HN-Banda Aceh, Wakapolda Aceh Brigjen Pol. Drs. Supriyanto Tarah, M. M menjadi inspektur upacara (Irup) hari kesadaran nasional yang digelar di halaman Mapolda Aceh, Senin (18/2) pagi.
Ikut menghadiri upacara tersebut, Irwasda dan para Pejabat Utama Polda Aceh. Selain itu peserta upacara terdiri dari Pamen, Pama, Bintara dan PNS Polda Aceh.
Wakapolda dalam kesempatan itu membacakan teks Pancasila yang diikuti seluruh peserta upacara lainnya.
Kemudia Wakapolda juga membacakan amanat tertulis Kapolda Aceh diantaranya mengatakan upacara hari kesadaran nasional yang dilaksanakan tanggal 17 pada setiap bulan merupakan kegiatan rutin yang harus dimaknai sebagai momentum untuk melatih tanggung jawab, memupuk jiwa patriotik dan menanamkan kembali nilai-nilai nasionalisme pada setiap individu insan bhayangkara serta pegawai negeri sipil Polri.
Melalui upacara hari kesadaran nasional ini, kita berharap akan menjadi media yang aplikatif bagi diri pribadi aparatur sipil negara di lingkungan Polri, sehingga dapat menyadari bahwa dirinya adalah pelayanan publik yang memiliki fungsi utama yaitu memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, kata Wakapolda.
Hal ini penting dipahami, untuk membangun karakter dan jati diri Polri serta memberikan inspirasi dan motivasi bagi peningkatan kinerja dalam upaya memberikan pelayanan kepada masyarakat yang dilandasi nilai-nilai tribrata dan catur prasetya, kata Wakapolda.
Selain itu dikatakan Wakapolda lagi, menyikapi perkembangan situasi kamtibmas pada tahapan kampanye pemilu 2019 hingga 13 April yang akan datang, eskalasi suhu politik saat ini cenderung meningkat, terlebih dengan masih adanya permasalahan-permasalahan krusial lainnya yang perlu kita antisipasi, seperti potensi kerawanan dalam pendistribusian logistik, manuver politik yang tidak jarang mengabaikan etika politik yang santun, serta kendala lainnya terkait persiapan, kesiapan, netralitas dan profesionalitas penyelenggara dan pengawas pemilu 2019, kata Wakapolda.
Oleh karena itu, selaku bhayangkara Polri kita harus dapat memosisikan diri sebagai lembaga aparatur pemerintah yang bersikap netral dan tidak terlibat dalam politik praktis, kata Wakapolda.
Lakukan deteksi dini dengan mengoptimalkan fungsi intelijen didukung Bhabinkamtibmas dan fungsi Kepolisian lainnya untuk memonitor dinamika dan fenonema yang berkembang di masyarakat, sehingga setiap permasalahan dapat diantisipasi sedini mungkin dan tidak menimbulkan dampak yang lebih luas, kata Wakapolda.
Terus perkokoh kerja sama yang harmonis dengan seluruh unsur dan segenap komponen masyarakat guna mewujudkan sinergi polisional yang proaktif dalam rangka mewujudkan pemilihan umum yang jujur, adil dan bermartabat di Provinsi Aceh yang kita cintai bersama, kata Wakapolda lagi.