-->

Notification

×

Iklan

Iklan

RSUD H Amri Tambunan Kembali Tunjukkan Buruknya Pelayanan Terhadap Pasien

11 April 2022 | April 11, 2022 WIB | Last Updated 2022-04-11T06:31:00Z

Foto/ist

Habanusantara.net,- Deli Serdang- Pelayanan buruk kembali ditunjukkan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Amri Tambunan Kabupaten Deli Serdang kepada warga yang mebutuhkan pertolongan pengobatan.

Kali ini pelayanan buruk itu dialami seorang ibu bernama Intan, 26 tahun warga Lubuk Pakam. Intan bersama suaminya Fahrur Rozi, 28 tahun sangat kecewa atas pelayan rumah sakit tersebut.

setelah sebelumnya pelayan buruk tersebut dialami Iqbal Zulkarnaen, siswa SD yang kejang -kejang dan mengeluarkan buih dari mulutnya setelah 3 jam disuntik vaksin.

Ketika itu, siswa kelas III SD Petangguhan itu dilarikan ke RSUD H Amri Tambunan di Lubuk Pakam. Namun pihak sakit meminta jaminan uang Scanning Rp 600.000.

Pasalnya pada Hari Minggu (10/04/2022) sekira pukul 11.00 wib, Intan (26) baru melahirkan bayi prematur (tidak cukup bulan) dan kondisinya sekarat perlu pertolongan serta penanganan medis. Namun ditolak oleh pihak RSUD H Amri Tambunan Deli Serdang.

Menurut keterangan sang kakek, Surya Darma yang turut mendampingi anak dan cucunya ke RSUD Amri Tambunan kepada awak Media menyebutkan, cucunya membutuhkan perawatan medis, namun ditolak oleh pihak rumah sakit.

“Rumah sakit macam apa ini, bisa–bisanya cucu pertama saya yang lahir Prematur atau tidak cukup bulan yang kondisinya memprihatinkan dan perlu segera mendapat penanganan medis, malah ditolak oleh pihak Rumah Sakit Umum tersebut," ungkap Surya dengan nada kesal.

Surya juga menjelaskan, alasan perawat itu bahwa peralatan di Rumah Sakit habis, semua terpakai dan mereka menganjurkan kepada kami untuk mencari Rumah Sakit lain.

"Mana mungkin Rumah Sakit sebesar ini tidak memiliki peralatan khusus bayi Prematur. Apa rupanya semua orang Deli Serdang ini melahirkan bayi Prematur, hingga habis semua peralatan Inkubator untuk bayi yang perlu pertolongan,"sebut Surya.

Kata Surya lagi, seharusnya setiap warga yang datang perlu penanganan medis, yah dilayani dan ditangani lah terlebih dahulu, sehingga masyarakat itu merasa dihargai dan tidak dikecewakan.

"Ini belum lagi ditangani sudah ditolak dan disuruh mencari rumah sakit lain, sedikitpun tidak ada rasa iba dan kemanusian para petugas RSU Amri Tambunan ini. Sementara cucu saya itu sudah cengab-cengab (sekarat) perlu segera pertolongan medis,"ungkap Surya Darma dengan raut wajah geram.

Bayi Prematur yang baru saja dilahirkan di Klinik Dini diJalan Karyawan Kebun Kelapan, Desa Sekip Lubuk Pakam, merupakan anak pertama dari pasangan Fahrur Rozi dan Intan Warga Jalan Kenanga Gudang Merah Desa Sekip Kecamatan Lubuk Pakam.

Akibat lahir tidak cukup bulan (prematur) maka dianjurkan oleh pihak Klinik untuk dibawa ke RSUD Amri Tambunan yang lengkap peralatan penanganan untuk bayi prematur. Namun sungguh disayangkan ketika sang bayi dibawa ke RSUD tersebut ditolak tanpa ada pertolongan pertama terhadap bayi tersebut.

Demi menyelamatkan sang bayi prematur itu, Surya Darma (sang Kakek) dan Fahrur Roji (ayah bayi) segera membawanya ke rumah sakit tedekat, yaitu Grand Medistra Lubuk Pakam.

Menanggapi kasus penolakan bayi prematur yang butuh penanganan Medis di RSU Amri Tambunan, Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonrsia (KPAI) Deli Serdang,Junaidi Malik pada Minggu (10/04/2022) menyatakan, Kalau memang upaya penyelamatan anak diabaikan pihak RSU Amri Tambunan, itu merupakan tindakan yang salah.

"Seharusnya pihak Rumah Sakit Umum itu bisa memberikan rujukan atau meng-komunikasikan ke Rumah Sakit lain yang memiliki peralatan medis untuk keperluan keselamatan terhadap anak bayi tersebut, ” ungkap Junaidi.

Dikatakan lagi oleh Junaidi Malik, kalau betul pihak Petugas RSU Amri Tambunan menolak untuk menangani Bayi Prematur itu, maka itu sudah merupakan pelanggaran hak anak atas kesehatannya. "Kita sangat menyayangkan sikap seperti itu terjadi, ”tandas Junaidi.

Direktur Rumah Sakit Umum Amri Tambunan, Anif ketika dikonfirmasi awak media melalui WhatsAppnya meminta agar nama pasien dikirimkan padanya.

"Tolong kirimkan identitas pasien tersebut ke saya lewat WhatsApp saja dulu, karena saya sedang ada acara,"ujar Anif. (Akbar)
close