-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Abu Razak : Atlet Sqush Jangan jadi Penonton Saat Aceh Tuan Rumah PON

12 Agustus 2021 | Agustus 12, 2021 WIB | Last Updated 2021-08-12T06:58:52Z


Habanusantara.net, Banda Aceh - KONI Aceh meminta atlet squash tidak menjadi penonton atlet-atlet dari dikalungkan medali saat Aceh tuan rumah PON bersama Sumatera Utara pada 2024.

"Atlet squash Aceh tidak jadi penonton, harus naik podium dikalungkan medali, kalau bisa emas pada PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara," ujar Ketua Harian KONI Aceh, Kamaruddin Abubakar pada pelepasan dua atlet squash yang akan menjalani pemusatan latihan (training camp) di Jawa Barat, di suatu hotel berbintang di Banda Aceh, Rabu (11/8/2021).

Pria yang akrab disapa Abu Razak ini menegaskan, Aceh tidak ingin jadi penonton saat jadi tuan rumah PON. Atlet - atlet Aceh semua cabang olahraga harus naik podium dikalungkan medali. "Cita-cita, target kita, atlet dari semua cabang olahraga di PON dapat medali emas," ujarnya penuh semangat.

"Untuk itulah, dari sekarang kita sudah melakukan perencanaan, pengkajian dan pembinaan atlet andalan, termasuk atlet squash," katanya.

Abu Razak meminta atlet olahraga tenis dinding ini menggunakan kesempatan pembinaan ini sebaik-baiknya. "Harapan kita atlet bisa berprestasi di PON Aceh - Sumut," ujarnya.

Katanya, di tengah keseriusan mempersiapkan para atlet melalui pemusatan latihan daerah (Pelatda) menuju PON Papua, KONI Aceh juga sudah memulai melaksanakan program pembinaan atlet melalui Pelatda desentralisasi, sebagai persiapan menghadapi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara.

Menurut Abu Razak, pembinaan atlet untuk bisa berprestasi butuh waktu lama, tidak bisa instan dengan waktu 3 - 4 bulan hingga setahun. "Karena itulah, mulai sekarang kita sudah melakukan pembinaan atlet, sehingga ada waktu 3 - 4 tahun menuju PON Aceh - Sumatera Utara," sebutnya.

"Kita KONI Aceh, pengurus cabang olahraga, pelatih dan para atlet terus semangat berusaha untuk meraih prestasi emas di PON," ujarnya.

Ia menjelaskan, ada 70-an atlet dari 22 cabang olahraga, termasuk di antaranya atlet squash, binaan KONI Aceh pada 2021 ini untuk persiapan PON 2024.

Kecuali itu, sebutnya, pelaksanaan pemusatan latihan dua atlet squash binaan KONI Aceh di Jawa Barat sesuatu yang bagus untuk mendapat ilmu di tingkat nasional

Sebutnya, sebagai cabang olahraga baru bagi Aceh, squash membuat program pembinaan yang bagus dengan melaksanakan Pelatda atlet di Sumedang, Jawa Barat.

Berikut atlet binaan KONI Aceh 2021 untuk persiapan PON XXI/2024 yaitu Squash ( 2 atlet) panahan (3), judo (3), kurash (1), soft tenis (3), menembak (2) taekwondo (3), petanque (7), sepatu roda (1), tarung derajat (4), wushu (2), pancat tebing (2), pencak silat (3), tinju (3) karate (3), kick boxing (2), sambo (1), triatlon (1), bulutangkis (1), anggar (3), angkat besi (3) atletik (6), balap motor (2), hapkido (3), muaythay (3) dan kempo (4).

Banyak Kesempatan

Ketua Umum Pengurus Provinsi Persatuan Squash Indonesia (PSI) Aceh, Husaini Jamil menjelaskan, memilih Jawa Barat sebagai training camp, karena daerah tersebut dan Jakarta pusat kekuatan olahraga squash nasional.

"Dalam menjalani training camp, atlet kita punya banyak kesempatan melakukan latih tanding dengan para atlet tangguh nasional dari dua daerah tersebut," ujarnya.

Sebutnya, dua atlet squash binaan KONI Aceh yaitu Nugraha Pratama dan Frederick Wensley Luhur dengan pelatih, Intan Vida Yasasi.

"Mereka akan menjalani pemusatan latihan selama empat bulan di YPS NAB Squash Club, Sumedang, Jawa Barat dan ditangani langsung pelatih nasional, Hermansyah" katanya.

Husaini mengatakan, kedua atlet dan pelatih itu sudah memulai menjalani pemusatan latihan daerah (Pelatda) Desentralisasi 1 Juni untuk persiapan menghadapi PON XXI/2024 Aceh - Sumatera Utara. (Sudirnan Mansyur).
close