Habanusantara.com - Banda Aceh, Setiap manusia yang dilahirkan di atas permukaan bumi merupakan seorang pemimpin, setidaknya pemimpin untuk dirinya sendiri. Apalagi bagi seorang aparatur negara yang memiliki kewajiban atas masyarakat. Oleh karena itu, konsep kepemimpinan harus dimiliki oleh setiap ASN (Aparatur Sipil Negara), salah satunya mempunyai kemampuan manajemen diri.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menjadi narasumber pada pelatihan kepemimpinan Tingkat II dan III di Puslatbang KHAN LAN-RI Aceh, Banda Aceh, Jumat (28/6).
“Kalau subtansinya adalah kepemimpinan, maka saya minta satu yakni manajemen,” kata Nova.
Menurut Nova, kemampuan manajemen diperlukan oleh ASN dalam menyelesaikan tanggung jawab dan setiap permasalahan yang dibebankan. Dengan memiliki manajemen diri, maka setiap aparatur akan mampu menyusun perencanaan dan langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan melakukan perencanaan, maka setiap program kerja yang dikerjakan akan dapat diukur hasilnya. Sehingga, hasil tersebut dapat dievaluasi kembali nantinya. “Ketika menghadapi masalah, lakukan perencanaan, organisir, manpower dan kemudian controlling,” ujar Nova.
Selain itu, kata Nova, ASN juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Menurut dia, karakteristik manusia di dunia ini sangatlah beragam. Oleh sebab itu, aparatur harus mampu beradaptasi dengan segala perbedaan guna memberikan pelayanan yang maksimal untuk seluruh elemen masyarakat.
“Yang terpenting bagi ASN ini adalah zaman selalu berubah, untuk itu kita harus selalu update, kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi terbaru dan yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar,” kata Nova.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur LAN Aceh, Faizal Ardiansyah, dalam laporannya mengatakan kegiatan pelatihan kepemimpina itu diikuti oleh 40 peserta pelatihan kepemimpinan tingkat III dari Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Aceh Tamiang, BPOM, Unsyiah serta 55 peserta Latpim nasional tingkat II dari unsur Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Para peserta tersebut, kata Faizal, akan mengikuti diklat selama 3 bulan. Kemudian, ia berharap semua ASN yang menjadi peserta dalam pelatihan kepemimpinan tersebut dapat menghasilkan inovasi baru dalam setiap tugasnya sebagai aparatur.
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat menjadi narasumber pada pelatihan kepemimpinan Tingkat II dan III di Puslatbang KHAN LAN-RI Aceh, Banda Aceh, Jumat (28/6).
“Kalau subtansinya adalah kepemimpinan, maka saya minta satu yakni manajemen,” kata Nova.
Menurut Nova, kemampuan manajemen diperlukan oleh ASN dalam menyelesaikan tanggung jawab dan setiap permasalahan yang dibebankan. Dengan memiliki manajemen diri, maka setiap aparatur akan mampu menyusun perencanaan dan langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan melakukan perencanaan, maka setiap program kerja yang dikerjakan akan dapat diukur hasilnya. Sehingga, hasil tersebut dapat dievaluasi kembali nantinya. “Ketika menghadapi masalah, lakukan perencanaan, organisir, manpower dan kemudian controlling,” ujar Nova.
Selain itu, kata Nova, ASN juga harus mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi. Menurut dia, karakteristik manusia di dunia ini sangatlah beragam. Oleh sebab itu, aparatur harus mampu beradaptasi dengan segala perbedaan guna memberikan pelayanan yang maksimal untuk seluruh elemen masyarakat.
“Yang terpenting bagi ASN ini adalah zaman selalu berubah, untuk itu kita harus selalu update, kita harus menyesuaikan diri dengan kondisi terbaru dan yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Oleh karena itu, jangan berhenti belajar,” kata Nova.
Sementara itu, Kepala Pusat Kajian dan Pendidikan Pelatihan Aparatur LAN Aceh, Faizal Ardiansyah, dalam laporannya mengatakan kegiatan pelatihan kepemimpina itu diikuti oleh 40 peserta pelatihan kepemimpinan tingkat III dari Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Aceh Tamiang, BPOM, Unsyiah serta 55 peserta Latpim nasional tingkat II dari unsur Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA).
Para peserta tersebut, kata Faizal, akan mengikuti diklat selama 3 bulan. Kemudian, ia berharap semua ASN yang menjadi peserta dalam pelatihan kepemimpinan tersebut dapat menghasilkan inovasi baru dalam setiap tugasnya sebagai aparatur.