-->

Notification

×

Iklan

Iklan

[Advertorial] Plt Gubernur Imbau SKPA Gunakan Produk IKM Aceh

05 Maret 2019 | Maret 05, 2019 WIB | Last Updated 2019-03-23T08:32:58Z

Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah, mengimbau seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Kerja Aceh (SKPA) agar menggunakan produk-produk yang diproduksi oleh pengusaha industri kecil menengah (IKM) Aceh dalam setiap kegiatan baik itu pelatihan, seminar dan kegiatan sejenisnya.

Imbauan itu disampaikan Plt Gubernur Aceh, dalam surat bernomor 530/1313, tertanggal 25 Januari 2019. Surat itu juga ditembuskan kepada Ketua DPRA, para bupati/wali kota, para Kakanwil Kementerian/Non Pemerintah Aceh dan Direktur UKM Center Unsyiah.

Jubir Pemerintah Aceh Wiratmadinata menyebutkan, imbauan itu untuk menggairahkan kegiatan usaha kecil dan menengah yang tersebar di Aceh. “Himbauan itu disampaikan melalui surat bernomor 530/1313 dan dikeluarkan pada 25 Januari 2019 yang ditujukan kepada seluruh Kepala SKPA,” sebut Wira.


Plt Gubernur dalam imbauannya menyampaikan tujuan menggunakan produk IKM dalam setiap kegiatan SKPA, agar bisa membantu mengembangkan dan memajukan IKM yang saat ini semakin banyak tumbuh dan berkembang.

IKM di kabupaten/kota saat ini sudah banyak menghasikan berbagai produk, antara, kerajinan bordir berupa aneka tas, produk makanan, produk fashion, sabun dan aroma terapi, serta aneka produk kebutuhan rumah tangga lainnya

Bahkan, produk-produk IKM ini sudah dipasarkan melalui pasar lokal, regional dan globak, sehingga dibutuhkan dukungan seluruh stakeholder terkait dan masyarakat.

Dengan adanya kebijakan ini, lanjut Wira, Pemerintah Aceh menunjukkan kepedulian dan dukungan yang lebih sungguh-sungguh bagi tumbuh dan berkembangnya IKM di Aceh. “Produk-produk tersebut, seperti aneka tas, produk makanan, fesyen, produk sabun dan aroma terapi, serta aneka produk kebutuhan rumah tangga lainnya yang sudah dipasarkan melalui pasar lokal, regional, dan global perlu dukungan saudara dan stakeholder terkait,” kata Nova Iriansyah dalam surat imbauan tersebut.

Terkait hal ini dan untuk menyikapi respon besarnya porsi APBA 2019 pada pengadaan tas seminar maupun pelatihan yang dilakukan SKPA, Nova berharap agar memaksimalkan penggunaan produk-produk IKM Aceh sesuai dengan kebutuhan kegiatan yang dilaksanakan.

“Semua itu sebagai wujud kepedulian kita bersama untuk kemajuan IKM Aceh sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh,” pungkasnya.


Tidak Hanya SKPA, Bupati Wali Kota dan Instansi Vertikal Juga di Imbauan Pakai Produk IKM


Imbauan Plt Gubernur Aceh, dalam surat bernomor 530/1313, tertanggal 25 Januari 2019 tentang himbauan untuk penggunaan produk IKM, ternyata tak hanya untuk SKPA saja, Plt juga memberikan imbauan tersebut kepada Bupati dan Wali Kota se Aceh, serta untuk instansi vertikal seperti Kanwil BPN Aceh, Kemenag Aceh hingga Kanwil Kemenkumham Aceh.

Imbauan untuk Bupati dan Wali Kota Se Aceh dituangkan dalam surat bernomor 530/1311 tertanggal 28 Januari 2019. Kemudian untuk instansi kementerian wilayah Aceh disampaikan melalui surat nomor 530/1312.

Plt Gubernur Aceh dalam imbauannya menyampaikan tujuan menggunakan produk IKM dalam setiap kegiatan agar bisa membantu mengembangkan dan memajukan IKM yang saat ini semakin banyak tumbuh dan berkembang.

IKM di kabupaten/kota saat ini sudah banyak menghasikan berbagai produk, antara, kerajinan bordir berupa aneka tas, produk makanan, produk fashion, sabun dan aroma terapi, serta aneka produk kebutuhan rumah tangga lainnya.

Bahkan, produk-produk IKM ini sudah dipasarkan melalui pasar lokal, regional dan global, sehingga dibutuhkan dukungan seluruh stakeholder terkait dan masyarakat.

