Banda Aceh, Bagi Aceh memajukan potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat penting guna menjadi daya ungkit perekonomian Aceh kedepan, saat ini Pemerintah Aceh menjadikan UMKM sebagai program prioritas dan strategis yang mana sektor ini secara langsung melibatkan rakyat sebagai pelaku utama dalam mengembangkan usahanya.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebut UMKM kedepan sangat strategis karena yang ingin dikembangkan adalah ekonomi kerakyatan, tidak berisiko pada kerusakan alam dan jauh dari investor yang ingin mengeruk keuntungan besar.
Nova Iriansyah sangat yakin program "Aceh Kaya" lewat UMKM bisa mendorong industri daerah sesuai sumber daya lokal. Bahkan pengusaha di sektor lainnya seperti pertanian, industri, dan pariwisata bisa meningkatkan pembangunan masyarakat sekaligus meningkatkan lapangan kerja.
Keinginan itu tentu harus sejalan dengan tindakan, langkah sederhana yang sudah ditempuh Plt Gubernur dengan mengeluarkan seruan kepada seluruh satuan kerja pemerintah Aceh (SKPA) agar memakai produk UKM Aceh pada setiap kegiatan atau even yang dilaksanakan, termasuk semua atribut seminar dan rapat-rapat lainnya.
Tidak sebatas itu saja, kebijakan lainnya terkait permodalan, berulangkali disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh agar Badan Usaha Milik Daerah seperti peran Bank Aceh Syariah (BAS) harus menjadi instrumen utama dalam menjalankan program memfasilitasi pengusaha kecil Menengah di Aceh berkembang.
“Fakta ini menunjukkan besarnya peran UMKM dalam pengembangan ekonomi. Tidak heran jika UMKM sangat berperan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah beberapa waktu lalu di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Data Kementerian Negara Koperasi dan UKM menyebutkan sektor UMKM di Indonesia menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja dan kontribusinya bagi produk domestik bruto mencapai 55,56 persen.
Itu sebabnya untuk pengembangan UMKM di Aceh Pemerintah terus menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan di bidang manajemen dan produksi, harapan UMKM kedepan mandiri dan dapat menjadi salah satu upaya menjadikan Aceh sejahtera, serta dapat menurunkan secara signifikan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh.
Tidak itu saja, guna mewujudkan UMKM sebagai soko guru perekonokiqn Aceh, Plt Gubernur Aceh mengajak kepada kepala SKPA agar mengubah paradigma dalam mewujudkan pembangunan Aceh yaitu dengan menjadikan sektor UMKM sebagai arus utama pembangunan bukan sekedar alternatif.
“Ditengah-tengah perayaan Kemerdekaan dan Perdamaian Aceh yang mana juga bertepatan dengan hari UMKM, setiap pelaku ekonomi dan jajaran SKPA Harus menjadikan Sektor UMKM sebagai arus utama dan soko guru Pembangunan Ekonomi Aceh,” ungkap Nova Iriansyah.
Plt Gubernur Aceh ini sangat optimistis dengan bantuan dunia usaha, khususnya UMKM, faktor kemiskinan dapat diturunkan.[]
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah menyebut UMKM kedepan sangat strategis karena yang ingin dikembangkan adalah ekonomi kerakyatan, tidak berisiko pada kerusakan alam dan jauh dari investor yang ingin mengeruk keuntungan besar.
Nova Iriansyah sangat yakin program "Aceh Kaya" lewat UMKM bisa mendorong industri daerah sesuai sumber daya lokal. Bahkan pengusaha di sektor lainnya seperti pertanian, industri, dan pariwisata bisa meningkatkan pembangunan masyarakat sekaligus meningkatkan lapangan kerja.
Keinginan itu tentu harus sejalan dengan tindakan, langkah sederhana yang sudah ditempuh Plt Gubernur dengan mengeluarkan seruan kepada seluruh satuan kerja pemerintah Aceh (SKPA) agar memakai produk UKM Aceh pada setiap kegiatan atau even yang dilaksanakan, termasuk semua atribut seminar dan rapat-rapat lainnya.
Tidak sebatas itu saja, kebijakan lainnya terkait permodalan, berulangkali disampaikan oleh Plt Gubernur Aceh agar Badan Usaha Milik Daerah seperti peran Bank Aceh Syariah (BAS) harus menjadi instrumen utama dalam menjalankan program memfasilitasi pengusaha kecil Menengah di Aceh berkembang.
“Fakta ini menunjukkan besarnya peran UMKM dalam pengembangan ekonomi. Tidak heran jika UMKM sangat berperan menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh," kata Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah beberapa waktu lalu di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Data Kementerian Negara Koperasi dan UKM menyebutkan sektor UMKM di Indonesia menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja dan kontribusinya bagi produk domestik bruto mencapai 55,56 persen.
Itu sebabnya untuk pengembangan UMKM di Aceh Pemerintah terus menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan di bidang manajemen dan produksi, harapan UMKM kedepan mandiri dan dapat menjadi salah satu upaya menjadikan Aceh sejahtera, serta dapat menurunkan secara signifikan angka kemiskinan dan pengangguran di Aceh.
Tidak itu saja, guna mewujudkan UMKM sebagai soko guru perekonokiqn Aceh, Plt Gubernur Aceh mengajak kepada kepala SKPA agar mengubah paradigma dalam mewujudkan pembangunan Aceh yaitu dengan menjadikan sektor UMKM sebagai arus utama pembangunan bukan sekedar alternatif.
“Ditengah-tengah perayaan Kemerdekaan dan Perdamaian Aceh yang mana juga bertepatan dengan hari UMKM, setiap pelaku ekonomi dan jajaran SKPA Harus menjadikan Sektor UMKM sebagai arus utama dan soko guru Pembangunan Ekonomi Aceh,” ungkap Nova Iriansyah.
Plt Gubernur Aceh ini sangat optimistis dengan bantuan dunia usaha, khususnya UMKM, faktor kemiskinan dapat diturunkan.[]