Azan merupakan lantunan kalimat-kalimat indah yang biasa kita dengar lima kali dalam sehari. Kegunaan utama azan adalah untuk menunjukkan datangnya waktu shalat. Dalam kehidupan sehari –hari, ada banyak respons yang berbeda ketika mendengar azan.
Ada yang langsung menghentikan aktivitasnya, ada yang langsung mengambil air wudu, ada yang tetap beraktivitas sembari menjawab azan, ada yang duduk, dan ada pula yang berdiri. Diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, dia berkata,”ketika kaum muslimin tiba di Madinah, mereka berkumpul untuk melaksanakan salat dengan menggunakan hitungan waktu tanpa azan.
Pada suatu hari mereka berdiskusi mengenai panggilan salat. Sebagian mereka mengusulkan penggunaan lonceng seperti yang dipergunakan oleh orang –orang kristen.
Sebagian lain mengusulkan penggunaan terompet bagai tanduk yang dipergunakan oleh orang-orang yahudi. Umar mengusulkan, “sebaiknya tugaskanlah seseorang untuk menyerukan panggilan salat.” Maka Rasullullah SAW bersabda, “Hai Bila! Berdirilah, lalu kumandangkan azan untuk panggilan salat.” (HR.Bukhari).
Ketika Masjid Nabawi selesai dibangun, Rasullullah SAW mensyariatkan azan. Rsullullah SAW kemudian menunjuk Bilal bin Rabah untuk mengumandangkan azan sebagai pertanda dilaksanakannya salat lima waktu.
Sejak saat itu, Bilal mendapat julukan sebagai Muadzdzin Ar-Rasul dan ia menjadi muazin pertama dalam sejaran islam.Sebenarnya kalau umat islam benar-benar menghayati azan tidak mungkin menjadi orang yang bodoh, orang yang tidak terpelajar dan orang yang terbelakang.
Azan mengajak kepada kebaikan melalui salat. Hal itu menunjukkan umat islam adalah umat yang disiplin. Azan, selain menjadi pengingat waktu masuknya salat, juga menjadi panggilan dari Allah kepada hamba-hamba-Nya untuk menjalankan perintah-Nya dengan melakukan salat lima waktu. Orang Islam akan mendengar azan sebanyak lima kali dalam satu hari satu malam. Ketika mendengar kumandang azan, orang Islam diperintahkan untuk mengedepankan adab yang baik.
Azan harus menjadi alarm bagi umat Islam untuk lebih memperhatikan amalan-amalan baik yang harus dilakukan ketika mendengarnya. Ketika orang Islam mendengar suara azan maka hendaknya mendengarkannya dengan penuh perhatian. Jangan sampai ketika terdengar suara azan justru orang Islam tidak mau bergerak untuk memenuhi panggilan-Nya. Apalagi, sampai meremehkannya.
Ketika mendengar azan, orang Islam dianjurkan untuk mengucapkan lafaz yang sama dengan yang diucapkan oleh orang yang azan. Kecuali pada kalimat “hayya alassalah dan hayya ‘alalfalah” maka orang Islam menjawab dengan “la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azim” Disebut dalam sebuah maqolah ulama: “Ketika Anda mendengar azan, ulangi apa yang dikatakan Mu’azin.” (Imam Malik – Al Muwatta).
Nabi Muhammad Saw bersabda sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim: “Ketika Anda mendengar Mu’azin menyerukan doa, ulangi kata-katanya lalu minta berkah Allah atas saya, karena orang yang meminta berkah Allah pada saya satu kali akan dihargai sepuluh berkah oleh Allah.” (HR. Muslim). Saat mendengar azan itu ada adab-adab yang harus diperhatikan, adab ketika mendengar azan ini sudah sepatutnya diketahui seluruh umat muslim agar saat mendengar azan kita tidak melampau batas dan mengikuti sunnah.
Didalam islam sudah dijelaskan bahwa ketika kita mendengar azan kita harus menghentikan semua aktivitas apapun yang sedang kita lakukan termasuk belajar. Nah ada sebuah desa yang benar-benar sangat disiplin ketika azan berkumandang. Di sebuah desa bernama Gampong Bukit Selamat, kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh timur. Gampong buket selamat menerapkan disiplin ketika azan berkumandang.
