-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Plt Camat Simpang Jernih : Karang Taruna Perlu Didukung Karna Dapat Mencegah Pemuda Dari Narkoba

01 Agustus 2019 | Agustus 01, 2019 WIB | Last Updated 2019-08-01T13:22:35Z
HN, Aceh Timur – Pelaksana tugas (Plt) Camat Simpang Jernih Kabupaten Aceh Timur,  Suryasyah, S. STP., M. AP, mengajak semua elemen masyarakat mendukung Karang Taruna, karna menurutnya, Karang Taruna dapat mencegah pemuda dari narkoba.

Hal itu di sampaikannya, saat membuka kegiatan Temu Karya Karang Taruna Tingkat Kecamatan yakni Kecamatan Simpang Jernih, pada Rabu (31/07/2019), kemarin, di Aula kantor Camat setempat, kepada Habanusantara dalam siaran pers, Kamis (01/08/2019).

"Keberadaan karang karuna perlu didukung sepenuhnya oleh semua lapisan masyarakat,Sebab, selain bermanfaat bagi pengembangan potensi pemuda dan juga dengan kegiatan-kegiatan positif akan dapat mencegah dari pengaruh narkoba," pungkasnya

Selain itu, Dia juga mengatakan karang taruna juga dapat memperkuat kesetiakawanan sosial agar semangat tolong menolong menjadi identitas masyarakat.

"Karang Taruna juga harus mampu berperan aktif dalam proses kemajuan dan keberdayaan Desa dalam aspek ketahanan sosial, ekonomi,ekologi dan lingkungan,” katanya.

Kegiatan tersebut yang diikuti oleh 35 orang dari perwakilan karang taruna 8 Desa se-Kecamatan Simpang Jernih.

Acara Temu Karya itu, guna pembentukan karang taruna tingkat Kecamatan dan sekaligus memilih ketua Karang Taruna Kecamatan Simpang Jernih Periode 2019–2024, yang di ketuai oleh Zainuddin yang juga Ianya sebagai Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Simpang Jernih.

Turut dihadiri dalam kegiatan tersebut Plt. Camat Simpang Jernih, unsur Forkopimcam, Pengurus Karang Taruna Aceh Timur, para Keuchik dan tokoh masyarakat lainnya.

Sambunganya Camat, Sesuai Permendes PDTT-RI Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun (IDM), maka saat ini Desa kembali menjadi pusat perhatian banyak pihak, baik dari kalangan lembaga pemerintah maupun organisasi non pemerintah, sehubungan tingginya perhatian terhadap perkembangan wilayah pedesaan.

"Maka peran karang taruna juga harus ditingkatkan lagi dalam membantu pemerintahan tingkat gampong mulai proses perencanaan, pelaksanaan pembangunan serta mengawal gerak pembangunan didaerahnya. Sehingga cita-cita untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah dapat terwujud," ungkapnya.

Sementara, Ketua Karang Taruna Kabupaten Aceh Timur Ridwan Hasan dalam sambutannya mengatakan Karang Taruna lahir sebagai problem solver terhadap masalah sosial generasi muda di kampung melayu tahun 1960 dan secara resmi berdiri di Jakarta tanggal 26 September 1960.

"Pembentukan Karang Taruna dilatar-belakangi oleh banyaknya anak-anak yang menyandang masalah sosial antara lain seperti anak yatim, putus sekolah, dan lain-lain. Masalah tersebut tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat kala itu," sebutnya.

Merujuk pada AD/ART Karang Taruna, yang diatur dalam Peraturan Menteri Sosial Republik Indonsia No. 77/HUK/2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna disebutkan bahwa.

“Karang Taruna adalah Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial” (Ketentuan Umum), " ungkapnya.

Lebih lanjut, Dia mengatakan Karang Taruna memiliki tugas pokok secara bersama-sama dengan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota serta masyarakat lainnya menyelenggarakan pembinaan generasi muda dan kesejahteraan sosial, terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. 

Jadi, pengetian dan tugas Karang Taruna dalam AD-ART-nya menjelaskan bahwa peran Karang Taruna bukan hanya masalah remaja saja, tetapi lebih dari itu, dan menyangkut kesejahteraan sosial.

Memaknai Karang Taruna dalam satu sudut pandang "Untuk Pemuda Saja" sebenarnya tidak masalah. Akan tetapi akan berdampak pada produktivitas pemuda. Pemuda hanya akan peka terhadap masalah yang berkaitan dengan kepemudaan saja. Sehingga program pemberdayaan masyarakat terfokus pada pemuda pula, tidak kepada masalah sosial secara umum.

"Pada akhirnya para pemuda akan lupa bahwa masalah anak-anak lebih banyak, dan masalah orangtua harus diprioritaskan. Belum lagi kita berbicara masalah persatuan. Persatuan masyarakat gampong akan terbangun jika kegiatan karang taruna melibatkan semua elemen masyarakat," katanya.

Banyak masyarakat salah memahami Karang Taruna. Karang Taruna dipandang sebagai wadah untuk pemuda yang belum menikah saja, kegiatannya hanya berhubungan dengan olahraga dan kumpul-kumpul. 

Akibat dari ketidaktahuan ini, produktifitas Karang Taruna seakan-akan terlihat sempit dan kecil bahkan nyaris hilang. Hal ini sangat tidak sesuai dengan tujuan dibentuknya Karang Taruna tersebut.

