Habanusantara.com, Aceh Timur - Waduk peninggalan Belanda yang terletak di Desa Alue Nibong Kecamatan Peureulak, Aceh Timur sampai saat ini, masih kokoh berdiri sehingga memberi mamfaat kepada petani sawah setempat yang mana waduk tersebut di bangun belanda pada masa itu, sebagai sarana pengairan terhadap sawah–sawah yang berada di sekitarnya, Jumat (26/07/2019).
Selain memberi mamfaat untuk para patani, kini Pemerintah Desa setempat juga berinovasi mengembangkan waduk tersebut dengan membuka tempat wisata baru di Aceh Timur.
"Waduk ini fungsinya terlebih utama untuk pengairan kesawah, namun di lihat cocok dengan lingkungan sekitar waduk, maka setelah duduk pakat antar perangkat desa dan dengan dukungan masyarakat, kami kembangkan waduk ini sebagai objek wisata," kata Muhammad atau akrap di sapa Amad Lembeng warga setempat yang juga mantan Keuchik Desa Alue Nibong.
Dengan perpaduan kawasan sawah dan kawasan hutan juga di kelilingi dengan pohon durian warga maka terdapat hawa udara yang segar saat berada di tempat wisata baru ini, yang berlokasi di desa Alue Nibong, Jalan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Taman Fajar, yang berjarak kurang lebih sekitar 1 kilometer dari jalan lintas Medan–Banda Aceh.
Selain itu, pantauan Habanusantara di lokasi, juga terdapat beberapa spot untuk berswafoto yang telah dibangun oleh pemerintah desa Alue Nibong dengan menggunakan anggaran Badan Usaha Milik Gampong (BUMG).
"Kami akan terus menata dan memperindah tempat wisata ini, karena pengunjung pun sudah banyak yang datang, padahal baru buka tempat wisata ini sekitar dua minggu yang lalu," kata Amad Lembeng.
Dengan kedatangan para pengunjung, pengaruhnya bisa meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Kini, sudah ada beberapa masyarakat yang berjualan makanan dan minuman di lokasi wisata. (Agussalem)