Dalam laga itu, babak pertama kedua tim saling bermain dengan tensi tinggi dan saling menyerang namun tak membuah hasil, hingga wasit meniupkan turun minum.
Dibabak kedua, tim tuan rumah PSBL Langsa ungguli tim PS Peureulak Raya 1-0 di menit 60, gol tersebut di cetak oleh Bastian Kobepa.
Sayangnya pertandingan ini diwarnai kericuhan pada pertengahan babak kedua, dan para pemain PSBL Langsa sempat mendapatkan kartu merah dari wasit yang di pimpin aidil Azmi.
Protes itu, bermula saat beberapa menit mau berakhir pertandingan, pemain PS Peureulak Raya melakukan tendangan sudut, hingga di mamfaat rekannya dengan sundulannya ke gawang PSBL Langsa hingga wasit dan hakim garis (asisten wasit) menyatakan tidak gol.
Sedangkan menurut pemain PS Peureulak Raya dan para supporter menilai gol bola tersebut, sudah melewati garis hingga pemain melakukan protes kepada asisten wasit dan asisten wasit berlari untuk mengamankan diri dan mendapat pengejaran oleh beberapa pemain PS Peureulak Raya.
Amatan Habanusantara.net, saat kejadian kericuhan terjadi, pertandinganpun terhenti dengan sendirinya dan tanpa di lanjutkan kembali oleh wasit yang masih menyisakan waktu pertandingan.
Tidak sampai di situ, Manajer PS Peureulak Raya Fattah Fikri mengatakan, akan melakukan penolakan atau protes kepada Asprov PSSI Aceh terkait keputusan wasit yang menyatakan tidak gol, menurutnya atas dasar video yang di terimanya dari pihak dokumentasi panitia Liga 3 PSSI Aceh bola tersebut tersebut gol.
"Terkait hal ini, maka kami dari managemen PS Peureulak Raya akan melakukan protes ke Asprov PSSI Aceh, agar Asprov untuk dapat mengambil keputusan seadil-adilnya, berdasar bukti rekaman video yang kami terima dan para penonton yang menyaksikan, menyatakan bola tersebut gol, telah melewati garis putih," ucapnya Fattah Fikri.
Hingga berita ini diterbitkan, belum dapat megonfirmasi dari PSSI Aceh. (Agussalem)
