-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Perpusnas Gelar Stakeholder Meeting, Pengembangan Perpustakaan Diminta Manfaatkan CSR

19 Agustus 2019 | Agustus 19, 2019 WIB | Last Updated 2019-08-19T09:09:49Z

Habanusantara.com - Aceh Besar, Dalam rangka memperkuat peran serta perpustakaan umum untuk meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui peningkatan kemampuan literasi, meningkatkan kreativitas masyarakat dan mengurangi kemiskinan mendapatkan akses informasi dengan memanfaatkan fasilitasi atau sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan baik itu melalui buku, komputer atau layanan internet yang ada di perpustakaan, rumah baca maupun sarana literasi lainnya, Perpustaakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas-RI) mengadakan Stakeholder Meeting di Kabupaten Aceh Besar.

Stakeholder meeting yang dimotori Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Besar yang diikuti para sekretaris Camat, Keuchik dan Pengelola perpustakaan gampong dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Waled Husaini A Wahab yang wakili Asisten 3 Bidang Administrasi dan Umum setdakab Aceh Besar Samsul Bahri dengan tema “Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial,” yang berlangsung di Aula Gedung Dekranasda Aceh Besar di Gampong Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin(19/8/2019).

Ia mengatakan Perpustakaan mengemban amanah sebagai tempat pembelajaran dan kemitraan bagi masyarakat yang dikelola profesional dan terbuka bagi siapa saja dari semua kalangan, sehingga dapat mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan dapat diukur capaian kinerja bagi kesejahteraan masyarakat. Pembelajaran sepanjang hayat merupakan kunci dalam pengembangan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Menurutnya, konsep inklusi sosial merupakan pembangunan berkesejahteraan yang melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama yang bertujuan masyarakat stabil, aman dan adil dengan perpustakaan yang proaktif dan dapat membantu individu maupun masyarakat untuk mengembangkan potensi, keterampilan dan kepercayaan diri dan dapat membantu meningkatkan jejaring sosial.

Dalam upaya mewujudkan pengembangan SDM dan kesejahteraan bagi masyarakat, perpustakaan ini tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja, pemerintah butuh bantuan dari stakeholder lainnya, apalagi di kabupaten Aceh Besar sudah terbentuk Kolaborasi CSR, mungkin nanti Kepala Dinas bisa menghubungi BAPPEDA Aceh Besar, bagaimana bisa mengembangkan perpustakaan ini melalui Dana CSR dari perusahaan-perusahaan yang tugas dan domilisinya di Aceh Besar.
Lebih lanjut kata samsul Bahri, saat ini perusahaan itu tidak menginginkan kita itu minta uang, kemudian mereka sediakan dana buat bantuan kepada masyarakat, akan tetapi mereka saat ini yang mereka inginkan program apa yang bisa dikerjakan. “Kalau dulu kelompok CSR ini dibuat memberikan dana bantuan kepada masyarakat, sekarang mereka tidak mau kasih uang lagi, akan tetapi kelompok kolaborasi CRS ini meminta apa program yang bisa dikerjakan, kalau sesuai dengan visi misi mereka akan didanai program tersebut,” jelasnya.

Untuk itu, ia meminta kepada dinas Perpustakaan dan Karsipan agar juga ikut dalam kolaborasi CRS tadi, mungkin juga ini salah satu tugas mulia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui perpustakaan.

“Banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan, dan program –program yang bisa diminta terutama untuk meningkatkan jumlah buku yang dimiliki perpustakaan di Kabupaten Aceh Besar saat ini,” pinta Samsul Bahri.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakan dan Kearsipan Aceh Besar Anita SKM mengatakan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini merupakan program nasional yang sudah didukung Bappenas dan Kementerian Desa yang tediri dari 300 Desa/Gampong, 60 Kabupaten dan 21 Propinsi penerima bantuan dana Alokasi Khusus (DAK) 2019.

“Alhamdulillah, Dinas Perpustakan dan Kearsipan Aceh Besar termasuk salah satu penerima manfaat dari program transformasi perpustakan berbasis inklusi sosial ini yaitu berupaa bantuan 1 unit server kunang-kunang, 5 unit komputer dan DAK untuk rehab gedung layanan perpustakan sebesar 2 Milyar, juga pengadaan buku digital 225 jt,” ungkap Anita.

Selain itu, Perpusnas RI juga membantu 5 Perpustakan Gampong terpilih di Aceh Besar yaitu Gampong Lambirah, Krueng Lamkareung, Cot Jambo, Lam Ujong dan Lampuyang di Pulo Aceh dengan masing-masing bantuan 3 unit komputer.

Ia berharap melalui kegiatan ini adanya sinergisitas dan kemitraan perpustakan daerah maupun negeri dengan stakeholder yang ada di Kabupaten Aceh.[]
close