-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Canangkan Dupak, Besar Berbasis Online, Direktur GTK Kemenag RI Apresiasi Kanwil Aceh

27 Juni 2019 | Juni 27, 2019 WIB | Last Updated 2019-06-27T06:14:48Z

Habanusantara.com, Banda Aceh, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh akan menerapkan Sistem Informasi Manajemen Daftar Usulan Penilaian Angka Kredit (Simdupak) Guru berbasis online sebagai solusi dalam menyelesaikan persoalan usulan penilaian angka kredit (PAK) guru madrasah di Aceh.

Hal tersebut disampaikan Kabag TUKanwil Kemenag Aceh, Saifuddin, SE didampingi Kabid Penmad H.M. Idris SAg, M.Pd, saat mempresentasikan Simdupak  guru berbasis online di Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemenag RI, bertempat di Lantai VIII Gedung Kantor Kementerian Agama RI, Jakarta, Senin (24/6).

Menurutnya hari ini persoalan Dupak guru menjadi permasalahan penting dalam hal kenaikan pangkat guru, disana terdapat beberapa kendala mulai dari usulan sampai pada proses penetapan angka kredit, sehingga banyak guru mengeluh tentang penetapan angka kredit tersebut. Untuk menjawab persoalan tersebut kemenag Aceh merancang aplikasi Simdupak, dimana para guru dapat mengajukan dupak secara online. 


“Kita sudah memaparkan Simdupak ini di hadapan Direktur GTK Prof. Suyitno sekaligus konsultasi dan koordinasi dengan direktur GTK Kementerian Agama RI sebelum penerapan aplikasi ini dan alhamdulillah mendapat respon baik dari pusat tentang program ini,” ujar Saifuddin, Selasa (25/6).

Saifuddin mengatakan bahwa Simdupak Online disiapkan untuk  menyelesaikan persoalan usulan penilaian angka kredit guru (PAK), "semoga mampu menyelesaikan persoalan DUPAK guru yang mencapai hingga 12.764 orang" lanjut Saifuddin.

Saifuddin juga mengatakan Aplikasi Simdupak ini dicanangkan karena persoalan keadilan, yaitu selama ini disengaja atau tidak masih ada persoalan urutan penyelesaian yang belum sepenuhnya mendpatkan keadilan.

Artinya masih saja ada guru yg lebih dulu mengusulkan Dupak tapi belum terselesaikan, malah ada yang baru diusulkan sudah mendapat penyelesaian.

"Dengan aplikasi ini insyaAllah hal tersebut tidak akan terjadi lagi, karena kita sudah membuat screning by system sehingga siapa yang duluan masuk maka itu dulu yang akan diproses, bahkan bila ada dari tim yang ingin menyelesaikan yang baru masuk dengan melompati yang lebih dulu maka aplikasi menolak secara otaomatis," tambah Saifuddin.

Lebih jauh aplikasi ini juga dapat memberikan kepastian status dari Dupak para guru, karena setiap guru dapat memantau setiap saat sudah sejauh mana proses berjalan.

Sehingga di harapkan para guru harus pro aktif utk mengakses aplikasi bila sudah mengusulkan dupak agar dapat segera diketahui status dupak nya masing dan bisa segera utk dilengkapi bila ada kekurangan dokumen dupak yg di usulkan.

Kabid Pendidikan Madrasah Aceh M. Idris, menyampaikan penerapan PAK online didasari faktor penilaian angka kredit fisik yang melelahkan, terlalu banyak berkas dan keterbatasan daya tampung berkas di Kanwil Kementerian Agama Aceh.

“Penilaian berkas sangat melelahkan, berkas juga penuh, gimana kalau hal seperti ini berjalan puluhan tahun. Melalui sistem e-PAK meminimalisir pemindahan berkas yang terkadang tercecer. Kalau sudah scan sudah aman, tanpa menyewa gedung. dokumen fisik disimpan di kabupaten,” elas Idris.

Lebih lanjut Idris menyampaikan prinsip e-PAK memberikan pelayanan tepat, cepat dan akurat. “Tidak ada lagi guru yang tidak terlayani. Proses angka kredit berjalan cepat, menghindari diskriminasi, yang mengajukan duluan maka dinilai duluan," kata Idris.

Usai mendengar pemaran E-PAK oleh tim Kanwil kemenag Aceh, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Suyitno mengapresiasi Kanwil Aceh yang sudah mulai menjalankan sistem e-PAK. “Sebenarnya sistem e-PAK juga sedang dirancang di tingkat pusat untuk kenaikan pangkat IV/a ke IV/b, saat ini masih proses membangun sistem. Jadi bisa saling sharing trail & eror dalam membagun sistem e-PAK yang lebih baik.” Kata Suyitno.

Penerapan sistem ini sebenarnya merespon fenomena Industry 4.0 yang menuntut semuanya tersistem dan digitalisasi. “Hal yang perlu diperhatikan adalah petunjuk teknis dan SOP yang clear serta panduan pengisiannya ditampilkan halaman awal sebagai panduan penggunaan” lanjut Suyitno.

Terobosan yang dilakukan oleh Kanwil Aceh diharapkan bisa diikuti oleh Kanwil Kementerian Agama Provinsi lain dan menjadi layanan PTSP unggulan.

Suyitno mengatakan sistem e-PAK yang terdapat di provinsi akan diintegrasikan dengan sistem yang dibangun pada tingkat pusat. Sehingga ada satu kesatuan big data penilaian angka kredit di dari mulai tingkat provinsi sampai tingkat nasional.

Hadir juga dalam pertemuan ini Faizah (Kasi Bina Guru MA/MAK), M. Sidik Sisdiyanto (Kasubbag TU), sedangkan dari Kanwil Aceh hadir Saifuddin (Kabag TU Kanwil Aceh), Zulkilfi (Kasi GTK), Agus Salim beserta beberapa tim IT yang juga hadir. []
close