"Kami Pengurus Karang Taruna Aceh Timur masa bakti 2018-2023 akan berupaya semaksimal mungkin menjadikan Karang Taruna sebagai kekuatan ide untuk bersama-sama mengatasi masalah sosial di Aceh Timur yang makin kompleks, Karang Taruna memiliki modal sosial dan politik yang kuat. Ini bisa dilihat dari jaringan kepengurusan yang mengakar sampai level gampong di seluruh pelosok Aceh Timur.

"Kondisi ini memungkinkan Karang Taruna efektif menelurkan gagasan yang bisa menjadi solusi dari berbagai masalah yang dihadapi masyarakat, Semua potensi bangsa diakomodasi, termasuk dengan mengoptimalkan potensi lokal setiap daerah dimana mereka berada, Karang Taruna tentunya harus solid di tingkat gampong masing-masing. Kalau sudah begitu, Karang Taruna menjadi modal ekonomi-sosial-politik yang bisa digerakkan ke mana saja untuk memajukan bangsa," ujar Ridwan.

Perlu digaris-bawahi, kami menyatakan bahwa organisasi ini berkomitmen kuat bersama-sama pemerintah mengatasi penyakit sosial, khususnya di kalangan generasi muda. Salah satu masalah sosial, seperti pengangguran, hal ini akan diantisipasi dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUBE) dan tidak menutup kemungkinan bersama-sama Para Keuchik untuk menggalakkan BUMG yang dipelopori oleh Pengurus Karang Taruna di masing-masing gampong.

Selain meningkatkan kemandirian ekonomi, usaha seperti ini juga membuat pemuda lebih produktif memanfaatkan waktunya sehingga relatif menjauh dari pengaruh negatif dari lingkungan. Sebagai organisasi sosial kepemudaan.

Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia di lingkungan baik Sumber Daya Manusia maupun Sumber Daya Alam yang telah ada.

Ketua Karang Taruna Aceh Timur Ridwan  Hasan juga mengatakan, Seorang pemimpin harus mempunyai sikap dan Integritas yang tinggi, harus memberikan contoh yang positif bagi timnya karena sikap adalah nomor satu, di organisasi sosial Karang Taruna 95% kesuksesan ditentukan oleh sikap, sementara 5% lainnya ditentukan oleh pengetahuan tentang teknik. 

Satu hal yang menjadi catatan, pemimpin harus komit, pelajarilah setiap pengalaman khususnya yang menyakitkan, demi pelajaran yang berharga. Ingatlah sebagai pemimpin Anda dituntut mengembangkan anggotanya agar mencapai peringkat puncak, selalu memberikan nilai lebih pada jaringannya, harus memberikan motivasi, dsb. Sukses bukan sekedar kita punya uang banyak, tapi sukses itu karena kita bisa membuat orang lain punya harapan.
Berani memulai dari Awal 

Setiap kesuksesan yang diraih seseorang pasti berawal dari sebuah keputusan awal untuk berani memulai, yang sudah meraih prestasi di puncak, pasti juga pernah memulai dari titik awal. Ada juga yang pernah jatuh dan harus memulai lagi dari titik awal.

Oleh karena itu, kita harus berani memulai dari awal, berani naik dari bawah dan bertumbuh dari kecil.

Berani memulai Berani melakoni, Berani gagal Berani sukses, Takkan ada hasil jika tak pernah di mulai, Takkan ada akhir jika tak ada awal, Begitu dimulai maka proses berjalan, Nikmati setiap proses untuk perubahan. 

Kehidupan itu harus berubah bertumbuh berkembang dan menjadi indah. Jika tidak dimulai, maka tidak akan terjadi Jika tidak berani, maka tidak akan maju Jika tidak memutuskan, maka tidak akan berhasil.

Ketua Karang Taruna Aceh Timur Ridwan Hasan juga mengingatkan pesan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, saat melantik Pengurus Karang Taruna Aceh (KTA) Periode 2018-2023, Jumat (28/6/2019) dalam sambutannya mengatakan, sebagai organisasi yang tersebar hingga ke pedesaan, KTA haruslah menjadi ujung tombak pembangunan negeri. 

Apalagi, semangat pembentukan Karang Taruna adalah untuk pembinaan pemuda dalam berbagai bidang seperti keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, keagamaan hingga kesenian.

"Tetaplah berkiprah menjadi organisasi yang mengakar. Peran Karang Taruna harus lebih bersifat sektoral dengan berbasis pada wilayah masing-masing, Para pegiat di Karang Taruna, haruslah menjadi daya ungkit di masyarakat. Apalagi di saat penyaluran dana desa oleh pemerintah, mereka dituntut untuk bisa mengawal sehingga pemanfaatan dana tersebut tepat sasaran.

"Saya juga berharap pihak pemerintah kabupaten untuk memberdayakan Karang taruna di daerah sampai ke desa," pintanya.

"Dan ingin saya menyampaikan, Bukan karena berbagai hal itu sulit hingga kita tidak berani, Melainkan karena kita tidak berani hingga berbagai hal menjadi sulit. Marilah kita bangun Karang Taruna dan kita hindarkan perselisihan yang sering terjadi dalam sejarah organisasi, Inilah esensi tugas kesejahteraan kita, yang tidak boleh kita lupakan sama sekali," ungkapnya.

"Mari berkarya membangun kejayaan Karang Taruna di Aceh Timur. “Aditya Karya Mahatva Yodha” (Pejuang yang berkepribadian, berpengetahuan, dan terampil)," tutupnya Ridwan Hasan. (*)

close