Suasana di Bundaran Simpang Lima Kota Banda Aceh pada malam tahun baru tepatnua pada bukul 00:00 WIb [foto/ismail] |
Habanusantara.net, Banda Aceh -Malam Tahun Baru 2022 di Kota Banda Aceh, berlangsung hening. Pasalnya, pada Jumat (31/12/2021) malam, tak ada pesta kembang api, tidak satu petasanpun yang meletus dan tidak ada balapan liar.
Berdasarkan pantauan Habanusantara.net sejak pukul 23:45 WIB sampai dengan pukul 00:00 WIB di bundaran simpang Lima, Kecamatan Kuta Alam, suasana Kota Banda Aceh sepi dari letusan mercon, kembang api dan juga senyap dari bunyi terompet.
Para Personel yang terdiri dari Polisi, TNI, Satpol PP dan juga Personel Dinas Perhubungan terlihat berjaga-jaga disepanjang jalan Daud Beureueh, jembatan pante perak dan juga mengatur kelancaran lalu lintas di bundaran simpang lima.
Wali kota bersama unsur Forkopimda Banda Aceh lainnya, terlihat juga Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Wakil Ketua DPRK Usman, Wakil Ketua Komisi III Ismawardi dan juga ketua Fraksi PAN Aulia Afrizal turun langsung memantau malam pergantian tahun.
Mereka memantau titik yang dinilai rawan adanya perayaan dengan kembang api hingga balapan liar.
Forkopimda Kota Banda Aceh dan Anggota DPRK memantau pergantian tahun baru 2022 di bundaran Simpang Lima[Foto/ismail] |
"Memasuki tahun baru 2022 Masehi, Alhamdulillah Kota Banda Aceh tidak ada Kembang Api, tidak ada satu petasanpun meletus, tidak ada terompet yang berbunyi dan juga tidak ada kegiatan hura-hura lainnya," kata Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, Jumat (1/1/2021).
Aminullah usman menguapkan terima kasih banyak kepada warga kota Banda Aceh dan siapa saja wisatawan luar daerah yang sedang berada di Kota Banda Aceh karena sudah mematuhi edaran serta imbauan Forkopimda untuk tidak merayakan malam pergantian tahun.
Meskipun lalu lalang warga di bundaran simpang terlihat sangat ramai, namun sangat tertib, arus lalu lintas lancar dan tidak hal-hal yang bertentangan dengan syariat Islam.
Aminullah juga berharap di pergantian tahun-tahun mendatang terus seperti ini tidak ada perayaan tahun baru, sehingga tidak perlu lagi dilakukan penjagaan seperti ini, Masyarakat Aceh sudah sadar sendiri tidak melakukan yang bertentangan dengan syariat Islam dan adat istiadat.
"Kita berharap tahun-tahun depan tidak adalagi perayaan tahun baru Masehi, sehingga tidak perlu lagi dijaga seperti ini," pungkas Aminullah Usma(Ismail)