Habanusantara.com - Aceh Besar, – Pejabat dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia bersama Tim dari Badan Pemeliharaan Keamanan (BAHARKAM) Mabes Polri melakukan sosialisasi pengendalian pemotongan sapi betina produktif di Aula Kantor Bupati Aceh Besar, Kamis (15/8/2019).
Hadir dalam kesempatan itu, Wabup Aceh Besar Tgk H Husaini A Wahab, para pejabat dari unsur BAHARKAM Mabes Polri, Kadis Peternakan Provinsi Aceh drh Rahmandi MSi, mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Prabowo Rspatiyo Caturroso, Kapolres Aceh Besar AKBP Ayi Satria Yuddha SIK MSi, Asisten II Setdakab Aceh Besar M Ali SSos MSi, Kadis Pertanian Aceh Besar Dr Ir Azhar MSc, dan Kadis Pangan Aceh Besar Fuadi Akhmad.
Sosialisasi yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dipandu Pelaksana Harian Sekdakab Aceh Besar Abdullah SSos. Dalam kesempatan itu, Wabup Aceh Besar H Husaini A Wahab menjelaskan, Aceh Besar memiliki potensi yang sangat besar dan unggul dalam sektor pertanian dan peternakan. Untuk itu, pihaknya mengharapkan dukungan secara kontinyu dari Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Aceh, sehingga kesejahteraan petani dan peternak dapat terus ditingkatkan. “Potensi peternakan Aceh Besar sangat luar biasa. Bahkan, dalam even Expo Ternak tingkat Provinsi Aceh, Kabupaten Aceh Besar selalu tampil dominan dan kerap menjadi juara umum. Ke depan, kita juga berharap, agar Dinas Peternakan berdiri menjadi Organisasi Perangkat daerah, bukan lagi bidang seperti saat ini,” pinta Wabup Aceh Besar.
Sementara itu, Kombes Pol Tony EP Sinambela dari Baharkam Mabes Polri menjelaskan, kegiatan pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif juga didukung oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan Kepala Baharkam Polri Nomor : 09001/HK.230/F/05/2017 dan Nomor B/44/V/2017 tanggal 9 Mei 2017 tentang Pengendalian Pemotongan Ternak Ruminansia Betina Produktif. “Dengan sosialisasi seperti ini, kita berharap, Aceh Besar selalu unggul di sektor peternakan,” katanya.
Kadis Peternakan Provinsi Aceh, drh Rahmandi MSi mengakui, potensi sektor peternakan Aceh Besar sangat besar dan dominan. Hal tersebut merupakan peluang untuk terus memajukan dan meningkatkan keunggulan sektor peternakan ini untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Ia menjelaskan, dalam even Expo Ternak tingkat Provinsi Aceh yang digelar sejak tahun 2014 hingga 2019, Aceh Besar dominan keluar sebagai juara umum. Dalam kunjungan ke Kabupaten Aceh Besar itu, Tim dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian bersama Tim Baharkam Mabes Polri juga sempat menyaksikan langsung aktivitas di Rumah Potong Hewan (RPH) yang berada di Pasar Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya.
Selama ini, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan melakukan serangkaian kegiatan mulai dari sosialisasi, pengawasaan dan kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menekan jumlah pemotongan betina produktif. Keberhasilan program ini sangat bergantung pada seberapa baik koordinasi dan komitmen bersama dalam upaya mencegah pengendalian pemotongan ternak ruminansia betina produktif.