HN-Pidie, Dinas Sosial Provinsi Aceh menggelar peringatan hari anak nasional (one day for children) 2018 di Pidie, Minggu (29/7/2018).
Acara yang digelar di lapangan bola kaki Bernuen itu dibuka oleh Wakil Bupati Pidie, Fadhlullah TM Daud dihadiri Isteri Bupati Pidie, Mahdalena dan unsur forkopimda kabupaten setempat.
Peringatan hari anak bertema, "Aku Anak Indonesia, Aku Bahagia dan Sejahtera" diikuti oleh ratusan anak dari Paud hingga SMA dan Panti Asuhan yang ada di sekitar Kecamatan Mutiara Timur, Pidie.
Kepala Dinas Sosial Aceh, Drs Alhudri MM, dalam sambutannya mengatakan, peringatan hari anak harus dimaknai sebagai kepedulian terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal, dengan mendorong keluarga Indonesia menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak.
"Sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, ceradas, ceria, berakhlak mulia dan cinta tanah air," pesan Alhudri.
Alhudri menuturkan, saat ini, kasus-kasus kekerasan terhadap anak, ketelantaran anak, marak terjadi. Sejak 2016 hingga Juni 2018, Dinas Sosial Aceh telah menangani kasus kekerasan terhadap anak sejumlah 1.089, yang terdiri dari; 377 kasus pada 2016, 512 kasus pada 2017 dan 200 kasus per Juni 2018.
Salah satu penyebabnya menurut Alhudri, karena kelalaian dan ketidak mampuan orang tua atau keluarga dalam melakukan kewajibannya, sehingga kebutuhan jasmani, rohani maupun sosial anak tidak terpenuhi secara wajar.
Masalah ketelantaran semakin nampak karena terbatasnya ketersediaan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga dan masyarakat untuk mengatasi permasalahan sosial.
“Saya berpendapat perlu adanya kesadaran yang mendorong keluarga Indonesia agar memiliki pengasuh yang berkualitas, berwawasan, keterampilan dan pemahaman yang komprehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak,” katanya.
Karena itu, kata Alhudri, keluarga merupakan awal mula pembentukan kematangan individu dan struktur kepribadian seorang anak. Anak-anak akan mengikuti dan mencontoh perilaku karena anak adalah kelompok makhluk yang rentan karena berusia kurang dari 18 tahun.
"Tidak dipungkiri upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk memenuhi hak anak dan perlindungan terhadap anak telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan," katanya.
Upaya tersebut melalui beberapa program yang telah dilaksanakan, seperti program kesejahteraan sosial anak (PKSA), Program Keluarga Harapan (PKH), Program Kartu Indonesia Pinter (KIP), Program Jaminan Kesehatan (JKA) dan lainnya.
"Berdasarkan hal tersebut kesejahteraan sosial anak, memerlukan komitmen dan dukungan bersama hak-hak kesejahteraan sosial dan anak memerlukan tanggungjawab bersama antar pemerintah dan masyarakat," jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Alhudri juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah ikut berpartisipasi di dalam penyelenggaraan kegiatan one day for childrens.
"Tidak lupa kami atas nama seluruh panitia juga ingin meminta maaf apa bila dalam penyelenggaraan acara ini ada hal-hal yang kurang berkenan."
"Kepada anak-anak ku tercinta mudah-mudahan segala cita-cita mu dan impian mu akan terwujud kelak," tambahnya.
Untuk itu, katanya, jangan lupa rajin belajar, disiplin, mempunyai tekad kuat untuk berhasil dalam hidup kalian, banggalah menjadadi anak Indonesia.
Selain itu, Alhudri berpesan agar jangan lupa untuk saling menyayangi, menghargai diantara teman, orang tua, guru, dan adik-adik maupun kakak-kakak.
"Rajinlah beribadah karena pemerintah dan semua kalangan masyarakat sekuat tenaga akan mendukung dan membantu anak-anak ku untuk menjadi manusia yang berkualitas dan berbudi pekerti mulia," tutupnya.
Wakil Bupati Fadhlullah dalam sambutannya mengajak semua pihak terutama keluarga dan orang tua untuk bekerja keras mempersiapkan masa depan anak-anak untuk lebih baik, karena masa depan anak adalah masa depan bangsa.
"Jika ingin melihat masa depan bangsa ini lihatlah anak kita saat sekarang," katanya.
Namun dia mengaku prihatin, karena masih banyak didapatkan anak - anak yang terlantar, disabilitas dan anak-anak yang bermasalah denda hukum.
"Harusnya kenyataan ini tidak bole terjadi lagi, untuk itu mari kita siapkan masa depan anak kita untuk menjadi generasi yang lebih baik dan berkarakter," ajaknya.
Sementara itu, Ketua Panitia Acara yang juga Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Aceh, Devi Riansyah AKS MS, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemenuhan atas hak anak secara optimal dan memperkuat peran dan fungsi sosial di masyarakat.
"Dalam kegiatan ini, kami melibatkan banyak anak, dan banyak keluarga dan masyarakat," katanya.
Melalui kegiatan ini, Devi Riansyah berharap, seluruh masyarakat dapat menciptakan kesempatan yang luas bagi anak Indonesia dalam meningkatkan kepasitasnya untuk mencapai kualitas kehidupan yang lebih baik.
Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi anak, dalam mengaktualisasi potensi dan kreatifitasnya dengan penuh keceriaan dan mandiri serta menjadikan mereka sebagai tamu kehormatan.
Mengarustamakan hak anak dalam setiap aspek kehidupan sosial dari tingkat keluarga, masyarakat termasuk di dalam penyelenggaraan tata kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Serta menumbuh kembangkan kepedulian, kesadaran dan peran atif mesyarakat dan stekholder dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak," katanya.
Amatan media ini, acara tersebut berlangsung semarak dengan penampilan berbagai tarian mulai dari Paud hingga SMA dan Panti Asuhan yang ada di sekitar Kecamatan Mutiara Timur.
Di penghujung acara, Kepala Dinas Sosial Aceh menyerahkan bantuan sosial secara simbolis yang diterima Kepala Dinas Sosial Pidie, Malik Kasem, disaksikan Wakil Bupati Fadhlullah TM Daud dan turut dihadiri oleh Kepala Pimpinan Bank BNI Cabang Pidie, Surya Darma, sebagai bank penyalur.
Adapun bantuan tersebut berupa :
Bantuan Tabungan Sosial Anak (TASA) Provinsi Aceh yang bersumber dari APBN Kemensos 2018 dengan total bantuan Rp 1 miliar untuk 1000 anak.
Penyerahan bantuan tabungan Sosial Anak (Tasa) untuk Kabupaten Pidie tahun 2018 dengan totral bantuan Rp 95 juta, untuk 95 anak
Penyerahan hibah permakanan anak di dalam panti untuk Kabupaten Pidie bersumber dari APBA 2018 Dinsos Aceh, sebesar Rp 604.800.000 untuk 224 anak.
Penyerahan bantuan sarana dan prasarana untuk LKSA di Kabupaten Pidie yang bersumber dari APBA 2018 Dinsos Aceh dan bantuan perlengakapan sekolah untuk 100 anak di Kabupaten Pide yang bersumber dari APBN Kemensos RI tahun 2018. []