-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Wakil Ketua Komisi III Desak Pemko Lakukan Lockdown Atau Perketat Pintu Masuk

27 Maret 2020 | Maret 27, 2020 WIB | Last Updated 2020-03-27T17:32:11Z

Haba Nusantara.net, Banda Aceh - Penyebaran virus corona (covid-19) terus meningkat di indonesia, begitu juga dengan di propinsi Aceh hingga jumat (27/3/2020) sebanyak 4 orang dikabarkan positif terinfeksi virus covid-19, 2 orang diantaranya merupakan warga Kota Banda Aceh.

Menyikapi hal tersebut, Anggota Fraksi PAN DPRK Banda Aceh Ismawardi mendesak Pemko Banda Aceh melakukan Karantina wilayah (Lockdown) atau memperketat pintu masuk dan keluar Kota Banda Aceh.

baca juga : PDP Covid-19, Anggota DPR Imam Suroso Dari Fraksi PDI-P Meninggal Dunia

Ismawardi menegaskan bahwa desakan itu harus menjadi pilihan pemerintah dalam hal ini Wali Kota Banda Aceh bisa mengambil keputusan dengan melakukan rapat forkopimda untuk melakukan dua opsi yang kemungkinan meminimalisir dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kota Banda Aceh.

"Banda Aceh ini ibu kota Propinsi, sangat rentan terhadap penyebaran virus ini karena pendatang dari berbagai daerah, selain itu  Banda Aceh menjadi Rujukan Rumah Sakit se-Aceh (RSUDZA)," ujarnya Anggota DPRK dari dapil V Meuraxa, Koeta Radja

baca juga : [Breaking News] Pasien Positif Corona di Aceh Bertambah 3 Orang, Total 4 Orang

Ia menambahkan, apabila opsi pertama karantina (Lockdown) yang dipilih, tentu ada dampak terhadap masyarakat yang tidak berpenghasilan tetap dan ekonomi lemah. Karena itu Pemerintah harus ada solusi untuk warga yang tidak bisa melakukan aktivitas diluar rumah (tidak bisa bekerja). Yaitu membantu logistik, sandang dan pangan (sembako seperti beras, gula, telur, minyak goreng, odol, sabun, susu bayi).

"Opsi karantina ini ada Cost yang harus disiapkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan warga kota selama Lockdown ini diberlakukan," tegasnya Wakil Ketua Komisi III DPRK Banda Aceh itu.

baca juga : Banda Aceh Siapkan Dana Rp 18,7 Miliar Untuk Penanganan Covid-19

Opsi kedua, kata Ismawardi, memperketat pintu masuk dan keluar Kota Banda Aceh. Banda Aceh ada beberapa pintu masuk, misalnya jalur darat pintu masuk arah timur dan arah Selatan, kemudian pintu masuk jalur Laut seperti pelanggan Uleelheu dan pelabuhan Nelayan di TPI Lamulo, sedangkan dari arah udara adalah pintu masuk Bandara SIM di Aceh Besar, karena tujuan pendatang dari Bandara itu ke Kota Banda Aceh.

"Setiap orang yang masuk ke Kota Banda Aceh harus diperiksa kesehatannya oleh tim gugus percepatan penanganan Covid-19. Jangan sampai para pendatang lolos dan tidak terdeteksi membawa virus Covid-19 ke Ibu Kota sehingga membahayakan warga kota."

baca juga : ODP Virus Corona Di Banda Aceh Tersebar Di Semua Kecamatan

"Solusi dan penanganan ini harus dilakukan koordinasi antar kabupaten kota dan Propinsi, sehingga proses penangan ini bisa berjalan dengan baik, jangan sampai satu daerah yang ketat sedangkan daerah lain lolos, ini tidak akan berhasil," tegas Ismawardi.

Selain itu, ia juga meminta kepada Pemerintah untuk memerintahkan kepada para keuchik untuk selektif menerima tamu dari luar Kota Banda Aceh, atau warga kota sendiri yang baru pulang dari daerah yang transmisi Covid-19.

Menurut Ismawardi, pemerintah harus cepat bersikap jangan terlalu lama, nanti keburu booming penyebaranyan Covid-19 ini baru repot, apalagi sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan.

"Lebih baik bagus mengantisipasi sekarang daripada nanti setelah terjadi seperti italia," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ismawardi juga mengapresiasikan apa yang telah dilakukan oleh pemko Banda Aceh, khusus nya para pekerja kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penangan covid-19. Begitu juga para pekerja yang telah memberikan berbagai pelayanan kepada warga Kota.

"Kita terus berusaha dan berdoa agar musibah Covid-19 ini cepat berlalu, " Demikian Ismawardi (Ismail)
close