Habanusantara.net, Aceh Tamiang – Apa yang ada didalam pikiran kita saat mendengar bungkus plastik minuman jas-jus, sudah jelas pastinya jawaban kita sama. Suatu benda yang sama sekali tidak bermanfaat, sangat risih untuk dipandang dan pastinya kita anggap sebagai sampah yang tidak berguna.
Tetapi tanpa kita sadari bahwa bekas bungkus plastik minuman jas-jus yang kita anggap sampah ini justru menjadi sebuah kerajinan tangan yang sangat indah dan laku untuk dijual. Harus kita ketahui dalam membuat kerajinan ini sangat lah perlu sebuah kesabaran, ketelatenan dan yang terpenting kreatif.
Begitu juga sebaliknya apabila hal tersebut kita miliki dalam diri kita ataupun kelompok kita, maka yakinlah pada diri kita bahwa usaha sekecil apapun yang kita buat akan menjadi keuntungan dan juga trending yang banyak untuk diminati oleh masyarakat lainya.
Seperti halnya dengan bungkus plastik bekas jas-jus yang banyak orang tidak tahu untuk apa benda tersebut dan apa yang bisa digunakan dari bungkus plastik jas-jus itu.
Belakang ini dikampung saya semenjak sekolah sudah aktif tata muka kembali seperti biasa, para ibu-ibu kantin juga mulai aktif kembali untuk berjualan seperti biasa, tetapi kali ini kantin dilarang untuk berjualan didalam area sekolah atau didalam gerbang sekolah.
Namun kantin hanya bisa berjualan diarea luar pagar sekolah karena belum mendapatkan surat persetujuan dari pemerintah bahwa kantin diperbolehkan lagi untuk berjulan diarea dalam sekolah.
Semenjak para ibu ibu kantin diperbolehkan berjualan diarea luar pagar sekolah tentunya banyak sekali sampah-sampah yang berserakan dan salah satunya bungkus plastik bekas minuman jas-jus.
Beberapa bulan belakangan ini dikampung saya yang mana warga dapat memanfaatkan bungkus plastik bekas minuman jas-jus yang dapat dibuat sebagai tas untuk belanja yang bernilai untuk dapat diperjualkan dipasar. Adapun warga setempat yang menjadi Narasumber dari warga tersebut yang bernama Ibu “Mujiatik yang sering disapa sebagai ibu Muji, yang telah berhasil mengelola bekas plastik minuman jas-jus menjadi tas”.
Inilah awal mula timbul sebuah ide kereatif yang sangat bagus dari Ibu Muji yang memanfaatkan bekas plastik minuman jas-jus menjadi barang yang berguna, baik untuk dapat dipakai sendiri maupun untuk dijual. Ibu “Mujiatik mengatakan pada saat wawancara membuat kerajinan tangan ini sebenernya harus ada dalam diri kita sendiri agar usaha yang kita buat bisa menimbulkan kualitas yang bagus (27-03-2021)”.
Para penjual kantin kebanyakan membuang plastik bekas minuman jas-jus tersebut yang tidak ada manfaatnya sebagai produk yang layak untuk dapat diperjual belikan.
Dikarenakan itu bahan yang pasti tidak layak untuk dijual. Lantas bagaimana cara pembuatanya dan bahan-bahan yang digunakan apa saja? tentu saja kita berpikir. Ternyata bahanya sangat simpel sekali yaitu:
Bukus plastik bekas minuman jas-jus
gunting tentu saja sangat muda untuk didapat bahan bahan tersebut ditempat tinggal kita, tidak susah paya untuk mengeluarkan biaya untuk dapat menghasilkan produk kerajinan tangan yang bernilai kereatif dan bagus. Selain bernilai bagus tentu saja bisa diperjual belikan untuk dapat menambah penghasilan perekonomian warga.
Apalagi semua kebutuhan serba mahal mahal. Dan yang perlu kita ketahui dimana kampung yang memanfaatkan barang bekas dari bungkus plastik minuman jas-jus yang menjadi kerajinan tangan tersebut.
Kampung tersebut terletak di Dusun Sumberejo, Kecamatan tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang. Kampung tersebut kini mulai bersemangat dalam memanfaatkan bahan bahan yang sudah tidak dipakai disulap menjadi kerajinan tangan yang bagus sehingga kampung tersebut dapat membangun kearifan lokal yang multisektoral sehingga dapat menambahkan perekonomian warga setempat.;(*)
Penulis : Suci Winda Sari Mahasiswi IAIN Langsa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW). Selain Mahasiswi juga termaksud anggota dari pembuatan pupuk organik cair para ibu-ibu dan remaja wanita di Dusun Sumberejo, Kecamatan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang.