sumber foto : kompas |
HN-Jakarta, Sedikitnya 49 orang tewas dalam penembakan di dua masjid di Christchurch, New Zealand (Selandia Baru). Capres Prabowo Subianto mengucapkan belasungkawa kepada para korban dan keluarga serta menyebut aksi tersebut merupakan tindakan biadab.
“Innalillaahi wa’innailaihiraaji’un. Saya dan keluarga besar @Gerindra turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban dan rakyat Selandia Baru atas kejadian biadab yang terjadi di masjid kota Christchurch,” kata Prabowo melalui akun Twitternya @Prabowo, Jumat (15/3/2019).
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni segala dosa para korban dan menjadikannya mati syahid. Aamiin,” imbuhnya.
“Innalillaahi wa’innailaihiraaji’un. Saya dan keluarga besar @Gerindra turut berduka cita dan berbela sungkawa sedalam-dalamnya kepada para keluarga korban dan rakyat Selandia Baru atas kejadian biadab yang terjadi di masjid kota Christchurch,” kata Prabowo melalui akun Twitternya @Prabowo, Jumat (15/3/2019).
“Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengampuni segala dosa para korban dan menjadikannya mati syahid. Aamiin,” imbuhnya.
BACA : Jika Terpilih Jadi Presiden, Prabowo Akan Liburkan Sekolah dan Kampus Selama Ramadhan
Dua WNI menjadi korban tembak, yakni seorang ayah dan anaknya yang masih kecil. Diketahui keadaan sang ayah saat ini kritis dan masih dirawat di ICU karena diberondong banyak tembakan. Sedangkan anaknya menderita tembak di kaki dan punggung.
"Suamiku, Jul, tertembak di banyak tempat dan mengalami kebocoran di paru-parunya (dari apa yang saya dengar) meskipun saya belum melihatnya sejak dia dioperasi,” tulis istri korban WNI melalui akun Facebook-nya.
“Baru-baru ini saya disatukan dengan putra saya, yang memiliki luka tembak di kaki dan punggung. Dia trauma, tetapi kita semua hidup. Terima kasih atas doa dan perhatian kalian,” tuturnya.
Duta Besar RI di Wellington, Tantowi Yahya, sebelumnya menyatakan ada 344 WNI yang tinggal di Christchurch, New Zealand. Tantowi menyebut umumnya mereka dalam keadaan shocked pascapenembakan.
“Ada 344 WNI di Christchurch, sebanyak 144 orang adalah pelajar. KBRI melakukan telepon satu per satu WNI di Christchurch untuk mengetahui kondisi mereka,” kata Tantowi kepada detikcom, Jumat (15/3).
“Umumnya mereka dalam kondisi syok karena kejadian mengerikan seperti ini baru pertama kali terjadi, belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mengapresiasi apa yang telah dilakukan KBRI,” imbuhnya[detik.com]
Dua WNI menjadi korban tembak, yakni seorang ayah dan anaknya yang masih kecil. Diketahui keadaan sang ayah saat ini kritis dan masih dirawat di ICU karena diberondong banyak tembakan. Sedangkan anaknya menderita tembak di kaki dan punggung.
"Suamiku, Jul, tertembak di banyak tempat dan mengalami kebocoran di paru-parunya (dari apa yang saya dengar) meskipun saya belum melihatnya sejak dia dioperasi,” tulis istri korban WNI melalui akun Facebook-nya.
“Baru-baru ini saya disatukan dengan putra saya, yang memiliki luka tembak di kaki dan punggung. Dia trauma, tetapi kita semua hidup. Terima kasih atas doa dan perhatian kalian,” tuturnya.
Duta Besar RI di Wellington, Tantowi Yahya, sebelumnya menyatakan ada 344 WNI yang tinggal di Christchurch, New Zealand. Tantowi menyebut umumnya mereka dalam keadaan shocked pascapenembakan.
“Ada 344 WNI di Christchurch, sebanyak 144 orang adalah pelajar. KBRI melakukan telepon satu per satu WNI di Christchurch untuk mengetahui kondisi mereka,” kata Tantowi kepada detikcom, Jumat (15/3).
“Umumnya mereka dalam kondisi syok karena kejadian mengerikan seperti ini baru pertama kali terjadi, belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka mengapresiasi apa yang telah dilakukan KBRI,” imbuhnya[detik.com]