-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Wali Kota dan BI Launching Sistem Elektronifikasi Transaksi

08 November 2020 | November 08, 2020 WIB | Last Updated 2020-11-08T12:28:55Z


Habanusantara.net, Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman bersama Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Aceh Achris Sarwani, me-launching Sistem Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Kota Banda Aceh pada Minggu, 8 November 2020, di pendopo wali kota.

Launching sistem ini ditandai dengan penekanan tombol secara virtual oleh Wali Kota dan Kepala BI di masing-masing tempat dengan dipandu host dalam acara pembukaan Festival Ekonomi Digital Banda Aceh 2020.


Dalam sambutannya, Aminullah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BI yang telah bersama-sama menghadirkan inovasi tersebut. Ia pun mendukung agar program ini terus dikembangkan dalam sektor bidang lainnya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih dan juga memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia, PJSP dan SKPK yang telah berkontribusi untuk mewujudkan Banda Aceh gemilang, Banda Aceh smart city melalui program elektronifikasi sistem pembayaran,” ujar Aminullah.

Untuk diketahui, Festival Digital Banda Aceh 2020 terselenggara oleh Bank Indonesia bekerja sama dengan Bank Aceh, LinkAja, Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, Dinas Perhubungan, Dinas Koperasi dan UKM, dan Dinas Lingkungan Hidup Kebersihan dan Keindahan Kota Banda Aceh.

Aminullah menyebutkan, salah satu misi pemerintah adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui beragam program dan kebijakan yang mendukung pengembangan ekonomi dan daya saing daerah.

“Kebijakan ekonomi yang diambil oleh Pemerintah Kota Banda Aceh harus mencerminkan perkembangan zaman dan perkembangan dinamika ekonomi yang terjadi di dunia.”

Dalam bersaing di era ekonomi digital, lanjutnya, perlu adanya kejelian menangkap peluang inovasi yang dapat dilakukan baik oleh pemerintah dan pelaku bisnis.

“Kita perlu memerhatikan peluang dari 3 dimensi yang bisa menjadi langkah inovasi. Pertama, dimensi produk dan jasa. Kedua, dimensi model bisnis, Ketiga, dimensi proses bisnis,” katanya.

Di Banda Aceh, Pemko Banda Aceh mempunyai visi menjadikan Aceh sebagai smart city “Menjadi Kota Pintar Islami Inovatif dan Kompetitif”. Salah satu program dan dimensinya yaitu mendukung terciptanya ekosistem smart economy yang bertujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dengan mewujudkan penataan di sektor industri dan ekonomi Syariah.

“Visi ini kami wujudkan dalam beberapa program strategis antara lain melakukan pembinaan kepada UMKM, menciptakan ekosistem ekonomi syariah, dan mendorong pengembangan industri layanan keuangan syariah. Selain itu, kami juga mendorong UMKM agar adaptif terhadap perkembangan terkini teknologi,” ucapnya.

Bersama dengan stakeholder lainnya, wali kota mengatakan akan terus berupaya untuk menjadikan Banda Aceh sebagai kota cendekia yang mampu bertahan, berkembang, dan berinovasi di masa revolusi industri.


“Melalui program seperti elektronifikasi transaksi pembayaran, kami memberikan peluang kepada masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonomi menjadi lebih mudah, murah, efisien, cepat,” tutupnya.

Turut hadir dalam acara tersebut Kabag Pembangunan Ambia, Kabag Ekonomi M Ridha, dan Kabag Humas Setdako Said Fauzan.


close