HN-Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka secara resmi Pekan Kreatif Banda Aceh 2019 di Taman Sari, Jumat (19/7/2019). Pembukaan agenda tahunan kali kedua ini ditandai dengan penabuhan Rapai oleh Aminullah bersama unsur Forkopimda, Sekda Bahagia, dan Kadis Pariwisata Iskandar.
Selama tiga hari pelaksanaannya, beragam produk ekonomi kreatif unggulan Banda Aceh akan dipamerkan di sana. Selain dimeriahkan oleh 40 stand pameran, juga ada pentas seni budaya di panggung utama dengan bintang tamu grup nasyid asal negeri jiran Malaysia, Rayhan.
Ajang tersebut, kata Aminullah, kembali digelar pihaknya sebagai wadah promosi dan pemasaran hasil karya para pelaku ekonomi kreatif di Banda Aceh. "Event ini sebagai wadah agar produk-produk lokal mendapat tempat di tengah-tengah masyarakat, sehingga pelaku usaha pun mendapatkan hasil," ujarnya.
Wali kota meyakini, ekonomi kreatif yang cukup luas cakupannya -hingga 16 sub sektor usaha-, jika digarap dengan serius akan mampu berkontribusi dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. "Kendala klasik yang kita hadapi adalah soal pemasaran, dan untuk itu kita harus menggelar sebanyak mungkin event agar perputaran ekonomi menjadi tinggi."
Di sisi lain, sambungnya, pihaknya juga tengah gencar-gencarnya menggenjot sektor pariwisata. "Pariwisata maju, ekonomi kreatif juga akan bangkit. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin menguntungkan pelaku usaha. Muaranya peningkatan ekonomi rakyat," kata Aminullah yang pernah menjabat Dirut Bank Aceh selama 10 tahun ini.
Bukan sekedar wacana, pihaknya terus memacu pembangunan infrastruktur pendukung termasuk mendatangkan investor. "Panggung seni budaya yang representatif sedang kita bangun di Taman Sari. Nanti kita gelar event setiap minggu di sini untuk menarik minat wisatawan sekaligus mendongkrak perekonomian kota," ujarnya.
"Dan tahun depan, Trans Studio Mall seperti yang ada di Bandung juga akan dibuka di Banda Aceh. Ini juga akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang. Bukan hanya itu, mereka juga berkomitmen untuk menampung produk-produk ekonomi kreatif Banda Aceh untuk dipasarkan di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya lagi.
Menanggapi pro kontra penyelenggaraan konser musik -yang notebene juga termasuk ke dalam ekonomi kreatif- di Banda Aceh, Aminullah menegaskan berdasarkan hasil rapat Forkopimda, boleh dilaksanakan. "Dengan catatan, sebelum acara pihak panitia harus menyampaikan presentasi terlebih dahulu kepada Dinas Syariat Islam."
"Kita menyadari konser musik juga akn berdampak positif terhadap ekonomi kota. Tapi ingat, yang paling utama tidak ada unsur pelanggaran syariat Islam dalam konser dimaksud. Beberapa syaratnya antara lain penonton pria dan wanita harus dipisah, kemudian waktu konser sampai dengan jam 11 malam," pungkas Aminullah.
Usai seremoni pembukaan, Wali Kota Aminullah bersama Dandim 0101/BS Hasandi Lubis, Ketua DPRK Arif Fadillah, dan Ketua TP-PKK Nurmiaty AR meninjau sejumlah stand dan memborong beberapa produk yang dipamerkan. Stand KPJ Tawakal Malaysia yang ikut memeriahkan pameran tak luput dari kunjungan wali kota. Di sana, ia disambut langsung oleh CEO KPJ Tawakal Malaysia M Badri Hussin.
Selama tiga hari pelaksanaannya, beragam produk ekonomi kreatif unggulan Banda Aceh akan dipamerkan di sana. Selain dimeriahkan oleh 40 stand pameran, juga ada pentas seni budaya di panggung utama dengan bintang tamu grup nasyid asal negeri jiran Malaysia, Rayhan.
Ajang tersebut, kata Aminullah, kembali digelar pihaknya sebagai wadah promosi dan pemasaran hasil karya para pelaku ekonomi kreatif di Banda Aceh. "Event ini sebagai wadah agar produk-produk lokal mendapat tempat di tengah-tengah masyarakat, sehingga pelaku usaha pun mendapatkan hasil," ujarnya.
Wali kota meyakini, ekonomi kreatif yang cukup luas cakupannya -hingga 16 sub sektor usaha-, jika digarap dengan serius akan mampu berkontribusi dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. "Kendala klasik yang kita hadapi adalah soal pemasaran, dan untuk itu kita harus menggelar sebanyak mungkin event agar perputaran ekonomi menjadi tinggi."
Di sisi lain, sambungnya, pihaknya juga tengah gencar-gencarnya menggenjot sektor pariwisata. "Pariwisata maju, ekonomi kreatif juga akan bangkit. Semakin banyak wisatawan yang datang, semakin menguntungkan pelaku usaha. Muaranya peningkatan ekonomi rakyat," kata Aminullah yang pernah menjabat Dirut Bank Aceh selama 10 tahun ini.
Bukan sekedar wacana, pihaknya terus memacu pembangunan infrastruktur pendukung termasuk mendatangkan investor. "Panggung seni budaya yang representatif sedang kita bangun di Taman Sari. Nanti kita gelar event setiap minggu di sini untuk menarik minat wisatawan sekaligus mendongkrak perekonomian kota," ujarnya.
"Dan tahun depan, Trans Studio Mall seperti yang ada di Bandung juga akan dibuka di Banda Aceh. Ini juga akan menambah daya tarik wisatawan untuk datang. Bukan hanya itu, mereka juga berkomitmen untuk menampung produk-produk ekonomi kreatif Banda Aceh untuk dipasarkan di tingkat nasional bahkan internasional," ujarnya lagi.
Menanggapi pro kontra penyelenggaraan konser musik -yang notebene juga termasuk ke dalam ekonomi kreatif- di Banda Aceh, Aminullah menegaskan berdasarkan hasil rapat Forkopimda, boleh dilaksanakan. "Dengan catatan, sebelum acara pihak panitia harus menyampaikan presentasi terlebih dahulu kepada Dinas Syariat Islam."
"Kita menyadari konser musik juga akn berdampak positif terhadap ekonomi kota. Tapi ingat, yang paling utama tidak ada unsur pelanggaran syariat Islam dalam konser dimaksud. Beberapa syaratnya antara lain penonton pria dan wanita harus dipisah, kemudian waktu konser sampai dengan jam 11 malam," pungkas Aminullah.
Usai seremoni pembukaan, Wali Kota Aminullah bersama Dandim 0101/BS Hasandi Lubis, Ketua DPRK Arif Fadillah, dan Ketua TP-PKK Nurmiaty AR meninjau sejumlah stand dan memborong beberapa produk yang dipamerkan. Stand KPJ Tawakal Malaysia yang ikut memeriahkan pameran tak luput dari kunjungan wali kota. Di sana, ia disambut langsung oleh CEO KPJ Tawakal Malaysia M Badri Hussin.