Kue Adee itu, di beri nama usahanya "Kue Adee Pusaka" yang mempunyai macam rasa, kini sudah terjual di antar kecamatan, tidak kemungkinan dengan usaha ini dapat memperkecil pengangguran di Aceh Timur.
Akibat kekurangan modal, usaha Sayed ini, masih di produksi usaha rumahan dan di edarkan di setiap warung-warung kopi antara kecamatan Sungai Raya hingga Peudawa, yang di jualnya menurut permintaan ada per loyang seharga Rp. 15 ribu, dan ada juga per potong.
Kue Adee tersebut yang di produksi oleh Sayed Nasir (49) warga Seuneubok Lapang, Kecamatan Peureulak Timur, Aceh Timur, dirintisnya sejak januari 2019 lalu, namun saat ini usahanya masih jalan ditempat, belum berkembang, akibat kekurangan modal.
Dengan karna itu, Ianya berharap agar Pemerintah, atau Dinas terkait, untuk melihat, dan membantu usahanya dan dapat memberikan solusi, agar usahanya dapat berkembang.
"Kami berharap pemerintah dinas terkait melihat, membantu dan dapat jadi solusi, agar usaha kami berkembang, dengan berkembangnya usaha ini, terutama dapat kami hidupi keluarga, yang juga sedang dalam pendidikan," ungkapnya Sayed.
Tambahnya, "Dengan berkembang usaha ini, Juga dapat memnbantu orang lain, dengan memberi pekerjaan," harapnya Sayed.
Sayed juga mengucapkan terima kasih kepada Camat Peureulak Timur dan anggota Koramil yang sudah mengujunginya di dampingi Keuchik setempat.
"Terima kasih kepada bapak camat dan anggota koramil dan Pak Keuchik yang telah mengujungi kami sehingga kami merasa senang dan bangga atas kehadiran bapak-bapak," ungkapnya Sayed.
Sementara itu, Mukhtardin Camat Peureulak Timur dalam kunjungannya, Ia mengatakan akan di sampaikan ke dinas terkait agar dapat di bina dan di dukung supaya usaha Kue Adee itu berkembang.
"Kami akan membina dan mendorong usaha masyarakat dalam pemberdayaan ekonomi kreatif melalui usaha kuliner, sehingga daya beli tinggi," kata Mukhtar (Agussalem)