-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Pers Nasional ke75, Dosen Komunikasi Unida Boestamam Aly Terima Anugerah

10 Februari 2021 | Februari 10, 2021 WIB | Last Updated 2021-02-10T07:55:08Z

 

Dosen jurusan Komunikasi  Universitas Iskandar Muda (Unida) Banda Aceh, Dr. H Boestamam Aly, M.Pd (photo Ist)



Banda Aceh - Dosen jurusan Komunikasi  Universitas Iskandar Muda (Unida) Banda Aceh, Dr. H Boestamam Aly, M.Pd, menerima Anugerah Wartawan Berpengabdian Sepanjang Masa, pada Hari Pers Nasional (HPN) ke 75 tahun 2021, dari PWI Aceh, di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Senin (8/2/2021) malam


Penyerahan anugerah tersebut di serahkan langsung oleh Ketua PWI Aceh, Tarmilin  Usman, SE, M.Si, atas pengabdiannya sebagai insan pers yang telah berkiprah dalam pengabdiannya sepanjang masa.


Acara tersebut dihadiri Gubernur Aceh, diwakili Sekda Aceh Taqwallah, pejabat SKPA, Forkopimda, para wartawan serta sejumlah para tamu undangan lainnya. 


Selanjutnya, Anugerah wartawan pengabdian sepanjang masa ini  selain diterima Dr. Boestaman Aly, M.Pd, juga diterima oleh sejumlah tokoh pers, lainnya seperti  Alm H Harun Keuchik Leumik, Samsul Kahar, serta para sahabat PWI Aceh.


"Saya merasakan suatu kebanggaan memperoleh anugerah ini, karena ini merupakan sebuah penghargaan," ujarnya. 


Ia menekankan kepada para jurnalis muda untuk terus mengabdi terhadap dunia kewartawanan, karena profesi ini merupakan profesi harapan masyarakat sebagai pilar keempat dari demokrasi.


"Pers bebas dan bertanggungjawab ini secara rutin harus kontinu dilaksanakan. Jangan sampai kita kehilangan marwah sebagai insan pers terutama di daerah Aceh yang sangat kita cintai ini," tukasnya.


Selanjutnya, Boestamam Aly, juga  menyebutkan bahwa sampai kapanpun dunia pers sangat dibutuhkan oleh masyarakat.




Dikatakannya secara profesi, pers memiliki undang undang hak kontrol, hak melakukan kritik terhadap kebijakan pemerintah dan masyarakat. Artinya, pilar ini harus benar benar dijaga dan dipertahankan. 


"Siapa yang mempertahankan ini, adalah pers itu sendiri," katanya.


Oleh kerena itu, sebut wakil rektor bidang kemahasiswaan Unida ini, pers harus bisa  menjaga harkat dan martabatnya sehingga  senantiasa dan dipercaya selamanya oleh masyarakat.


Karena menurutnya, kehadiran pers selalu menjadi sebuah harapan dan dambaan bagi masyarakat, kapan dan dimanapun.


Ia juga mengatakan bahwa profesionalisme yang dimiliki  pers belum tentu dimiliki lembaga lembaga lainnya, dan hal ini sekuatnya harus terus dapat kita pertahankan karena ini merupakan profesi  kebanggaan kita semua.


"Pers kedepan, dituntut lebih profesional dan memiliki wawasan, pengetahuan, dan pendidikan seluas luasnya," terang Boestamam.


Menurutnya, di era sekarang ini telah banyak terjadinya pergeseran, untuk itu   intelektualitas tentang pers atau jurnalistik harus bisa lebih dikedepankan dengan cara cara yang proporsional, profesional dan berkualitas. 

 

"Pekerja pers dimasa masa yang akan datang dan seterusnya semakin banyak memiliki tantangan dan rintangan serta persaingan. 


Apalagi fenomena sekarang ini kian waktu terus diselimuti oleh perkembangan digital atau cyber serta berbagai teknologi yang mampu memberikan pencerahan terhadap masyarakat. 


"Untuk itu, pers dituntut semakin lebih cerdas dan memiliki sumber daya manusia yang lebih  berkualitas," pungkas, penerima  Press Card Number One (Kartu Pers Nomor Satu) ini, pada HPN tahun 2012, lalu dari PWI Pusat, di Jakarta. (Hendra)




close