Habanusantara.net- Banda Aceh- Dalam rangka memperingati hari pergerakan perempuan yang di inisiasi oleh Balai Syura, PKBI dan KontraS Aceh menggelar obrolan dengan Wakil Ketua DPR Aceh, Hendra Budian SH.
Obrolan yang bertema “Open Mic: Penghapusan Kekerasan Seksual, Dukung dan Lindungi Korban”, Jumat, 31/12/2021 kurang dari 24 jam menuju pergantian tahun.
Dalam obrolan yang berlangsung selama 2 jam tersebut, Hendra menyampaikan beberapa progres yang telah diadvokasi oleh DPR Aceh.
"DPR Aceh telah mengirimkan surat kepada Gubernur Aceh untuk segera merespon serta melakukan langkah-langkah strategis untuk menjawab persoalan terkait maraknya kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang menimpa Anak dan Perempuan,"katanya.
Hendra juga menjelaskan, DPR Aceh telah mengesahkan Revisi Qanun Jinayat ke dalam Prolega Aceh Prioritas tahun 2022.
"Pembentukan Satgas Kekerasan Seksual terhadap Perempuan dan Anak sangat diperlukan hingga ke desa-desa," tegasnya.
Hendra menerangkan, Satgas ini dibentuk bertujuan untuk memberi Edukasi, Perlindungan, dan Tindakan Preventif untuk melindungi Perempuan dan Anak.
"Tampak terlihat ketidakberpihakan Pemerintah Aceh dalam penanganan kekerasan seksual melalui minimnya alokasi anggaran sehingga diperlukan kesepahaman bersama antara Eksekutif dan Legislatif untuk menguatkan Dinas dan Lembaga terkait melalui dukungan anggaran."papar Hendra.
Di akhir obrolan, Hendra mengucapkan Terima kasih atas undangan dan masukannya kawan-kawan semua. "Kami di DPR Aceh percaya, bahwa setiap kritik serta masukan-masukan konstruktif dari rekan-rekan semua akan sangat berguna untuk perbaikan dan kemajuan Aceh di masa yang akan datang,"pungkasnya. (akbar)