Penyerahan paket sembako tersebut dilakukan secara simbolis dilakukan Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, kepada Pemerintah Kabupaten/kota yang diterima oleh wakil Bupati Aceh Besar Tgk. H Husaini A Wahab, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dan wakil bupati pidie, di halaman kantor Dinas Sosial Aceh, kamis (9/4/2020).
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, meminta bantuan paket sembako tersebut harus benar-benar sampai ke tangan masyarakat Aceh yang membutuhkan. Proses penyaluran bantuan ini jangan sampai ada penyelewengan di lapangan, dan penyimpangan berupa data fiktif dan lain sebagainya.
“skema Sosial Safety Net ini tidak harapkan tidak ada yang mendapatkan secara ganda dengan program bansos serupa lainnya seperti PKH, BPNT, bantuan propinsi dan Kabupaten Kota, kita harapkan jangan nanti ada satu kk mendapatkan 3 skema,” ujar Nova Iriansyah.
Selain itu, Nova juga menuturkan, mulai hari ini Aceh akan memulai program social safety net. Dimulai dengan pembagian sembako, selanjutnya baru dilaksanakan beberapa ketentuan lainnya.
Nova Iriansyah melanjutkan, upaya pencegahan sudah dilakukan berdasarkan saran dan aspirasi masyarakat. Dalam menghadapi wabah ini tidak bisa jika hanya berkerja dengan visi pemerintah semata. Tapi harus saling bahu membahu. Atas kerja sama ini, terutama dari aspek kesehatan kita sudah melakukan langkah preventif.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Aceh, Alhudri mengatakan, bantuan safety net ini diberikan untuk seluruh masyarakat miskin terdampak di kabupaten/kota se Aceh diberikan sesuai dengan data yang diterima dari pemerintah daerah.
“Ada 61.584 KK penerima program Sosial Safety Net Pemerintah Aceh ini, paket tersebut berupa kebutuhan pokok yang terdiri dari beras 10 kilogram, 2 liter minyak goreng, 2 gula pasir, 4 kaleng sarden dan 1 kota Indomie,” sebut Alhudri.
Ia menambahkan, sasaran dari program safety net ini adalah buruh, pekerja harian, pekerja bangunan, pedagang kecil, dan masyarakat yang tidak mendapatkan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Alhudri mengakui bahwa bantuan tersebut masih jauh dari kecukupan, tetapi pemerintah Aceh terus berusaha semampu mungkin untuk meringankan beban masyarakat Aceh. Bantuan ini juga nantinya akan diantar langsung ke depan pintu rumah masyarakat masing-masing oleh relawan di daerah.[]
