-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Dewan Dorong Pemerintah Bangun Pabrik Pengelolaan Minyak Goreng di Aceh

22 Februari 2022 | Februari 22, 2022 WIB | Last Updated 2022-02-23T03:53:20Z
Komisi II DPR Aceh rapat bersama membahas kelangkaan minyak goreng di Aceh dalam beberapa pekan terakhir, di ruang Banmus DPRA, Selasa (21/2/2022).[Foto/Afrizal]

Habanusantara.net, Komisi ll DPR Aceh menggelar rapat bersama membahas kelangkaan minyak goreng di Aceh dalam beberapa pekan terakhir, di ruang Banmus DPRA, Selasa (21/2/2022).

Rapat tersebut dipimpin ketua Komisi ll DPRA, Irpannusir didampingi anggota komisi Kartini Ibrahim (Gerindra) Yahdi Hasan (PA) HT Ibrahim (Demokrat) Zaini Bakri (PPP) dan Rijaluddin (PKB-PDA).

Adapun dari unsur pemerintah dihadiri Kepala dinas Disperindag Aceh, Dinas pangan, Ditreskrimsus Polda Aceh dan Bulog Aceh, Biro Ekonomi Sekda Aceh,

ketua Komisi ll DPRA, Irpannusir merekomendasikan agar Pemerintah Aceh perlu menjadikan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sebagai distributor minyak goreng di Aceh. Berdasarkan dari peraturan Kementerian Perdagangan (Kemendag), lanjutnya, mereka Aprindo bisa menjadi distributor untuk melakukan distribusi minyak goreng di Aceh, agar tidak terjadi kelangkaan.

Kita merekomendasi kepada pemerintah Aceh untuk membuat pabrik minyak goreng di Aceh, yang selama ini 1,2 juta ton pertahun minyak sawit itu kita bawa ke luar daerah,"ujarnya.

“Jadi solusi dari kelangkaan minyak goreng yang belum teratasi hingga saat ini. Maka lembaga baru Aprindo bisa dijadikan sebagai distributor minyak di Aceh,” ucap Irpannusir

Selain itu, Irpannusir mendorong agar Aceh memiliki pabrik pengelolaan minyak goreng. Dengan demikian, Aceh tidak perlu memasok dari luar daerah lagi.

"Pembangunan pabrik minyak goreng itu, selain dapat menangkal langka dan mahalnya minyak goreng di Aceh, juga dapat menambah pendapatan daerah,"jelasnya.

Ia berharap kedepan akan ada investor-investor dari luar yang memang mau berinvestasi di Aceh dalam membangun pabrik minyak goreng. Sehingga nantinya hasil panen petani kelapa sawit yang ada di Aceh tidak lagi di bawak keluar daerah lain[Afrizal]
close