Foto : Istimewa |
Habanusantara.com - Banda Aceh, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah kembali mengeluarkan himbauannya kepada seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) agar menggunakan Batik Aceh yang merupakan produk “Aneuk Nanggroe” yang diproduksi oleh pengusaha industri kecil menengah (IKM) Aceh pada hari tertentu maupun pada setiap kegiatan formal Pemerintah Aceh.
Tidak hanya untuk SKPA saja, Plt Gubernur juga memberikan imbauan tersebut kepada Para Kepala Biro Sekretariat Daerah, Kanwil Kementerian/ Non Kementerian Wilayah Aceh, Pimpinan BUMN/ BUMD bahkan Perbankan yang ada di Propinsi Aceh.
Imbauan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, dalam surat bernomor 530/10344, tertanggal 10 Juli 2019, Dengan harapan untuk penggunaan Batik Aceh yang merupakan produk IKM ini menjadi hal yang diutamakan.
Dalam surat imbauannya, Plt Gubernur menyampaikan hal itu terkait dengan dengan surat dari Wakil Ketua Dewan Kerajinan Daerah(Dekranasda) Aceh bernomor Nomor 227/A/DEKRA/V/2019 tanggal 29 mei 2019 dengan perihal untuk mempromosikan Batik Aceh dalam rangka menumbuhkembangkan industri kerajinan Aceh yang telah dilakukan berbagai upaya pembinaan melalui program dan kegiatan yang terarah, terpadu dan berkesinambungan dengan tujuan mewujudkan visi dekranas yaitu memakmurkan perajin yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Lanjutnya, imbauan tersebut juga merupakan sebagai salah satu upaya pemerintah Aceh memperkenalkan Industri Kerajinan Batik Aceh juga sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat, kami menghimbau kiranya suadara memprioritaskan penggunaan produk “Aneuk Nanggroe” khususnya Batik pada hari tertentu maupun pada kegiatan formal Pemerintah Aceh sebagai wujud kepedulian kita bersama untuk kemajuan IKM Aceh sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh.
Batik Aceh tersebut dapat diperoleh melalui Koperasi Aceh Baru di Rumoh Batik Aceh binaan DEKRANASDA Aceh yang beralamat di Jalan Banda Aceh Medan KM 4,5 Desa Meunasah Manyang Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
Terkait Imbauan Plt Gubernur Aceh untuk penggunaan Batik Aceh, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muhammad Raudhi mengaku siap mendorong untuk implementasi dan melaksanakan imbauan tersebut.
Ia juga juga mengharapakan semua stekholder baik yang sudah disebutkan dalam surat maupun stekholder lainnya di Aceh agar mendukung pelaksanaan imbauan Plt Gubernur itu, untuk memberikan spirit kepada perajin di Aceh serta cinta produk lokal.
"Ini merupakan salah satu upaya Plt Gubernur untuk menekan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Aceh, disamping itu juga untuk mewujudkan Aceh Hebat, dan Disperindag siap mensosialisasikan dan mendampingi Dekranas untuk implementasinya,” ujar Muhammad Raudhi kepada habanusantara.com melalui layanan Whatsap, Sabtu (20/7/2019).
Menurutnya, imbauan itu juga untuk memperkuat daya saing industri khususnya industri Batik Aceh. Ia juga mengimbau kepada perajin agar terus berinovasi menciptakan motif menarik tanpa meninggalkan kultur dari budaya orang Aceh.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, saat ini perkembangan produk IKM lokal Aceh sudah sangat meningkat,bahkan sudah ada 6 produk IKM Aceh yang diterima untuk dipasarkan pada Indomaret, Alfamart, 212 Mart bahkan Care Four.
Terkait Imbauan penggunaan batik Aceh produk Aneuk Nanggroe disetiap kegiatan formal pemerintah pemerintah. Raudhi yakin implikasinya juga dapat menggairahkan industri lainnya di Aceh.
Tidak hanya untuk SKPA saja, Plt Gubernur juga memberikan imbauan tersebut kepada Para Kepala Biro Sekretariat Daerah, Kanwil Kementerian/ Non Kementerian Wilayah Aceh, Pimpinan BUMN/ BUMD bahkan Perbankan yang ada di Propinsi Aceh.
Imbauan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, dalam surat bernomor 530/10344, tertanggal 10 Juli 2019, Dengan harapan untuk penggunaan Batik Aceh yang merupakan produk IKM ini menjadi hal yang diutamakan.
Dalam surat imbauannya, Plt Gubernur menyampaikan hal itu terkait dengan dengan surat dari Wakil Ketua Dewan Kerajinan Daerah(Dekranasda) Aceh bernomor Nomor 227/A/DEKRA/V/2019 tanggal 29 mei 2019 dengan perihal untuk mempromosikan Batik Aceh dalam rangka menumbuhkembangkan industri kerajinan Aceh yang telah dilakukan berbagai upaya pembinaan melalui program dan kegiatan yang terarah, terpadu dan berkesinambungan dengan tujuan mewujudkan visi dekranas yaitu memakmurkan perajin yang memerlukan dukungan dari berbagai pihak.
