-->

Notification

×

Iklan

Iklan

DPR Setujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI

07 November 2021 | November 07, 2021 WIB | Last Updated 2021-11-07T15:43:50Z
Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI [Foto-Antara]


Habanusantara.net, Jakarta - Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia sudah menyetujui Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Setelah melewati fit and proper test di DPR, Andika mengaku siap menjalani tahap selanjutnya hingga resmi dilantik sebagai Panglima TNI.

Menanggapi hal itu, Pengamat militer dan intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertapati menilai Jenderal TNI Andika Perkasa masih mempunyai banyak pekerjaan rumah (PR) apabila nanti sudah resmi menjabat sebagai panglima TNI.

Pertama, Panglima TNI harus memiliki kemampuan manajemen tempur dan diplomasi militer yang andal.

Hal ini merunut pada pertimbangan kebutuhan organisasi TNI dalam kurun waktu ke depan sebagai bagian modernisasi alutsista.

Kedua, dibutuhkan sosok Panglima TNI yang memiliki dampak penangkalan bagi petinggi militer internasional, menurutnya ini akan menjadi hal penting jika Panglima TNI disegani oleh dunia internasional.

Ketiga, pembangunan kualitas prajurit TNI untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas prajurit TNI sebagai SDM yang unggul. “Proses pendidikan dan latihan di lingkungan TNI harus memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi agar diperoleh keuntungan organisasi pendidikan berupa efisiensi. Ini penting untuk interoperabilitas komunikasi TNI dan pihak lain,” jelasnya.

Keempat, pembenahan alutsista sebelum minimum essential force (MEF). Menurutnya, pembenahan alutsista TNI setelah MEF membutuhkan profesionalitas prajurit TNI dari ketiga angkatan yang terintegrasi. “Artinya, sistem pendidikan dan latihan (Diklat) prajurit TNI harus dibenahi sesuai dengan operational requirement dan technical specification alutsista yang diadakan setelah MEF,” imbuhnya.

Kelima, menurutnya Diklat TNI harus menerapkan standar dan kriteria profesionalitas prajurit TNI yang sesuai dengan parameter Alutsista yang terintegrasi. Menurutnya, pembenahan alutsista yang terintegrasi dan pembenahan sesuai alutsista baru tersebut berujung pada pembenahan organisasi TNI.

Keenam, perlu adanya peningkatan kemampuan akademik prajurit TNI, baik di bidang metodologi cara berpikir maupun di bidang komunikasi. Kualitas metodologi menurut Susaningtyas dibutuhkan untuk menggunakan perspektif ilmiah saat operasi militer.

Sedangkan kualitas di bidang komunikasi, sangat ditentukan kemampuan menggunakan bahasa-bahasa internasional. “Sangat penting bagi prajurit TNI pada level tamtama dan bintara untuk mahir berbahasa Inggris. Kemampuan Komunikasi antar budaya juga harus ditingkatkan karena TNI juga berperan dalam menghadapi radikalisme maupun gejolak separatis,” tandasnya.

Ia juga menyatakan bahwa sesuai dengan visi misi yang disampaikan di depan Komisi I DPR RI, hendaknya penguatan intelijen dan siber dapat dengan serius dilaksanakan oleh Andika Perkasa nantinya.

Terkait dengan pemilihan Jenderal Andika, Susaningtyas mengamati bahwa Presiden Joko Widodo sudah mempertimbangkan dengan baik sebelum akhirnya memilih Andika.

Menurutnya Andika mempunyai kemampuan spesifik yang dapat menunjang dalam menjadi pimpinan tertinggi TNI. “Komunikasi yang baik, pengetahuan matra, kebutuhan organisasi TNI, juga pengalaman pendidikan, pengetahuan intelijen, dan lain-lain tentu dipertimbangkan,” jelas Susaningtyas.(*)

Sumber : Kontan.co.id
close