Habanusantara.com - Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh H Aminullah Usman SEAk MM mendukung penuh program Medical Tourism yang digagas oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Banda Aceh.
Program itu sebelumnya dicetuskan oleh dr Isra Firmansyah usai dilantik menjadi Ketua IDI Banda Aceh 2019-2022 di Hermes Palace Hotel, Sabtu (28/7/2019) malam.
"Medical tourism tentu sejalan dengan program Pemko Banda Aceh untuk menggenjot sektor pariwisata. Di samping heritage, kuliner, dan seni budaya, maka ini akan menjadi pelengkap. Berwisata sambil berobat ke Banda Aceh," ujar Aminullah.
Ia juga berharap program tersebut mampu mengubah paradigma masyarakat yang saat ini masih lebih percaya dengan pengobatan di luar negeri. "Tugas berat namun saya percaya Banda Aceh bisa. Apalagi lagi kita punya banyak rumah sakit berperalatan medis lengkap dan modern serta didukung dengan dokter-dokter yang handal. Hanya saja pelayanan yang perlu terus ditingkatkan."
Pihaknya pun siap bersinergi dengan IDI dalam pembangunan bidang kesehatan di Banda Aceh. "Kami butuh dukungan IDI karena meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat merupakan salah satu dari tujuh misi utama pemerintahan kami," ujarnya lagi.
Sebelumnya di tempat yang sama, dr Isra menuturkan sejumlah program yang akn dijalankan IDI Banda Aceh ke depan, " di antaranya program Dokter Tamong Sikula guna menekan angka kematian dan kesakitan yang cenderung naik akhir-akhir ini."
"Kemudian kami akan membangun Sikula Juara yang dikhususkan bagi anak yatim dan duafa. Sudah kami jajaki sedari tahun lalu dan tanah juga sudah ada seluas 1,5 hektar di Banda Aceh. Untuk tahap pertama akan kita buka sekokah dasar islam terpadu," katanya.
"Kami juga siap menginisiasi program medical tourism di Banda Aceh. Program perdana di Indonesia ini kami harapkan dapat mendukung program Pemko Banda Aceh dalam memajukan sektor pariwisata. Mohon dukungannya Pak Wali," tutup dokter spesialis anak ini.
Prosesi plantikan Pengurus IDI Cabang Kota Banda Aceh periode 2019-2022 dipimpin oleh Ketua IDI Aceh yang diwakil oleh dr Nur Hikmah. Dihadiri Ketua IDI Pusat dr Daeng M Faqih, acara tersebut juga dirangkai dengan diskusi publik bertajuk "Masihkah Kota Ini Butuh Dokter?[]
Program itu sebelumnya dicetuskan oleh dr Isra Firmansyah usai dilantik menjadi Ketua IDI Banda Aceh 2019-2022 di Hermes Palace Hotel, Sabtu (28/7/2019) malam.
"Medical tourism tentu sejalan dengan program Pemko Banda Aceh untuk menggenjot sektor pariwisata. Di samping heritage, kuliner, dan seni budaya, maka ini akan menjadi pelengkap. Berwisata sambil berobat ke Banda Aceh," ujar Aminullah.
Ia juga berharap program tersebut mampu mengubah paradigma masyarakat yang saat ini masih lebih percaya dengan pengobatan di luar negeri. "Tugas berat namun saya percaya Banda Aceh bisa. Apalagi lagi kita punya banyak rumah sakit berperalatan medis lengkap dan modern serta didukung dengan dokter-dokter yang handal. Hanya saja pelayanan yang perlu terus ditingkatkan."
Pihaknya pun siap bersinergi dengan IDI dalam pembangunan bidang kesehatan di Banda Aceh. "Kami butuh dukungan IDI karena meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat merupakan salah satu dari tujuh misi utama pemerintahan kami," ujarnya lagi.
Sebelumnya di tempat yang sama, dr Isra menuturkan sejumlah program yang akn dijalankan IDI Banda Aceh ke depan, " di antaranya program Dokter Tamong Sikula guna menekan angka kematian dan kesakitan yang cenderung naik akhir-akhir ini."
"Kemudian kami akan membangun Sikula Juara yang dikhususkan bagi anak yatim dan duafa. Sudah kami jajaki sedari tahun lalu dan tanah juga sudah ada seluas 1,5 hektar di Banda Aceh. Untuk tahap pertama akan kita buka sekokah dasar islam terpadu," katanya.
"Kami juga siap menginisiasi program medical tourism di Banda Aceh. Program perdana di Indonesia ini kami harapkan dapat mendukung program Pemko Banda Aceh dalam memajukan sektor pariwisata. Mohon dukungannya Pak Wali," tutup dokter spesialis anak ini.
Prosesi plantikan Pengurus IDI Cabang Kota Banda Aceh periode 2019-2022 dipimpin oleh Ketua IDI Aceh yang diwakil oleh dr Nur Hikmah. Dihadiri Ketua IDI Pusat dr Daeng M Faqih, acara tersebut juga dirangkai dengan diskusi publik bertajuk "Masihkah Kota Ini Butuh Dokter?[]