Mereka langsung menghentikan semua aktivitas mereka, termasuk menutup kedai-kedai mereka. Mereka sangat menghargai panggilan shalat yang dikumandangkan, mereka langsung pergi kemesjid untuk melaksanakan salat. Bukan hanya azan magrib saja, melaikan setiap azan liwa waktu penduduk gampong akan menutup setiap kedai mereka dan meninggalkan semua aktivitas dan kegiatan mereka.
Ketika selesai sholat baru lah mereka membuka kembali kedai mereka dan memulai aktivitas dan kegiatan yang sudah ditinggalkan sebelumnya. Kerena bagi mereka sholat ada kewajiban dan rezeki sudah diatur oleh Allah swr, semakin kita mendekati diri kepada Allah dan selalu bersujud kepada Allah, Allah akan mempermudahkan segalanya. Ini adalah salah satu sebuah perbuatan baik yang patut kita contoh.
Seorang muslim yang menjawab azan akan mendapat pahala mendengar azan. Sebagaimana dari Abdullah bin amr bin Al Ash, ia berkata bahwa ia mendengar Rasullullah SAW bersabda, Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazin. Kemudian bershalawatlah untukku.
Karena siapa yang bersalawat kepadaku
sekali, maka Allah akan bersalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak
sepuluh kali. Kemudia mintala wasilah kepada Allah untukku. Karena wasilah itu
adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap
akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu,
dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.”
Bershalawat pada Nabi shallallahu’alaihi wa salam: Allahmumma sholli’ala Muhammad. Dari sa’ad bin abi waqqash, dari Rasullulah sahllallahu alaihi wa sallam bersabda: Ketika kalian mendengar azan maka jawablah, kemudian setelah itu bacalah sholawat kepadaku.
Minta pada Allah untuk wasilah kepada Rasullullah SAW untuk
wasilah kepada Rasullullah SAW beserta keutamaan lainnya, sebagaimana yang
disebutkan dalam hadits jabir bin’abdillah: barang siapa mengucapkan setelah
mendengar azan allahumma robba hadzihidda’watit taammah wash sholatil qoo imah,
aati Muhammadanii wasilata wal fadhillah, wab’atshu maqoomam mahmuda alladzi
wa’adtah (ya Allah, Rabb pemilik dakwah yang sempurna ini, salat yang
ditegakkan, berikanlah kepada Muhammad wasilah, dan fadila. Dan bangkitkanlah
beliau sehingga bisa menempati maqomm terpuji yang telah engkau janjikan
padanya, maka dia akan mendapatkan syafa’atku kelak).
Membaca, Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhaammadan abduhu warasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammmadin rosula wa bil islami diina. Doa tersebut dibaca selepas adzan berkumandang agar kita meraih ampunan di sisi Allah Ta’ala” siapa saja yang mengucapkan setelah mendengar azan: Asyhdu alla illlahwahdahu laa syarikalah wa anna muhammadan abduhu wa rasuluhu, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa.
Artinya: aku
bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad
sebagai Rasul dan islam sebagai agamaku,
maka doanya akan di ampuni”.
Memanjatkan doa sesuai yang diinginkan, waktu adzan merupakan waktu yang baik untuk memanjatkan doa sebab terdapat doa mustajab antara adzan dan iqamah sebagaimana hadits berikut ini: “Doa antara azan dan iqamat tidak ditolak.” [HR. Abu Dawud no. 489]. Berdoa agar dosa-dosa diampun, tak hanya itu kita juga bisa berdoa agar dosa-dosa yang kita lakukan di masa lalu dapat diampuni Allah SWT.
Berikut doanya berdasarkan hadits riwayat Muslim: “Siapa yang mengucapkan setelah mendengar azan: Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarika lah wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluh, radhitu billahi robbaa wa bi muhammadin rosulaa wa bil islami diinaa. (Artinya: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, aku ridha sebagai Rabbku, Muhammad sebagai Rasul dan Islam sebagai agamaku), maka dosanya akan diampuni.” (HR. Muslim no. 386)
Nama : Luisa Pikazila