-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Pedagang Pasar Setui Keluhkan Harga Sewa Toko, Ismawardi Minta Wali Kota Beri Keringanan

03 April 2020 | April 03, 2020 WIB | Last Updated 2020-04-03T15:07:56Z


Habanusantara.net, Banda Aceh - Wabah Virus Corona atau Covid-19 yang terus merebak di Indonesia, khususnya di Kota Banda Aceh, turut mempengaruhi sistem perekonomian. Imbauan pemerintah yang meminta masyarakat untuk mengurangi aktivitas diluar rumah, Pedagang pasar menjadi salah satu pekerjaan yang terdampak oleh pandemi ini, karena jumlah konsumen secara otomatis turun drastis yang berujung pada omzet harian para pedagang tersebut menurun.

Ironisnya, disaat kesulitan itu melanda, UPTD Pasar Kota Banda Aceh selaku pengelola Toko di Pasar Seutui yang kini disewakan kepada sejumlah pedagang, di saat situasi sulit ini kabarnya tarif retribusi sewa pada tahun 2020 ini sudah dinaikkan hingga 100 persen, dari tahun sebelumnya.

Tarif Sewa tahun 2019 sebesar Rp. 5 juta Rupiah pertahun, naik menjadi Rp. 10 juta Rupiah pertahun. Tarif itu naik karena ada Peraturan Walikota (Perwal) katanya, ujar salah seorang pedagang yang menyewa toko di Pasar Seutui Ruslan kepada Habanusantara.net Jumat (3/4/2020) malam.

Dikatakan Ruslan, terkait kenaikan tarif sewa toko yang dinilai memberatkan itu, para pedagang di pasar seutui itu sudah mengajak pengurus pasar untuk menjumpai kepala UPTD Pasar, tapi pengurus pasar tersebut tidak merespon. Ia pun bingung mencari cara terhadap masalah yang dihadapinya itu, bahkan hari ini, sederetan toko yang selama disewanya sudah ditempelkan selembar kertas bertulisan TOKO INI DISEWAKAN HUBUNGI KANTOR UPTD PASAR KOTA BANDA ACEHsementara toko tersebut masih ada barang milik pedagang yang telah menyewa sebelumnya.


Menurutnya, kebijakan pemerintah dalam hal ini UPTD Pasar dalam menaikkan tarif sewa tuko menjadi Rp. 10 juta itupun semakin membuat para pengontrak ruko kewalahan. Bagaimana tidak, keputusan meniadakan gerakan keramaian, diakui pedagang sangatlah berpengaruh.

Jadi kalau sewa toko Rp. 10 juta itu berat menurut pedagang. Bagaimana tidak, dimana masyarakat diminta berdiam di rumah, disitulah pula naik sewanya. Kami berjualan sehari dari pukul 07.00 – 11.00 WIB kemudian sudah mulai tidak lagi orang.,” sebut Ruslan lagi.

Keluhan pedagang di Pasar Seutui tersebut juga terdengar oleh Wakil Rakyat yakni Ismawardi Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh.

Kepada Habanusantara.net, Jumat (3/4/2020) malam Ismawardi mengatakan, terhadap keluhan pedagang pasar Setui itu dalam keadaan darurat covid-19 ini ikut perihatin.

Terkait keluhan pedangan, kita meminta kepada Bapak Wali Kota Banda Aceh Bapak Aminullah Usman untuk memberikan keringanan dan kelonggaran pelunasan kepada pedagang yang menyewa toko di pasar Seutui itu, apalagi dalam menghadapi wabah corona ini,tegas Ismawardi.

Dikatakannya, apakah meringankan sewanya dengan menurunkan tarif retribusinya seperti harga tahun 2019 lalu, dan atau memberikan kelonggaran pembayaran sewanya dengan menyicil 2-3 kali bayar pasca darurat corona ini, supaya pedagang ini tetap hidup apalagi didepan ini menghadapi bulan Ramadhan dan lebaran banyak kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keluarga, tentu saja akan menambah penderitaan yang dirasakan oleh pedagang atau masyarakat.

Sudah susah memikirkan pandemi covid, ditambah lagi dengan pusing memikirkan harga sewa toko yang harus disetor, jika tidak harus kehilangan tempat berdagang, ujar anggota DPRK dari Dapil Koeta Radja dan Meuraxa ini.

Menurutnya, dampak yang perekonomian akibat wabah corona ini tidak hanya dirasakan oleh pedagang di Kota Banda aceh juga dirasakan oleh seluruh dunia. Karena itu sudah sepatutnya pemerintah memberikan kelonggaran kepada warganya dalam menghadapi masa sulit ini.

Pedagang meminta keringanan harga sewa atau kelonggaran pembayaran ini tentu hal wajar apalagi dengan kondisi seperti ini, tutur Ismawardi lagi.

Sebagai wakil rakyat, Ia meminta pemko Banda Aceh untuk mempertimbangkan kebijakan kenaikan tarif sewa toko di pasar seutui, juga harus memberikan kelonggaran pembayaran agar para pedagang ini tidak kehilangan mata pencahariannya.[]


close