-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Jelang Peringatan Tsunami, Natal, dan Tahun Baru, Kakanwil Kemenag Imbau Umat Beragama di Aceh Perkuat Ukhuwah Wathaniyah

23 Desember 2020 | Desember 23, 2020 WIB | Last Updated 2020-12-23T04:41:19Z

Jelang Peringatan Tsunami, Natal, dan Tahun Baru, Kakanwil Kemenag Imbau Umat Beragama di Aceh memperkuat ukhuwah wathaniyah
Kakanwil Kemenag Aceh Dr H Iqbal S.Ag, M.Ag  [Foto : Ismail]


Habanusantara.net, Banda Aceh - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengeluarkan imbauan jelang peringatan 16 tahun gempa dan tsunami Aceh, Natal dan Tahun Baru 2021.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal S.Ag, M.Ag meminta seluruh umat beragama di Aceh untuk memperkuat ukhuwah wathaniyah.

“Senantiasa mempererat ukhuwah wathaniah, ukhuwah basyariah dengan menjunjung tinggi kerukunan antar umat beragama, persatuan dan kesatuan dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Iqbal, Selasa, (22/12/2020)

Kakanwil juga mengimbau setiap peringatan dan perayaan harus dilaksanakan dengan mengindahkan protokol kesehatan.

Iqbal mengatakan, peringatan 16 tahun gempa dan tsunami pada 26 Desember mendatang menjadi momentum untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah.

“Memperingati 16 tahun gempa dan tsunami Aceh, kepada masyarakat dan umat beragama di Aceh untuk senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa, dengan memperbanyak ibadah dan zikir, serta ibadah sosial lainnya,” ujar Iqbal.

Selain itu, Iqbal juga meminta umat Kristiani di Aceh untuk merayakan Natal dan tahun baru secara sederhana di rumah, rumah ibadah, dan gereja yang sudah berizin.

Kemudian, kepada seluruh umat beragama di Aceh, ia mengingatkan, agar malam pergantian tahun tidak dirayakan dengan pesta atau kegiatan yang tidak sesuai dengan adat istiadat Aceh dan nilai-nilai agama.

“Diminta kepada segenap lapisan masyarakat dan seluruh umat beragama, pada malam pergantian tahun baru 1 Januari 2021, tidak melakukan perayaan seperti pesta kembang api, meniup terompet yang bertentangan dengan nilai-nilai agama dan adat istiadat,” ujarnya.[]


close