-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Setelah Viral Nek Dabit Tinggal Di Pos Jaga, Akhirnya Pemerintah Bangun Rumah

28 September 2019 | September 28, 2019 WIB | Last Updated 2019-09-28T14:15:21Z
Foto : Salah satu pekerja Sosial Meninjau Pos Jaga yang di Tempati Nenek Dabit (Sumber : Fb : Edi Fadil)

Habanusantara.com, Aceh Besar, Nenek Dabit (60) salah seorang warga penduduk Gampong Kayee Kunyet, Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar. Nek Dabit viral dan menjadi bahan perbincangan di Media Sosisal Facebook dan juga Grup Whatsapps beberapa hari terkahir ini, ternyata terdengar juga ke Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Besar.

Nek Dabit hidup sebatangkara di pos gampong yang tak layak huni. Terlihat seperti sebuah gubuk. Tak hanya ukuran yang sempit, bangunan panggung itu juga jauh dari kata layak. ukurannya kurang lebih hanya 3 meter x 5 meter

Dengan kondisi seadanya, hanya kain-kain lusuh dan karpet bekas dijadikan sebagai dinding. Kain-kain lusuh itu tak terhubung satu sama lain. Bisa dibayangkan, jika ada angin kencang kain, itu pun bisa beterbangan. Begitu juga dengan atap yang terbuat dari daun kelapa yang sudah berlubang, yang apabila hujan turun air akan masuk melalui lubang-luban itu dan membasahi lantai tempat ia tinggal.

Mengetahui ada salah satu warganya yang tinggal dibekas Pos Jaga yang tak layak huni itu, Bupati Aceh Besar langsung berkoordinasi dengan Baitul Mal Aceh Besar untuk segera membantu pembangunan rumah Dabit itu.

Pemerintah Kabupaten Aceh Besar melalui Baitul Mal langsung membantu pembangunan rumah dhuafa kepada nenek Dabit yang bekerjasama dengan Dandim 0101/BS dan juga Pemerintahan gampong setempat. Peletakan Batu Pertama Pembangunan Rumah Nenek Dabit di Gampong Kaye Kunyet berlangsung, Sabtu (28/9/2019) dilakukan langsung oleh Bupati Aceh Besar Ir Mawardi Ali didampingi Forkompimda, turut hadir juga Kepala Baitul Mal Aceh Besar Zamri A Rafar 


Kepada awak media, Mawardi menyampaikan pembangunan rumah Nenek Dabit ini dibangun melalui Baitul Mal Kabupaten Aceh dari program pembanguna rumah Dhuafa, dan bekerjasama dengan Dandim 0101/BS sebagai pelaksananya.

Mawardi Ali juga berterima kasih kepada masyarakat dan media yang telah memberitakan berita Nenek Dabit ini. Ia mengaku tidak mungkin pemerintah daerah dapat menjangkau semua informasi dari 604 Gampong yang di Kabupaten Aceh Besar. Ia juga berharap kepada Camat dan Pemerintah Gampong agar terus berkoordinasi apabila ada kejadian serupa kedepan.

“Kepada Pemerintah Gampong dan Camat seandainya, ada kejadian serupa didaerahnya untuk segera melaporkan ke Bupati supaya cepat diketahui, memang ada masalah atau kehidupan yang tidak layak bagi warganya, mudah-mudahan dapat menjadi pelajaran bagi kita,” pintanya.

Mawardi Meambahkan, pemerintah sangat berkomitment supaya rakyatnya hidup sejahtera, apabila ada yang musibah cepat terbantu, salah satunya nenek dabit yang sudah sempat viral.

Sementara itu, Dandim 0101/BS Kolonel Inf Hasandi Lubis, S.I.P, selaku pelaksana pembangunan rumah Dabit di Gampong Kaye Kunyet ini ditargetkan selesai akhir Oktober, sesuai dengan arahan Bapak Bupati agar segera dilakukan peusjiuk(menepung tawari-Red) dan peletakan batu pertama pembangunannya dan besok langsung bekerja untuk pembangunannya.

“Insya Allah di Bulan Oktober ini harus selesai, selain menjelang HUT TNI ini ada kegiatan kerja bakti, jadi dengan kegiatan pembangunan rumah Dhuafa untuk nenek dabit ini sudah match dalam melaksanakan kegiatan ini untuk mengatasi kesulitan rakyat. Anggota yang kerjanya juga tidak diliburkan meskipun hari minggu, dan setelah pembangunan selesai baru diliburkan anggotanya,” ujar Dandim 0101/BS

Sementara itu Kepala Baitul Mal Aceh Besar Zamri A Rafar mengatakan, rumah Dabit di Gampong Kaye Kunyet ini dibangun Rumah Tipe 36 sesuai dengan program dari Baitul Mal untuk pembangunan rumah Dhuafa yang alokasikan setiap tahunnya sebanyak 2 unit disetiap Kecamatan.

“Saya telah meminta kepada tim untuk memverifikasi proposal yang sudah masuk, jadi kita prioritas kepada keluarga miskin dan keluarga yang lebih dari 2 atau 3 KK satu rumah di utamakan, apalagi Dabit ini yang tidak punya rumah dan darurat sudah menjadi prioritas dan mendesak yang harus diutamakan dari pada keluarga miskin lainnya,” pungkasnya[].

close