-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Virus Corona Masuk Indonesia, Anggota DPRA Minta Pemerintah Aceh Serius Menanggapi

04 Maret 2020 | Maret 04, 2020 WIB | Last Updated 2020-03-08T15:59:19Z


HabaNusantara.net, Banda AcehPresiden Jokowi mengonfirmasi dua orang Indonesia positif terjangkit virus Corona. Dua orang ini berinteraksi dengan WN Jepang yang sempat masuk ke wilayah Indonesia.  "Ternyata orang (WN Jepang, red) yang terkena virus Corona berhubungan dengan 2 orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Negara, Senin 2 Maret 2020.

Terkait munculnya korban diduga terjangkit virus Corona di Indonesia sesuai dengan yang disampaikan oleh Presiden Jokowi secara resmi, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Ihsanudin MZ meminta pemerintah Aceh untuk serius menanggapi permasalahan ini dan agar terus melakuan langkah konkrit penanganan virus mematikan tersebut.

"Saya pikir Pemerintah Aceh harus konsen terhadap wabah virus NcoV ini, kita harus mencegah sedini mungkin agar tidak terjangkit virus mematikan ini," ujar Ihsanudin MZ Kepada media ini, Selasa (3/3/2020).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu juga mengatakan, peluang masuknya orang asing di Aceh terdapat beberapa pintu masuk, terutama Bandara SIM, Blang Bintang Aceh Besar. Kemudian, di Lhokseumawe juga terdapat Bandara dan pelabuhan, hal yang sama terdapat di Banda Aceh yaitu pelabuhan penyeberangan Ulee Lheu-Sabang serta Balohan Sabang serta terminal yang ada di Batoh dan Lueng Bata,Banda Aceh.

Kemudian, kepada pengelola Bandara dan Pelabuhan ia juga menyarankan perlu kiranya menyiapkan alat pendeteksi yang memadai, terlebih status Bandara SIM adalah bandara bertaraf internasional.

"Apabila didapat kelainan pada orang yang di cek itu, orang tersebut harus langsung dibawa kerumah sakit yang telah ditunjuk oleh pemerintah Aceh dan di isolasi," harapnya.

Bandara SIM, kata Ihsanudin adalah arus masuk terutama dari luar negeri, ada penerbangan dari Malaysia tiap hari sampai beberapa kali dalam sehari, ini perlu dilakukan pengawasan yang sangat ketat. Tentu selama ini telah dilakukan oleh pihak imigrasi dan KKP, dan pihak kesehatan rumah sakit, tapi ini harus lebih diperketat lagi.

“Ini perlu adanya perhatian serius dari pemerintah Aceh dan pihak berwenang lainnya, jangan menganggap sepele terkait munculnya virus Corona di Indonesia,” katanya Ketua Fraksi PPP DPR Aceh.

Disamping itu, kepada Dinas Kesehatan Aceh agar siaga dan menyiapkan segala kebutuhan medis untuk mengantisipasi adanya kasus korban corona virus di Aceh.

“Untuk RSUZA dan RSU Cut Meutia wajib menyediakan fasilitas sesuai dengan aturan WHO, begitu juga dengan rumah sakit lainnya juga perlu adanya menyiapkan langkah antisipasi yang konkrit dan terukur," pungkasnya Ihsanudin MZ

close