-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Lumpuh Akibat Jatuh Saat Mencari Nafkah, Ayah Satu Anak Ini Butuh Uluran Tangan Dermawan

19 Juli 2019 | Juli 19, 2019 WIB | Last Updated 2019-07-20T16:36:44Z

Habanusantara.com, Aceh Utara- Untung tak dapat diraih, musibahpun tak dapat ditolak, inilah  kisah saudara kita, Putra Zulfahmi A Rani (32 tahun) warga Gampong Teupin Jok Kecamatan Nibong Kabupaten Aceh Utara karena lumpuh dan terbaring di rumahnya.

Putra Zulfahmi A Rani merupakan ayah satu anak ini sudah terbaring 1,5 tahun diatas karus dirumah Orang Tuanya di Gampong Murong Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Putra mengalami kecelakaan kerja saat mencari nafkah untuk keluarga, ia terkena sengatan listrik dan terjatuh dari atap saat bekerja memasang rangka baja ditempatnya bekerja.

Saat musibah itu terjadi, istri putra sedang dalam keadaan mengandung 8 bulan anak pertama mereka, namun berita duka datang tiba-tiba, sang suami yang sedang memasang rangka baja di atap bangunan tempat ia bekerja tiba-tiba tersengat listrik dan terlempar jatuh ke bawah, yang mengakibatkan tulang punggung patah-patah.

Saat itu, putra langsung dibawa ke Rumah Sakit Cut Mutia (RSCM) Lhokseumawe, namun pihak RSCM tersebut langsung merekomendasikan dan merujuk putra ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh karena kondisi putra yang di anggap parah, kemungkinan terkena saaf tulang ekor, demikian tutur istrinya Arabiah kepada Ketua Lembaga Peduli Dhuafa Aceh Utara Sri Wahyuni dan Anggotanya saat menyambangi kediaman Putra Zulfahmi A Rani di Gampong Murong, kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara, Jumat (19/7/2019).

Setelah sebulan lebih menjalani perawatan di RSUDZA, qadarullah putra belum juga bisa membalikkan badannya sendiri, dan muncul derita baru yaitu "debitus" (luka akibat lama berbaring), setelah dilakukan perawatan beberapa hari di RSUDZA, kemudian putra dibawa pulang kerumahnya.

Setelah putra di bawa pulang ke kediamannya, pengobatan terus berlanjut di rumah, perawatan luka yang 4 hari sekali rutin dilakukan dengan mengundang ahli medis untuk merawat luka, ganti selang kencing dan sebagainya, yang tentu saja ini menghabiskan biaya yg tidak sedikit.

Semua keluarga sangat sayang sama putra karena usia putra yg masih sangat muda, hingga keluarga sangat kompak bantu biaya pengobatan putra.

Namun setelah 1.5 tahun berlalu keluarga sudah sangat kekurangan biaya untuk pengobatan, yang harusnya putra adalah seorang kepala keluarga yang akan mencari nafkah, namun apa mau dikata taqdir Allah putra bahkan belum bisa membalikkan badannya, bahkan setiap 2 jam sekali sang istri harus membalikkan badan suaminya agar tidak lagi menambah luka di badan suaminya.

Sekarang putra hanya bisa menatap putri kecil mungilnya yang sudah berusia 14 bulan dan baru pandai berjalan, si kecil kadang terus berjalan di samping ayahnya, tapi sang ayah tak bisa meraihnya apalagi menggendongnya.

Menurut sang istri luka debitus sekarang sudah mulai mengering, seandainya punya uang untuk transportasi dan biaya makan di Rumah Sakit, rasanya pingin sekali melanjutkan pengobatan sang suami.

Sang Istri yang sangat setia mendampingi suaminya. Tak banyak yang diharapkan sang istri, setidaknya sang suami bisa duduk di kursi roda.

Ketua Lembaga Peduli Dhuafa Cabang Aceh Utara Sri Wahyuni mengatakan, LPDA Aceh Utara lnsyaallah akan mendampingi pengobatan saudara kita Putra Zulfahmi A Rani selama dirumah sakit nanti, namun tanpa dukungan dan donasi dari teman-teman dan dermawan, kami tak akan mampu berbuat apa-apa.

Oleh karena demikian jika ada sahabat yg ingin membantu meringankan beban keluarga ini, bisa mengirimkan donasinya ke Rekening BNI milik Lembaga Peduli Dhuafa di Nomor Rekening 453315197 Atas Nama  LEMBAGA PEDULI DHUAFA, kemudian dikonfirmasikan donasinya ke Nomor Handphone/Whastapp (0852 6051 4047).

"Semoga segera Allah beri kesembuhan untuk putra, dan semoga Allah limpahkan kesabaran untuk keluarga dalam merawat putra," pungkas Sri Wahyuni.[Nazar Husni]

close