-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Mawardi Ali Ingatkan Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan

22 April 2020 | April 22, 2020 WIB | Last Updated 2020-04-22T10:38:05Z


Habanusantara.net, KOTA JANTHO - Mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19), Bupati Aceh Besar Ir. H Mawardi Ali mengingatkan masyarakat di daerah itu untuk mematuhi protokol kesehatan yang digalakkan pemerintah secara tertib. 

Salah satunya hal paling penting diterapkan adalah pemakaian masker, jaga jarak fisik atau physical distancing dan dirumah saja. "Kalau kita tertib melawannya saya yakin virus ini dapat kita atasi," kata Bupati dalam apel pelepasan penertiban penggunaan masker, physical distancing dan social distancing bagi masyarakat di lapangan bola kaki Lonkali Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (22/4/2020).

Dihadapan peserta apel yang diikuti oleh tenaga kesehatan, Satpol PP dan WH, TN/Polri, relawan PMI, Personel Perhubungan, Bupati Mawardi Ali mengatakan dalam sebulan lebih, masyarakat terus mengalami berbagai persoalan dan salah satu yang paling besar adalah menyangkut Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang melanda seluruh dunia bahkan di Aceh. "Ini persoalan global, Pandeminya semakin hari semakin meningkat. Untuk itu kita terus mengabtisipasi " ujarnya.

Dikatakan, pemerintah serius melakukan pencegahan, salah satunya dengan penggunaan masker, menjaga jarak baik jarak fisik (physical distancing) maupun jarak sosial (social distancing).

Bupati mengatakan aktivitas berkumpul dapat menjadi media bagi virus Corona untuk menyebar luas. Untuk itu, pemerintah membentuk protokol kesehatan dan menganggarkan anggaran negara dan daerah untuk mengatasi pandemi tersebut.

Tidak hanya itu, kata Mawardi Ali, pandemi virus corona juga telah banyak menguras tenaga. "Atasnama pemerintah daerah, kami sangat berharap memohon bantuan, khusus pada TNI/Polri, perhubungan, Satpol PP dan dari elemen masyarakat untuk sama sama kita lawan penyebaran virus ini," tegas Bupati.

Bupati berharap agar masyarakat bisa tertib mematuhi anjuran pemerintah. Sebab, sebuah bencana bisa saja terjadi dan datang kapan saja.

Dia menceritakan, dalam sejarah masyarakat Aceh, ketika pasca gempa tahun 2004 terjadi, banyak orang menganggap bahwa setelah bencana gempa seolah tidak ada bencana lagi, dannorang-orang malah orang melihat ikan dipinggir pantai. Namun kata Bupati, yang terjadi ketika itu datangnya gelombang tsunami.

"Sama dengan virus Corona ini, dari awal (awal masuk virus ke Aceh) banyak disiplin dan banyak dirumah, warung kopi tutup, kegiatan masyarakat ditiadakan. Tapi akhir-akhir ini dibuka kembali. Warung kopi duduk dan berkumpul seakan-akan tidak ada lagi musibah ini. Itu yang harus diwaspadai dan musibah bisa saja terjadi secara bergelombang," kata Bupati Mawardi Ali.

Lebih lanjut, dia berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk terus menjaga dan waspada terhadap wabah virus Corona. Sebab, pandemi ini berbeda dengan bencana tsunami, yang ketika itu banyak negara maupun daerah dan lembaga-lembaga lain dari luar yang datang menolong ke Aceh.

Saat itu, katanya, semua LSM, Badan Dunia dan daerah lain datang kesini untuk membantu Aceh. Tapi dalam pandemi ini tidak ada yang membantu selain diri kita sendiri dan dilawan sendiri.

"Saya berharap mari sama sama kita sadarkan masyarakat menertibkan masyarakat menggunakan masker.
Mari jaga jarak, kita berdoa kepada Allah semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik," harapnya.

Usai bertindak sebagai inspektur apel, Bupati juga menyampaikan bahwa ada tiga yakni bidang kesehatan, termasuk pencegahan, penyemprotan disinfektan, pembagian Alat Pelindung Diri (APD), persiapan rumah singgah, pemberian obat-obatan maupun menyiapkan relawan dan lainnya. "Ini semua prosesnya persoalan kesehatan," katanya.

Selain itu, jaring pengaman sosial. "Besok kita akan melaunching 25 ribu sembako untuk kabupaten Aceh Besar," ujar Bupati Aceh Besar, didampingi Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar, Muhajir, STP, MPA.

Selanjutnya, kata Mawardi Ali, juga ada pengamanan ekonomi. Salah satu program Aceh Besar, mulai penanaman padi gadu.
"Penanaman padi ini kita sudah bekerjasama dengan Dandim 0101/BS, bahwa mulai bajak sawah, pembagian bibit di daerah-daerah yang diizinkan tanam padi Gadu," katanya, seraya menambahkan bahwa padi Gadu  tidak dilakukan di semua daerah, karena pertimbangan air irigasi.

Hadir dalam apel ini, Sekdakab Drs H Iskandar M.Si, Kapolres Aceh Besar, AKBP. Ayi Satria Yudha, SIK, MSi, pejabat TNI-POLRI, para kepala OPD, para camat, dan unsur terkait lainnya.(Barlian/Ismail)
close