-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Ketua Askot PSSI Kota Banda Aceh Heri Julius Rekomendasi JAFA

01 Oktober 2020 | Oktober 01, 2020 WIB | Last Updated 2020-10-05T07:11:51Z

 


Habanusantara.net-Banda Aceh-Ketua Asosiasi PSSI Kota Banda Aceh, H Heri Julius, S.Sos, MM, melalui wakil sekretaris wak Agus, sapaan akrabnya,  mengatakan pihaknya telah merekomendasi Sekolah Sepak Bola (SSB) Jong Acehfootball Academy (JAFA) untuk melaksanakan kegiatan kursus bagi pelatih dasar yang belum bersertifikat.

"Berdasar surat Jong Acehfootball Academy, Nomor : 04/JFA/IX/2020 tanggal 23 September 2020 Prihal Rekomendasi  dalam rangka melaksanakan kursus kepelatihan sepak bola tingkat dasar berlisensi D tingkat nasional yang akan dilaksanakan pada 05/11 Oktober 2020 dilapangan Persima Meunasah Krueng, maka dengan itu Askot PSSI Banda Aceh, ketua Heri Julius, telah menandatangani dan  menyetujui kegiatan tersebut diselenggarakan untuk selanjutnya rekomendasi tersebut diteruskan kejenjang kepengurusan PSSI yang lebih tinggi sesuai tingkatan," ujarnya, Rabu, melalui telepon seluler, (30/9/2020)

Ia mengatakan tujuan utama diselenggarakannya kegiatan kursus itu agar pelatih - pelatih mendapatkan sertifikasi.

"Kursus tersebut akan dilaksanakan dilapangan Persima, Krueng Meunasah, Aceh Besar, dan akan dilaksanakan pada 5-11/Oktober 2020," jelasnya lagi.

Sementara itu ketua JAFA, Teuku Adee Ferdian, SE, ketika dimintai tanggapannya mengatakan pihaknya telah mendapat rekomendasi dari Askot PSSI Banda Aceh untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

"Adapun kuota yang tersedia sebanyak 30 orang, namun saat ini pelatih yang baru mendaftar 16 orang," katanya.

Menurut Teuku Adee, tujuan kegiatan diselenggarakan untuk memberikan sertifikasi terhadap pelatih - pelatih muda yang belum bersertifikasi.

Pihaknya, berkomitmen melaksanakan kegiatan tersebut. "Dan ini yang kedua kali kita laksanakan. Sebelumnya, tahun lalu juga telah kita laksanakan," tutur Teuku Adee.

Teuku Adee menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar permintaan para pelatih.

Selanjutnya, JAFA sebagai penyelenggaran bekerjasama dengan Askot Banda Aceh, dan PSSI Provinsi Aceh, meneruskan surat itu ketingkat Federasi PSSI pusat.

Dikatakannya, JAFA mengajukan ke Askot PSSI untuk direkomendasi. Kemudian hasil rekomendasi tersebut diteruskan ketingkat PSSI  Provinsi hingga Pusat.

"Kita mengajukan ke Askot, setelah Askot merekomendasi baru kemudian kita kirim ke PSSI Provinsi, selanjutnya diteruskan ke Federasi PSSI pusat di Jakarta, untuk selanjutnya kita selenggarakan kursus ini," paparnya.

"Dalam pembukaan kegiatan tersebut nantinya,  kita  juga akan mengundang pak Heri Julius, "tuturnya.

Sejauh ini, tambah Teuku Adee,  baru 16 pelatih yang mendaftar. Jika nantinya, jumlah peserta yang mendaftar tidak mencapai target/kuota yang ditentukan, pihaknya akan tetap melaksanakan kegiatan tersebut, karena JAFA sudah mempersiapkan fasilitas yang ada.

Teuku Adee, mengatakan sertifikasi bagi pelatih itu dipandu oleh Instruktur dari federasi PSSI Pusat, Iwan Setiawan.

"Beliau merupakan pelatih yang andal dan telah melanglang buana ditingkat nasional,"paparnya.


Namun kata Teuku Adee, karena pasca covid-19, syarat- syarat yang ditentukan telah bertambah, yakni mengantongi surat dari tugas gugus covid-19.

"Alhamdulillah, semua persyaratan itu telah kita penuhi sesuai prosedur protokol kesehatan," ujarnya.

Begitupun kata Teuku Adee,  bagi peserta yang mengikuti kursus ini harus melengkapi surat rapid test.

Teuku Adee menambahkan, pihaknya dua bulan lalu juga telah melaksanakan kegiatan kursus pelatih untuk usia dini.
Syarat utamanya juga mengikuti protokol kesehatan.

Adapun fasilitas yang disediakan dari pihak JAFA, yakni  penginapan, makan 3 kali, sertifikat, pakaian di class room dan lapangan.

Bagi peserta yang mengikuti kegiatan tersebut dikutip biaya 4 juta rupiah, perorang. Dimana tujuan akhir kursus ini dapat menciptakan pelatih-pelatih yang  berintegritas, punya komitmen yang tinggi, serta pastinya memperoleh sertifikasi.

"Jangan hanya bisa berdiri dipinggir lapangan tapi kita tidak punya surat izin atau lisensi," ucapnya.

Harapan Teuku Adee, tentu semakin banyak pelatih yang ikut semakin mereka belajar sehingga semakin banyak melahirkan pelatih-pelatih yang berkualitas. Artinya menjadi pelatih sudah mengerti apa yang harus dilakukan oleh seseorang untuk dapat melahirkan pemain - pemain bola kaki yang handal.

"Apalagi untuk usia dini, class selection ini merupakan yang utama, jangan hanya menjadi pelatih tujuannya hanya untuk mencari juara," imbuhnya.

Bahwa kita sebagai pelatih adalah membina bagi para pemain muda yang berbakat, berintegritas dan komitmen terhadap apa yang menjadi tanggungjawabnya sebagai pemain.

'Bukan sekedar hanya mencari juara juaranya saja, tapi bagaimana mampu melatih para pemain secara baik," ungkapnya

Harapan Teuku Adee,  kedepan dengan banyaknya pelatih - pelatih yang memiliki sertifikasi akan melahirkan pemain muda yang bertalenta bagi dunia persepakbolaan khususnya di Aceh.

Sementara itu ketua PSSI Provinsi Aceh,  Nazir Adam, membenarkan bahwa JAFA telah menyurati pihaknya untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

"Kita telah mendukung dan mengeluarkan rekomendasi," ujarnya.

Ia mengatakan pelatih selection dasar ini menjadi unjung tombak untuk mendapatkan pemain muda yang andal.
Dan berharap kegiatan tersebut sesuai prosedur dan protokol kesehatan dalam penyelengaraannya. (Hendra)

close