-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Sekitar, Angkasa Pura II Gelar Pelatihan Pembuatan Handycraft

05 November 2018 | November 05, 2018 WIB | Last Updated 2018-11-05T08:34:08Z

HN-Aceh Besar, Dalam rangka meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat dilingkungan Bandara Sultan Iskandar Muda, PT Angkasa Pura II melalui program bina lingkungan menggelar pelatihan pembuatan Handycraft dari sabut kelapa, yang berlangsung di halaman Cargo, Angkasa Pura, Blang Bintang, Aceh Besar, Senin (5/10/2018).

Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah & Perdagangan Kabupaten Aceh Besar Taufik, SH, Camat Blang Bintang dan Sekretaris camat Kuta Baro.

Dalam sambutannya Kepala Dinas Koperasi UKM & Perdagangan Aceh Besar Taufik SH mengatakan, pemerintah Kabupaten Aceh Besar menyambut baik program pelatihan handycraft ini untuk masyarakat dilingkungan Bandara SIM, ini merupakan tanggung jawab dari PT Angkasa Pura II untuk membina masyarakat disekitar Bandara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal tersebut juga sejalan dengan program pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk memberdayakan masyarakat terutama pemuda untuk memperoleh pendapatan sendiri dan juga dapat mempekerjakan orang lain.

Taufik berharap kepada semua peserta agar dapat mengikuti pelatihan secara serius, sehingga dapat menghasilkan produk-produk handycraft yang disukai oleh masyarakat, selain produk handycraft ini dapat dipasarkan di Aceh juga dapat di pasarkan ke luar negeri.

Ia mengatakan, Dalam rangka mendukung pelatihan pembuatan handycraft ini, bahan baku sabut kelapa sangat mudah di Aceh Besar, tentu hal ini dapat dimanfaatkan oleh peserta nantinya untuk menghasilkan produk yang bernilai jual tinggi yang berasal dari sampah kelapa.

Hal senada juga disampaikan General Manager Angkasa Pura II Yos Suwagiono dalam sambutannya mengatakan, dirinya memilih program pembuatan handycraft dari sabut kelapa ini dikarenakan bahan bakunya tidak perlu di Impor dari Luar Negeri, dan juga ramah lingkungan.

Menurutnya, di Kabupaten Aceh Besar banyak produk yang bisa dihasilkan dan bernilai jual tinggi. "Saya tertarik pada handycraft ini karena saya lihat memang bahan bakunya ada disini Aceh Besar dan tidak perlu impor dari luar, " ujarnya.

Dengan bahan baku ada di sekitar, tentu ini memudah bagi masyarakat untuk menghasilkan produk yang dapat dimanfaatkan untuk di pasarkan keluar Aceh, tinggal bagaimana kemauan dari masyarakat sendiri untuk mengembangkannya.

Produk-produk yang dapat dihasilkan dari sabut kelapa diantaranya, pajangan-pajangan seperti pesawat, pohon kelapa, motor, bahakan kerajinan sepatu, tas dan lain sebagainya.

Kesemua produk-produk yang dihasilkan dari masyarakat sekitar bandara ini nantinya dapat dipromosikan secara gratis di Bandara SIM. 

Untuk tahap awal dirinya meminta kepada para pengrajin handicraft untuk menampilkan contoh-contohnya saja terlebih dahulu, kedepannya juga dirinya berencana untuk membuat aplikasi e-comerce untuk memasarkan produk handicraf dari masyarakat ini.

Suwagiono menambahkan, bagi dirinya yang penting masyarakat sekitar Bandara dapat menjadi interpreneur, yang bisa menghasilkan lapangan kerja, dan hasil ini dapat membanggakan buat Aceh.

"Saya ingin masyarakat sekitar bandara ini dapat merasa menikmati kemajuan dari bandara, meskipun belum banyak kemajuannya," pungkas Yos Suwagiono.
close