-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Korban Penerbitan Akta Nikah Oleh Calo Pegawai Honor SDN Angkat Bicara

19 Agustus 2021 | Agustus 19, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-18T19:57:48Z


Habanusantara.net-Batang Kuis - Deli Serdang - Farlis Adrian merasa ditipu oleh Guslasnik (ibu Ayu Lestari) yang juga mertua dari istri sirihnya  atas terbitnya akta nikah yang di urus oleh  RD (pegawai honor di SDN 106809  desa Kolam kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. 

Kekesalan Farlis memuncak saat terjadi pertengkaran dan beliau meminta buku nikah tersebut beserta kwitansi bon pembangunan rumah yang disimpan istri sirihnya. 

"Dengan nada lantang, Guslasnik (ibu mertuanya) buku nikah dan bon-bon pembangunan rumah yang disimpan istri sirihnya sudah saya bakar, "ucapnya kepada Farlis. 

Peristiwa ini sama dengan kejadian suami pertama Ayu Lestari yang bernama Dede Rosadi. Buku nikahnya juga  di bakar oleh Guslasnik. 

"Anehya lagi, saya (Farlis) pula sekarang  yang di tuduh Guslasnik menyuruh membakar buku nikah tersebut,"terangnya pada media ini melalui pesan WhatsAppnya, Rabu 18/8/2021.

Mendengar kejadian ini, tak lama berselang 2 bulan kemudian ibu U.L. mengadu ke poltabes dan di jadikan kepling dengan pernyataan yang menjadi bukti awal pengaduan tersebut dengan laporan kepolisian nomor lP/2809/K/XI/2020/SPKT Poltabes Medan tanggal 11 Nopember 2020 a/n .UL.

Berkat laporan tersebut, terpanggil saksi-saksi termasuk diantaranya kepling dan Ririn Dayanti.

Guslasnik mulai heboh dan bicara pada saya ( Farlis )  gimana ini Lis...? Yah, kan sudah saya bilang berulang kali, jangan di buat  buku itu. "Kalau sudah begini, harus dihadapilah,"cetus Farlis. 

Guslasnik berkata, kasihan si Ririn Dayanti..! "Ini resiko beliau yang mau jadi pahlawan, urus buku nikah yang tak lengkap syarat, "terang Farlis. 

Dengan diamankan alias dibakarnya buku nikah suami pertama Ayu,  Dede Rosadi oleh ibunya Ayu, suami pertamanya tidak bisa menuntut,  karena barang buktinya tidak ada. 

"Seperti uang yang saya keluarkan untuk pembangunan rumah mau di kuasai dan di gelapkan. Saudara Ayu, Ponidi alias klip suruh bongkar dan siapa yang menyuruh bangun,"papar Farlis. 

Farlis menambahkan, pada waktu itu saudara Ponidi alias klip lah yang mengatur tukang dalam pembangunan rumah tersebut. 

"Baru kali ini saya ketemu orang yang mukanya purak-pura baik tapi hatinya busuk seperti lagu cinta hitam," kecamnya.

Farlis juga membeberkan mertuanya (Guslasnik) seperti rentenir yang membolak balikan fakta. Ketika terdengar Guslasnik mengatakan,  berarti sudah aman.

"Saya merasa kecewa telah membuatkan kwitansi untuk santapan 20% bunga uang yang dipinjamkan pada orang-orang dengan  menjalankan bisnis  yang riba selama ini, salah satunya saudara M. Dani Ritonga,"beber Farlis. 

Ada lagi yang sangat mengherankan lanjut Farlis pada Dumas, satu kementerian agama tanah Karo di Barus Jahe. Dua kanwil kementerian agama Sumut, hasilnya tak ada yang memuaskan sepertinya surat suara masyarakat dibuang ke tong sampah begitu saja.

"Berbulan sudah tak ada tanggapan hanya ada laporan laporan yang  menyenangkan hati. Kesimpulan dari kepala kanwil dan kasi bimas Islam tak punya jawaban atau tindakan untuk jalan yang bisa membuat jera pada kesalahan KUA Barus jahe terbit,"jelasnya. 

Farlis juga menambahkan, ada sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Saudara sepupu Drs. M. Effendi Harahap (Kepala KUA Barus Jahe)  Rektor UIN dan sudah berkali-kali menelepon dan memohon dibantu KUA di Barus Jahe.

 "Semua data ada sama saya, saat berbicara dengan oknum yang memberikan tersebut," tandas Farlis dengan nada agak kesal.(akb)

close