Lanjutnya, imbauan tersebut juga merupakan sebagai salah satu upaya pemerintah Aceh memperkenalkan Industri Kerajinan Batik Aceh juga sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat, kami menghimbau kiranya suadara memprioritaskan penggunaan produk “Aneuk Nanggroe” khususnya Batik pada hari tertentu maupun pada kegiatan formal Pemerintah Aceh sebagai wujud kepedulian kita bersama untuk kemajuan IKM Aceh sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh.
Batik Aceh tersebut dapat diperoleh melalui Koperasi Aceh Baru di Rumoh Batik Aceh binaan DEKRANASDA Aceh yang beralamat di Jalan Banda Aceh Medan KM 4,5 Desa Meunasah Manyang Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar.
Terkait Imbauan Plt Gubernur Aceh untuk penggunaan Batik Aceh, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muhammad Raudhi mengaku siap mendorong untuk implementasi dan melaksanakan imbauan tersebut.
Ia juga juga mengharapakan semua stekholder baik yang sudah disebutkan dalam surat maupun stekholder lainnya di Aceh agar mendukung pelaksanaan imbauan Plt Gubernur itu, untuk memberikan spirit kepada perajin di Aceh serta cinta produk lokal.
Foto : Kadisperindag Aceh Muhammad Raudhi |
"Ini merupakan salah satu upaya Plt Gubernur untuk menekan angka kemiskinan dan angka pengangguran di Aceh, disamping itu juga untuk mewujudkan Aceh Hebat, dan Disperindag siap mensosialisasikan dan mendampingi Dekranas untuk implementasinya,” ujar Muhammad Raudhi kepada habanusantara.com melalui layanan Whatsap, Sabtu (20/7/2019).
Menurutnya, imbauan itu juga untuk memperkuat daya saing industri khususnya industri Batik Aceh. Ia juga mengimbau kepada perajin agar terus berinovasi menciptakan motif menarik tanpa meninggalkan kultur dari budaya orang Aceh.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, saat ini perkembangan produk IKM lokal Aceh sudah sangat meningkat,bahkan sudah ada 6 produk IKM Aceh yang diterima untuk dipasarkan pada Indomaret, Alfamart, 212 Mart bahkan Care Four.
Terkait Imbauan penggunaan batik Aceh produk Aneuk Nanggroe disetiap kegiatan formal pemerintah pemerintah. Raudhi yakin implikasinya juga dapat menggairahkan industri lainnya di Aceh.
"Tidak sebatas penggunaan pada kegiatan pemerintah, melainkan juga diharapkan dapat digunakan produk IKM Aceh pada kegiatan lainnya, selain itu juga kepada para IKM pun dapat segera berbenah, bergerak lebih baik turut menyumbang pertumbuhan ekonomi Aceh di masa mendatang," harapnya.
Ia sangat optimis melihat arah strategis pertumbuhan ekonomi aceh ini, terlebih pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat baik dalam hal penggunaan produk IKM Lokal.
Bila IKM di beri kesempatan secara patut untuk dapat tumbuh sehat, di dampingi dengan baik, difasilitasi sepatutnya, akan dapat menongkrak ekonomi masyarakat Aceh, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja produktif.
Ia sangat optimis melihat arah strategis pertumbuhan ekonomi aceh ini, terlebih pemerintah telah memberikan perhatian yang sangat baik dalam hal penggunaan produk IKM Lokal.
Bila IKM di beri kesempatan secara patut untuk dapat tumbuh sehat, di dampingi dengan baik, difasilitasi sepatutnya, akan dapat menongkrak ekonomi masyarakat Aceh, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja produktif.
"Mereka membutuhkan kepercayaan dari kita semua. Pemerintah dan masyarakat Aceh memang harus sepenuh hati memberi mereka semangat dan energi yang di butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, ungkapnya.
Raudhi menyebutkan, selain batik, IKM Aceh memiliki sederet produk unggulan potensial. Teutama, karna pruduk Aceh mempunyai karakteristik khas yang tidak di miliki produk daerah selain Aceh.
Seperti tpppenun adat, songket adat, bordir adat, bordir kerawang, kerajinan ukir kayu, kerajinan pandai besi( rencong, senjata adat dan sejenis lainya), kerajinan logam, emas dan perak, dan lainnya.[Ismail]
Raudhi menyebutkan, selain batik, IKM Aceh memiliki sederet produk unggulan potensial. Teutama, karna pruduk Aceh mempunyai karakteristik khas yang tidak di miliki produk daerah selain Aceh.
Seperti tpppenun adat, songket adat, bordir adat, bordir kerawang, kerajinan ukir kayu, kerajinan pandai besi( rencong, senjata adat dan sejenis lainya), kerajinan logam, emas dan perak, dan lainnya.[Ismail]