Kondisi Tanggul di Bluek Ulee Gampong [Foto/Irwan Saputra] |
Habanusantara.net, PIDIE - Masyarakat Bluek Ulee Gampong, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie meminta perhatian serius pemerintah baik Pemerintah Kabupaten Pidie maupun Pemerintah Aceh terhadap kondisi fasilitas umum masyarakat setempat. Minggu (10/4/2022).
Tokoh masyarakat setempat, Abubakar, mengatakan ada tiga persoalan yang sangat dikeluhkan masyarakat yang sangat memerlukan perhatian serius pemerintah.
Yang pertama adalah pembangunan jembatan penghubung persawahan Balee Labu dengan Blang Paya agar segera dapat direalisasikan segera.
Selama ini kata Abubakar, masyarakat membuat jembatan tersebut dengan bambu yang sekarang sangat tidak layak lagi untuk dilalui dan mengancam keselamatan, sementara jembatan ini adalah akses penyebrangan petani untuk mengangkut hasil panen atau mengangkut pupuk untuk kebutuhan pertanian.
“Saat ini kami sangat terkendala tidak ada jembatan, maka mau tidak mau kami harus mencari jalur alternatif dan memutar jauh untuk bisa pergi ke sawah masing-masing dan ini tentu akan menambah biaya operasional kami para petan,” kata Abubakar.
Selain persoalan jembatan, Abubakar juga mengungkapkan bahwa masyarakatnya sangat membutuhkan perhatian pemerintah terhadap pembangunan tanggul yang telah mengakibatkan sawah masyarakat ketiadaan air dan terancam gagal panen.
Abubakar menuturkan, akses air dari sungai Lameu menuju Bluek Arab mestinya lancar tidak ada kendala. Namun setelah tanggul patah telah mengakibatkan akses air terkendala dan tidak lagi mengaliri persawahan masyarakat.
“Karena tanggulnya patah maka airnya terbuang ke sungai lain dan ini membuat terkendala petani di persawahan Bluek Arab yang sawahnya sangat membutuhkan air,” tambah Abdussalam.
Masyarakat Bluek Ulee Gampong, Amir Fauzi, menambahkan bahwa masyarakat juga meminta perhatian terhadap kondisi jalan Balee Labu menuju Bluek Arab yang sangat memprihatinkan. Menurut Abdussalam, jalan ini merupakan akses utama masyarakat untuk menuju lahan pertanian dan juga untuk mengakut hasil panen.
“Kami mohon bantulah untuk pengerasan jalan ini yang sangat memprihatinkan, pakah itu Pemerintah Kabupaten Pidie maupun Pemerintah Aceh,” katanya.[Irwan Saputra]