pengawasan komunitas dari tingkat paling dasar yaitu gampong, agar segala bentuk kekerasan terhadap anak dapat dihindari dan dicegah sedini mungkin.
“Kita harapkan gerakan ini bisa dilaksanakan di tingkat paling dasar, dan menjadi gerakan masal dengan membentuk forum yang akan mendata dan mengupdate terkait kekerasan terhadap anak di gampong,” ujarnya
Kemudian, gerakan itu juga akan menyiarkan pesan-pesan perlindungan dan pemenuhan hak-hak anak melalui pesan-pesan positif mengajak semua pihak untuk peduli terhadap perlindungi anak.
Pertemuan itu, menerapkan protokol kesehatan ketat yaitu memakai masker dan menjaga jarak.[]