Kebijakan itu juga diambil setelah melihat porsi anggaran APBA 2019 untuk pengadaan tas seminar maupun pelatihan yang dilakukan SKPA. Sehingga SKPA harus memprioritaskan penggunaan produk IKM pada setiap kegiatan seminar, pelatihan atau kegiatan sejenis sebagai wujud kepeduliaan bersama untuk kemajuan IKM Aceh, sehingga dapat membantu menekan angka pengangguran dan kemiskinan di Aceh.

Kadisperindag Aceh : IKM Kian Mendapatkan Kesempatan Bertumbuh dengan Baik


Terkait Imbauan Plt Gubernur Aceh untuk penggunaan produk IKM, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Muhammad Raudhi mengaku industri kecil menengah (IKM) Kian mendapat kesempatan bertumbuh dengan baik.

"Secara silam, kami mendengar respon positif rekan - rekan pimpinan SKPA. Selain itu, ada juga dukungan dari Bupati dan Walikota, yang menyatakan akan menindaklanjuti imbauan Plt Gubernur,” ungkapnya.

Meski imbauan Plt Gubernur Aceh terkait pengguna produk IKM Aceh di arahkan untuk keperluan pelatihan dan seminar yang di laksanakan instansi pemerintah. Raudhi yakin implikasinya juga dapat menggairahkan industri lainnya di aceh.

"Tidak sebatas keperluan seminar saja, seperti tas, air dalam kemasan dan makanan untuk keperluaan seminar, melainkan produk IKM lainnya pun dapat segera berbenah, bergerak lebih baik turut menyumbang pertumbuhan ekonomi Aceh di masa mendatang," harapnya.

Raudhi, yang belum genap setahun menduduki jabatannya, sangat optimis melihat arah strategis pertumbuhan ekonomi aceh.

Katanya, bila IKM di beri kesempatan secara patut untuk dapat tumbuh sehat, di dampingi dengan baik, difasilitasi sepatutnya, akan dapat menongkrak ekonomi masyarakat Aceh, sekaligus menciptakan lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja produktif.

"Mereka membutuhkan kepercayaan dari kita semua. Pemerintah dan masyarakat Aceh memang harus sepenuh hati memberi mereka semangat dan energi yang di butuhkan untuk tumbuh dan berkembang, ungkapnya.

Karena itulah, lanjut Raudhi, himbauan Plt Gubernur Aceh itu memiliki daya ungkit strategis untuk memicu perhatian dan mengingatkan semua kalangan untuk tak membiarkan usaha IKM jalan sendiri.

Bila himbauan ini sungguh - sungguh di laksanakan, katanya, maka IKM Aceh akan makin mampu menjadi " tuan rumah " di tanah Aceh sendiri. "kita berharap produk Aceh dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan sampai ke luar negeri," ungkapanya.

Raudhi menyebutkan, IKM Aceh memiliki sederet produk unggulan potensial. Teutama, karna pruduk Aceh mempunyai karakteristik khas yang tidak di miliki produk daerah selain Aceh.

Seperti kerajinan batik, tenun adat, songket adat, bordir adat, bordir kerawang, kerajinan ukir kayu, kerajinan pandai besi( rencong, senjata adat dan sejenis lainya), kerajinan logam, emas dan perak, dan kerajinan kasab aceh.

Semua itu bercirikan desain khas Aceh yang berakar dari tradisi serta budaya spesifik tanah rencong, yang banyak di pengaruhi nilai dan budaya Islam.

Selain itu, kata Raudhi, tersedia pula produk industri pangan seperti kopi, coklat, atsiri, pinang, gula aren, produksi olahan dendeng abon sapi dan ikan kayu (kemamah).

Kopi Aceh adalah salah satu dari antara sedikit jenis kopi yang memiliki kualitas terbaik, yang dilakui dunia internasional.

Semua produk hasil kerajinan dan pangan serta olahan kekayaan alam kreasi IKM tersebut tersebar di 23 Kabupaten / Kota yang ada di Aceh.

"Potensi ekonomi yang kita miliki luar biasa, sehingga di harapakan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat, " ungkapnya.

“Bila IKM berkembang dengan baik, pertumbuhan ekonomi Aceh akan dapat kita harapkan untuk mengurangi angka pengangguran, selanjutnya dimungkinkan pula menekan kemiskinan." Syaratnya, tak usah ragu pakai produk Aceh", pungkasnya.[adv]
close