-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Banjir di Banda Aceh Surut, Ismawardi : Dipastikan Drainase Berfungsi dengan Baik

09 Mei 2020 | Mei 09, 2020 WIB | Last Updated 2020-05-11T06:34:47Z

Habanusantara.net, Banda Aceh, Banjir yang menggenangi hampir seluruh wilayah di Kota Banda Aceh akibat hujan deras sejak kamis(7/5) sampai jumat (8/5) sore dipastikan sudah semua sudah surut. 

“Berdasarkan pantauan kita hari ini sabtu sore di sejumlah titik banjir yang kemarin merendam wilayah permukiman warga, Alhamdulillah semuanya sudah surut, Drainasenya berfungsi dengan baik,” kata Anggota DPRK Banda Aceh Ismawardi, kepada media ini, Sabtu (9/5/2020). 

Dikatakannya, seluruh drainase di Banda Aceh dipastikan berfungsi dengan baik, buktinya banjir yang tergenang Kemarin seperti di Kecamatan Banda Raya, Baiturrahman, Meuraxa sudah tidak ada lagi airnya, kemudian juga dijalan KH Ahmad Dahlan, sekarang juga sudah kering. 

"Hari ini kita lihat semua air yang tergenang diseluruh Wilayah di Banda Aceh sudah surut semua, artinya drainase semuanya berfungsi,” kata Ismawardi, sedaindainya drainase tersebut tidak berfungsi dengan baik tentu saja banjir di Banda Aceh tidak akan secepat itu bisa surut, begitu juga dengan debit air di drainasenya hari ini juga menjadi sedikit. 

Lebih lanjut kata Politisi Parti Amanat Nasional (PAN) itu, di tempat-tempat kemarin tergenang air yang mencapai 30-100 cm, setelah beberapa jam hujan nya berhenti, airnya sudah surut, artinya drainase itu berfungsi.Debit air sungai Krueng Aceh dan Krueng Daroy juga sudah mulai surut. 

Menurut anggota DPRK dua periode itu, banjir yang tergenang hampir seluruh wilayah Kota Banda Aceh pertama kali pasca Tsunami itu, karena faktor alam yakni curah hujan yang tinggi dan bertubi-tubi hingga satu hari setengah, selain itu juga luapan air sungai Krueng Daroy dan Krueng Aceh. Debit air Kedua Krueng tersebut tinggi dipermukaan sungai hingga meluap ke dalam Drainase Kota, yang menyebabkan air dari drainase kota penuh dan tidak mengalir ke sungai. 

“Kenapa kemarin airnya tidak mengalir ke sungai, karena kedua Krueng Tersebut sedang tinggi debit airnya, yang disebabkan air hujan dari hulu yang juga curah hujan yang tinggi, sehingga air di permukaan sungai di Banda Aceh juga tinggi, air dari drainase-drainase juga tidak mengalir ke sungai bahkan menguapkan ke drainase yang membuat banjir dibeberapa tempat di Kota, termasuk di Jalan KH Ahmad Dahlan,” tuturnya 

Sementara hari ini, debit air di kedua krueng tersebut sudah menurun, air drainase kota yang sehari sebelumnya tidak mengalir, sudah mengalir normal lagi. 

Artinya penyebab banjir yang mengenai ibu Kota Propinsi Aceh itu bukan semata-mata bisa kita salahkan pemerintah, seharusnya kita selaku warga bisa memahami nya dan memberikan saran kepada pemerintah. 

Pun demikian, jika ada sebagian drainase digampong-gampong yang macet, juga kita meminta kepada DLHK3 untuk membersihkan saluran, begitu juga perangkat gampong yang mengetahui ada saluran yang macet segera melaporkan kepada DLHK3 agar segera bisa ditindak lanjut. 

Karena itu, Anggota DPRK itu juga mengharapkan kepada warga kota Banda Aceh, untuk tidak membuang sampah sembarangan apalagi membuang sampah dalam saluran drainase, sehingga pada saat terjadi hujan deras airnya bisa mengalir lancar dan tidak sumbat. 

Kalaupun ada drainase kecil di dusun-dusun dalam gampong itu perlu kesadaran masyarakat untuk membersihkannya. 

"Kita meminta kepada Pemerintah Kota Banda Aceh supaya kedepan, kembali dilakukan giat gotong royong, apakah itu 3 bulan sekali atau 6 bulan sekali, supaya sampah-sampah maupun drainase di gampong-gampong tetap bersih, selain menjadi gampong bersih juga menjadi ajang silaturahmi antar warga dalam gampong," pintanya.
close