-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Klinik Kesehatan Terancam, Ketua Asklin Aceh : Redistribusi Peserta JKN Tidak Merata

28 April 2019 | April 28, 2019 WIB | Last Updated 2019-04-28T16:46:48Z
Para Pengurus Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) Propinsi Aceh (Foto : Fb Elly Kartika Farida)

HN-Banda Aceh, Tidak sedikit klinik kesehatan swasta yang terdampak pelaksanaan Program jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Melihat fenomena sekarang ini, banyak klinik-klinik, apotik dan rumah sakit swasta yang tutup karena tidak bisa berkiprah di JKN melalui BPJS.

Hal itu di ungkapkan Ketua Asosiasi Klinik Indonesia (Asklin) Propinsi Aceh periode 2018-2021, dr T. Yusriadi Sp. BA kepada media ini disela-sela acara pelantikan asklin Daerah Propinsi Aceh di Aula Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh, Minggu (28/4/2019)

Ia mengatakan tidak menyalahkan sistem JKN melalu BPJS Kesehatan tersebut, akan tetapi hal yang paling krusial untuk keberlangsungan klinik swasta adalah masalah pendistribusian anggota BPJS.

“Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh klinik redistribusi peserta BPJS (peserta yang belum merata disetiap klinik), ada yang rame ada yang sedikit,” jelas dr. T. Yusriadi.

Lanjutnya, tidak bisa dipungkiri bahwa perjalan klinik dan asosiasi ini tidak terlepas dari BPJS karena memang pemerintah sudah mengembangkan sistem universal health corporate, jadi semua di tanggung oleh Negara terkait permasalahan kesehatan, sehingga mau tidak mau klinik ini harus mengikuti aturan tersebut kalau tidak bisa gulung tikar.

"Sama seperti puskesmas, Klinik kesehatan merupakan ujung tombak bpjs karena termasuk pelayanan primer," jelasnya lagi.
dr. Gamal Albinsaid, M.Biomed

Lebih lanjut ia menjelaskan, selain agenda pelantikan pengurus, Asklin Aceh juga menggelar Talkshow Helathpreneur bertemakan “Berani Kreatif Membangun Bisnis Bidang Kesehatan” yang mendatangkan pembicara Helth Innovation and Enterpreneurship dr. Gamal Albinsaid, M. Biomed. Melalui Talkshow tersebut diharapkan dapat menumbuhkan semangat health berwiraswasta di era disrupsi.

“Kita berharap melalui Talkshow Health Preneur ini dapat meningkatkan kembali semangat berwira swasta bidang kesehatan, tidak hanya dengan BPJS, ternyata banyak pintu-pintu lain yang bisa gunakan untuk berwiraswasta,” jelas Ketua Asklin Aceh yang juga pemilik Klinik Khansa.

Klinik ini harus menjadi ujung tombak kedepan BPJS dalam pelayanan kesehatan , disamping juga para pengurus Asklin ini adalah masih muda-muda, dengan demikian kita harap Asklin ini lebih kreatif dalam berwiraswasta.
Ketua Asklin Aceh Dr. T. Yusriadi, Sp.BA

Sementara itu, untuk program kerja Asklin Aceh kedepan akan melakukan advokasi-advokasi terkait bagaimana perizinan klinik itu supaya dipermudah, kemudian bagaimana BPJS ini berpihak kepada pengusaha, jangan mereka buat aturan sendiri, biaya sendiri tanpa mengajak semua pihak tanpa memperhitungkan cost yang didapatkan oleh klinik-klinik.

“Keberadaan klinik-klinik di Aceh ini sangat disupport oleh pemerintah karena keberadaan klinik ini masuk dalam layanan primer, jadi rumah sakit itu tidak akan mendapatkan pasien sebelum dirujuk oleh klinik atau puskesmas Karena garda ujung tombaknya layanan kesehatan ditingkat primer,” pungkas dr. T. Yusriadi, Sp.BA []
close