-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Delegasi MTQMN Diminta Jangan Pulang Dulu Sebelum Duitnya Habis di Banda Aceh

31 Juli 2019 | Juli 31, 2019 WIB | Last Updated 2019-07-31T15:41:55Z

Habanusantara.com - Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menggelar jamuan makan malam khusus bagi delegasi Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVI di pendopo, Selasa (30/7/2019).

Hadir malam itu para dewan hakim dan juri nasional, pimpinan kafilah dan perguruan tinggi, dan perwakilan peserta MTQMN XVI se-Indonesia. Ajang dua tahunan itu tengah berlangsung di Unsyiah 28 Juli-4 Agustus 2019.

Kepada tamunya, Aminullah memaparkan sekilas mengenai profil Banda Aceh -salah satu ibukota provinsi terkecil di Indonesia. "Luas kota kami hanya 61,36 kilometer per segi. Sektor andalan Banda Aceh yakni perdagangan, jasa, dan pariwisata," ungkapnya.

Ia pun berharap para peserta MTQMN dapat mengisi waktu luang dengan berkeliling kota mengunjungi beragam destinasi wisata favorit di Banda Aceh. "Mulai dari Masjid Raya Baiturrahman, Kapal PLTD Apung yang dibawa ke darat saat tsunami, Museum Tsunami Aceh, hingga wisata ziarah ke makam Syiah Kuala dan Sultan Iskandar Muda."

Tak ketinggalan, ia mengajak mereka untuk mencicipi kuliner Banda Aceh yang berlabel 3E; enak, enak sekali, dan enaaak sekali. "Ada Mie Aceh, Kuah Beulangong, hingga Kopi Aceh yang sudah mendunia," katanya seraya menyebut seni budaya yang juga patut dinikmati selama berada di Banda Aceh.

Terakhir, wali kota mengatakan, pasca konflik berkepanjangan dan gempa/tsunami 2005, masih banyak PR Banda Aceh seperti masalah pengangguran dan kemiskinan. "Salah satu upaya mengatasinya, kami menggenjot sektor pariwisata untuk mendongkrak ekonomi masyarakat."

"Jadi kehadiran bapak-ibu akan sangat membantu kota kami. Saya berharap jangan pulang dulu dari Banda Aceh sebelum menghabiskan uangnya di sini. Insyaallah  bermanfaat bagi warga kami dan semoga bapak-ibu juga diberikan pahala oleh Allah SWT," pungkasnya.

Ketua Dewan Hakim MTQMN 2019 Said Agil Husin selaku ketua rombongan mengucapkan terima kasih atas jamuan makan malam yang luar biasa. "Aneka masakan yang disajikan sangat nikmat. Terima kasih Pak Wali yang telah menjamu kami," katannya.

Selama berada di Banda Aceh, mantan Menteri Agama RI pada masa pemerintahan Presiden Megawati ini, mengaku banyak mendapat informasi dan pengalaman baru tentang Aceh yang kini telah aman dan damai.

"Aceh luar biasa dalam segalanya. Saat jadi Menag, Aceh merupakan provinsi yang paling sering saya kunjungi atas perintah presiden. Saya ditugasi turun ke pelosok-pelosok Aceh untuk meberi ketenangan, kesejukan, dan pencerahan agar konflik tak terus berlanjut," katanya.

Jadi ia mengaku memiliki banyak memori tentang Aceh, dan terus mengikuti perkembangan Aceh khususnya Banda Aceh hingga kini. "Alhamdulillah kini kotanya semakin maju dan terus berkembang. Dan mengamini permintaan Pak Wali; kami berjanji tidak akan pulang sebelum uang sakunya habis," katanya disambut applause hadirin.

Acara yang turut dimeriahkan dengan penampilan tarian Ranub Lam Puan dan Rapai y itu turut dihadiri oleh Anis Saggaf (Sekretaris Dewan Hakim/Rektor Univ. Sriwijaya Palembang), Samsul Rizal (Rektor Unsyiah), dan Alfiansyah Yulianur BC (Ketua Panitia MTQMN XVI/Wakil Rektor III Unsyiah), serta sejumlah pejabat lannya. 
close