HN, Langsa - Sejumlah tokoh dan pejabat pernah merasakan jenjang training Pelajar Islam Indonesia (PII). Mereka mempunyai kesan tersendiri pada training PII yang telah membentuk karakter kepemimpinan. Salah satunya Camat Peureulak Timur, di Kabupaten Aceh Timur, Mukhtardin Yusuf S,Sos, M, AP. yang Juga keluarga Besar (PII) mengaku dirinya jadi Camat berkat ditempa di PII, Rabu (27/02/2019).
Dia juga mengaku pernah menjabat sebagai Sekretaris dalam kepengurusan PII dimasa aktif berorganisasi masa dulu.
Hal itu disampaikan Mukhtardin saat mengisi di acara Diskusi Mingguan bersama Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia Perguruan Tinggi (PD PII PT) Langsa , di Caffee Latahzan Langsa, Sabtu (22/2/2019).
"Setelah terlatih sebagai kader PII, Terus dari situ saya ikut tes Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Banda Aceh, dari 1500 lulusnya 40 orang termasuk kita satu orang, kenapa, karna kita sudah di tempa di PII modalnya tahajjud, dan baca AlQuran, intinya berdoa," kata Mukhtardin.
Menurutnya, Mukhtaruddin training organisasi PII atau sistem pengkaderan PII itu, sangat luar biasa, membuat ia mempunyai kesan dan semangat, ia merasa bangga mengikuti organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII).
"Maaf, Mungkin saja, Jika saya tidak ditempa di PII, mungkin tidak seperti yang adek-adek pii saksikan hari ini," ujar Mukhtardin.
Dalam Diskusi itu, Mukhtardin menyampaikan sangatlah bermanfaat dan bermakna kita bergabung di organisasi PII, kaitannya saat diketika kita berkuliah, atau di saat diketika sudah bekerja kita lebih tenang dalam menghadapi masalah.
"Karna kita background aktivis organisasi, jadi kita, istilahnya tidak gonyang (lebih tenang), maaf, walau jadi pejabat pun kita selow aja, artinya kalau pun ada masalah kita bisa menahan diri, dan bisa lebih tenang karna sudah di tempa tadi," Demikian pungkas Mukhtardin. (Agussalem)