Habanusantara.net, BANDA ACEH – Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah mengapresiasi program vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan pada sejumlah Puskesmas di Kota Banda Aceh berjalan sukses sesuai dengan target.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah, Senin (8/02/2021), usai memantau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga kesehatan di sejumlah Puskesmas di Kota Banda Aceh. Dalam kegiatan tersebut, Sekda turut didampingi Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto.
“Alhamdulillah, vaksinasi bagi para Nakes di sejumlah Puskesmas dalam Kota Banda Aceh sesuai dengan target. Tadi saya bersama Pak Wakil Wali Kota memantau langsung proses vaksinasi di sejumlah Puskesmas. Hasilnya cukup memuaskan,” ujar Sekda.
Namun, sambung Sekda, upaya pembenahan tetap harus dilakukan, agar proses vaksinasi terhadap Nakes itu dapat berlangsung lebih cepat, efektif dan efisien.
“Sudah cukup baik, namun pembenahan tentu tetap harus kita lakukan, agar proses vaksinasi bagi Nakes bisa berjalan lebih cepat, efektif dan efisien. Terkait vaksinasi, para Nakes tentu harus menjadi contoh bagi masyarakat. Apalagi, Banda Aceh adalah Ibukota provinsi Aceh, para Nakes dan masyarakatnya tentu harus menjadi tauladan bagi Nakes dan masyarakat di kabupaten/kota lainnya,” imbuh Sekda.
Sementara itu, Muhammad Iswanto selaku Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh yang turut dalam kegiatan tersebut menjelaskan, sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah telah mencanangkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional termasuk Aceh.
“Pada tanggal 13 Januari lalu, Pak Presiden telah meluncurkan program vaksinasi Covid-19 secara nasional. Pak Jokowi menjadi orang pertama di Indonesia yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, diikuti para menteri dan pejabat negara lainnya. Di tingkat Aceh, Pak Gubernur juga telah menerima suntikan serupa pada tanggal 15 Januari lalu, bersama para pejabat dan unsur Forkopimda,” ujar Iswanto.
Karo Humpro itu menjelaskan, keterbatasan jumlah vaksin membuat pemerintah melakukan skala prioritas penerima vaksin Covid-19 tahap awal.
“Pejabat negara, pejabat daerah dan para Nakes menjadi prioritas utama vaksinasi tahap awal, adalah untuk menjadi contoh bagi masyarakat. Apalagi para Nakes, karena mereka adalah pihak yang akan selalu berhubungan langsung dengan para pasien. Selain itu, banyaknya kabar bohong atau hoax yang disebarkan pihak tidak bertanggungjawab di medsos telah membuat masyarakat ragu. Oleh karena itu, para pejabat dan Nakes tentu akan menjadi contoh yang baik bagi masyarakat,” sambung Iswanto.
Dalam kesempatan tersebut, Iswanto juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya dengan hoax yang bertebaran di medsos terkait vaksin Covid-19.
“Seluruh pemangku kebijakan terkait telah meneliti dan menyatakan vaksin Covid-19 aman. Kementerian Kesehatan RI, BBPOM RI, bahkan MUI juga telah menyatakan vaksin halal dan suci. Dalam konteks Aceh, MPU bahkan telah menerbitkan Tausiyah MPU Aceh nomor 1 tahun 2021 tentang vaksinasi ini.
Senada dengan MUI, MPU telah menyatakan vaksin Covid-19 halal dan suci. Jadi kami mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai hoax yang berkembang serta tidak ragu menerima suntikan vaksin ini,” pungkas Iswanto.[]