-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Aceh Besar Minta Masyarakat Untuk Tetap Membuka Akses Jalan Gampong

03 April 2020 | April 03, 2020 WIB | Last Updated 2020-04-03T08:49:45Z

* Ucok Mendukung

HABANUSANTARA.NET, KOTA JANTHO - Bupati Aceh Besar, Ir. H Mawardi Ali meminta kepada seluruh masyarakat untuk tetap membuka akses jalan seperti di lorong-lorong masuk kawasan Gampong (desa-red). Penutupan akses jalan dan lorong di gampong-gampong dalam wilayah Aceh Besar dinilai dapat menyebabkan keramaian di posko-posko persimpangan jalan masuk.


"Tidak ada yang jaga malam untuk menutup akses jalan masuk ke Gampong sehingga menyebabkan berkumpulnya keramaian-keramaian di posko. Jadi masyarakat tidak boleh menutup jalan akses gampong dan tetap dibuka, karena virus tidak masuk lewat jalan, justru virus akan menyebar jika masyarakat berkumpul dalam keramaian" kata Bupati Aceh Besar, Ir Mawardi Ali, kepada wartawan, usai pembentukan Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan dan gampong, di Dekranasda Aceh Besar, Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Jumat (3/4/2020).


Bupati Mawardi Ali menegaskan tidak ada instruksi penutupan jalan, pihaknya hanya meminta kepada Keuchik untuk melaporkan kepada kepala Pukesmas melalui Camat apabila ada warga yang baru datang dari luar daerah dan diminta untuk isolasi mandiri selama 14 hari.


"Jangan sampai apabila ada jaga malam sehingga physical distancing (jaga jarak fisik) yang diprogramkan pemerintah tidak bisa berjalan untuk memutuskan mata rantai Covid-19," ujarnya.


Lebih lanjut, Bupati Ir Mawadi Ali didampingi Kabag Humas dan Protokol Setdakab Aceh Besar Muhajir SSTP MPA meminta kepada para pedagang, baik warung kopi dan rumah makan tetap buka seperti biasanya, namun hanya melayani sistem take away atau tidak disediakan untuk konsumsi di tempat tersebut. “Teruslah kita semua berdoa kepada Allah SWT agar musibah ini cepat berlalu dan mari bersatu padu di masa sulit ini,” pungkas Ir Mawardi Ali, Bupati Aceh Besar.
Mendukung


Anggota DPRK Aceh Besar Muhibuddin dan khususnya Komisi V DPRK setempat sangat mendukung kebijakan bupati menghimbau warga untuk kembali membuka jalan-jalan gampong. Pasalnya, Pemkab Aceh Besar tidak pernah menginstruksikan penutupan jalan. Akibat hal tersebut kegiatan ekonomi masyarakat terhambat. “Yang paling bahaya apabila terjadi gesekan atau konflik sosial diantara masyarakat itu sendiri,” ujarnya.


Oleh karenanya ini harus diakhiri, terus isu lockdown jangan salah mengartikan, banyak masyarakat yang dengan istilah itu sama sekali tidak berbuat apa-apa lagi. Padahal selama ini mayarakat yang bekerja secara individual bukan dalam keramaian misalkan bersawah dan di kebun. Jadi hemat saya yang paling tepat adalah social distancing atau jaga jarak dan hindari keramaian serta menggunakan masker wajah,” kata Ucok Sibreh, sapaan akrab Muhibuddin.


Menurutnya, kesehatan masyarakat Aceh Besar tergantung pada diri kita, jadi masyarakat tidak usah terlalu panik tapi juga jangan anggap enteng, sekarang terpenting bagaimana menjaga gampong dari orang yang statusnya ODP apalagi PDP. Misalnya ada saudara kita yang baru pulang dari daerah terpapar virus corona maka jangan langsung pulang kampung tapi isolasi diri dulu selama dua minggu. “Laporkan bila ada ODP dikampung dan smua itu tentu dengan bahasa-bahasa yang baik dan sopan serta juga kesepahaman dengan ODP,” demikian Muhibuddin Ibr, Ketua Komisi V DPRK Aceh Besar.(Rezha/MarDG)
close