HN-Aceh Besar, Sejumlah siswa/siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Unggul Ali Hajmy mendapatkan penghargaan dari sekolah tersebut dihari Gemilang Day Ke 4 yang digelar di Halaman Sekolah setempat, Sabtu (22/12/2018).
Kegiatan Gemilang Day tersebut bersamaan dengan Peringatan Hari Ibu ke 90 tersebut merupakan agenda tahunan SMAN 2 Unggul Ali Hajmy, Kecamatan Indrapuri, Kabupaten Aceh Besar dalam rangka memberikan apresiasi kepada siswa/siswi untuk satu tahun pelajaran sebelumnya.
Hal itu dikatakan Kepala Sekolah SMA2N Ali Hajmy Jamaluddin SPd MPd disela-sela pemberian apresiasi kepada siswa-siswi disekolah tersebut. Ia mengatakan pihak sekolah memberikan reward kepada siswa/siswi yang telah berhasil meraih berbagai prestasi baik ditingkat sekolah, Kabupaten, Propinsi, tingkat Nasional bahkan tingkat Iternasional.
“Apresiasi yang kita berikan itu bersifat karakter dan literiasi dan juga ada yang bersifat akademik dan non akademik, semuanya kita berikan penghargaan,” kata Jamaluddin.
Tambahnya, ditahun 2018, siswa/siswi SMA Unggul Ali Hajmy ini berhasil menoreh berbagai prestasi baik ditingkat Kabupaten Kota maupun tingkat Propinsi, seperti Prestasi di perlombaan Olimiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) dan juga Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu prestasi secara akademik seperti juara kelas, prestasi yang dihasilkan dari karya siswa, dan prestasi disetiap lomba yang digelar diberbagai tingkatan sekolah, sementara prestasi non akademik seperti siswa punya kemampuan literasi, karakter dan berbagai hal lainnya.
“SMAN 2 Unggul Ali Hajmy juga berhasil meraih piala bergilir Gubernur Aceh 2 tahun berturut-turut pada lomba Drumband, juga prestasi di Pekan Olahraga Aceh (PORA) XIII, juga berhasil meraih juara umum, artinya sejumlah siswa kita ikut diberbagai kejuaraan nasional meskipun itu ditingkat PORA,” ungkap kepala Sekolah itu.
Selain itu, di hari Gemilang Day juga, dilakukan peluncuran buku Antopologi Puisi dengan judul “BALADA POHON TAK BERDAUN” yang merupakan karya dari guru dan juga siswa. Buku tersebut dilaunching secara resmi oleh H Amiruddin, S.Sos, Kasie Pembinaan siswa SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh.
Dimana buku tersebut mengibaratkan sebatang pohon yang rantingnya tak berdaun, kalau dibiarkan ia akan rapuh, tapi disini kami guru-guru semua siswa memupuknya lalu menyiramnya setiap hari, maka ia akan berdaun lebat, ia akan berbuah dengan yang lebat dan bisa dinikmati oleh semua orang, terutama dunia pendidikan kita yang haus akan karya sastra.
Isi dalam buku tersebut hasil goresan pena siswa/siswi SMA Unggul Ali Hajmi yang merupakan hasil lomba kemudian ada sebuah anugrah karya sastra yang telah berhasil mengikuti lomba FLS2N tingkat propinsi ini dukung oleh kepala sekolah Jamaluddin dan Novita Sari selaku pembimbing guru bahasa Indonesia yang setiap hari bersama anak-anak.
Sementara itu, Kasie Pembinaan Siswa SMA dan PKLK Dinas Pendidikan Aceh H Amiruddin S.Sos sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh sekolah tersebut, dimana siswa-siswi yang telah berasil memperoleh prestasi ditingkat kabupaten dan propinsi berikan apresiasi kepada siswa-siswanya, sehingga memicu semangat yang lebih pada siswa untuk meningkatkan prestasinya lagi.
Ia mengatakan, Siswa Aceh sejak tahun 2017-2018 sudah banyak menoreh prestasi baik itu tingkat propinsi maupun tingkat nasional, dimana berbagai medali telah diperoleh baik itu medali emas, perak dan perunggu termasuk pada FLS2N yang diselenggarakan ditingkat nasional beberapa bulan yang lalu di Aceh, Bahwa siswa Propinsi Aceh berhasil mendapatkan Juara 1.
Selain itu, ia mengapresiasi SMA Ali Hajmy dimana siswa/siswi yang telah menoreh prestasi ini dibukukan supaya buku ini bisa beredar sehingga sekolah lain dapat mencontohkan, bahwa disekolah ada kegiatan ditingkat propinsi seperti disekolah SMA ini dan dinaskan pendidikan Aceh mendukung sepenuhnya.
Pada saat pemberian penghargaaan tersebut pihak sekolah sengaja mengundang orang tua siswa, Guru Sekolah, Komite sekolah serta tokoh masyarakat, unsur muspika, dan juga unsur Dinas Pendidikan Aceh.
